Advertorial

Digelar Perdana, GIFA dan METEC Indonesia Hadirkan Solusi Metalurgi di Sektor Manufaktur

Kompas.com - 15/09/2023, 14:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pamerindo Indonesia (part of Informa Markets) bekerja sama dengan Messe Düsseldorf Asia menghadirkan co-located events GIFA dan METEC Indonesia pada ajang Indonesia Energy & Engineering (IEE) Series 2023 di Jakarta International Expo, Jakarta Utara, Rabu (13/9/2023) hingga Sabtu (16/9/2023). Adapun GIFA dan METEC Indonesia kali pertama diselenggarakan di Indonesia.

Portfolio Director for Energy, Engineering, & Transport Pamerindo untuk IEE Series 2023 Lia Indriasari mengatakan, GIFA dan METEC Indonesia merupakan pameran yang berfokus pada sektor pengecoran, pemrosesan logam, dan metalurgi di Indonesia.

Pameran tersebut sekaligus melengkapi portofolio IEE Series 2023 menjadi delapan sektor utama, yakni ketenagalistrikan, minyak dan gas bumi, pertambangan, konstruksi, teknologi beton dan bangunan, manajemen pengairan, teknologi pengecoran, serta metalurgi.

Pada penyelenggaraan perdana, GIFA dan METEC Indonesia diikuti lebih dari 280 perusahaan dari total 2.100 perusahaan yang mengikuti IEE Series 2023.

Pameran tersebut sekaligus melengkapi kebutuhan one-stop shopping solution para pelaku usaha industri alat berat dari hulu sampai hilir. Di negara asalnya, Jerman, GIFA dan METEC tergolong pameran industri metalurgi berskala besar.

“GIFA dan METEC melengkapi supply chain yang sudah ada karena memang sektornya metal processing,” kata Lia kepada Kompas.com, Rabu.

Lia menjelaskan bahwa untuk kawasan Asia Tenggara, GIFA dan METEC sudah diselenggarakan di Bangkok, Thailand, pada 5-7 Oktober 2022. Pameran ini baru dapat diselenggarakan di Indonesia pada 2023.

Adapun Tanah Air dipilih sebagai lokasi acara karena Messe Düsseldorf Asia selaku partner Pamerindo memandang Indonesia sebagai pesaing ketat Thailand di sektor otomotif di Asia Tenggara.

Selain itu, Pemerintah Indonesia dinilai fokus pada sektor tersebut mengingat telah mengeluarkan berbagai kebijakan terkait pembangunan smelter baru di industri batu bara, nikel, serta tambang lainnya. Hal ini dapat mendorong pemerataan hilirisasi industri yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

“Hilirasi industri juga dapat mendorong pemerataan sektor industri alat berat di berbagai wilayah Indonesia. Pada akhirnya, hal ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah,” ujarnya.

Pameran GIFA dan METEC, lanjut Lia, senantiasa relevan dengan kondisi industri di Tanah Air. Terlebih, sektor manufaktur dan otomotif menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), industri pengolahan atau manufaktur menjadi sektor penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023. Sektor ini berkontribusi 0,98 persen dari 5,17 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tahunan.

Alat berat yang dipamerkan pada GIFA dan METEC Indonesia.YOGARTA AWAWA PRABANING ARKA/KOMPAS.COM Alat berat yang dipamerkan pada GIFA dan METEC Indonesia.

Oleh karena itu, ia berencana kembali menggelar pameran tersebut pada tahun depan guna mendorong kemajuan di sektor manufaktur.

“GIFA dan METEC Indonesia dapat menjadi platform untuk memajukan perekonomian Indonesia melalui transaksi bisnis, baik yang dilakukan selama atau sesudah pameran. Dengan demikian, (acara) dapat menggerakkan roda perekonomian perusahaan-perusahaan industri lokal atau pihak-pihak yang terlibat selama pameran berlangsung,” tuturnya.

Lia berharap, GIFA dan METEC Indonesia dapat memenuhi kebutuhan alat, teknologi, serta inovasi dari hulu sampai hilir di sektor energi dan engineering. Pameran ini juga dapat menjadi ajang berbagi pengetahuan dan transfer teknologi di bidang pengecoran, pemrosesan logam, dan metalurgi.

Pasalnya, perusahaan industri alat berat di Indonesia membutuhkan teknologi serta solusi terbaru di sektor tersebut. Penggunaan teknologi dan inovasi terbaru pada akhirnya dapat meningkatkan mutu dan kualitas produk atau jasa perusahaan-perusahaan lokal.

“Melalui GIFA dan METEC Indonesia, kami menyediakan platform transfer knowledge dan teknologi untuk pelaku usaha manufaktur,” kata Lia.

Dorong implementasi berkelanjutan

PT Pamerindo Indonesia selaku penyelenggara GIFA dan METEC Indonesia dan IEE Series 2023 senantiasa mendorong praktik berkelanjutan atau sustainability.

Lia menjelaskan bahwa IEE Series 2023 mengung tema “Towards Industrial Sustainability”. Melalui tema ini, ia mengajak para pelaku usaha industri untuk mengembangkan komunitas selain melakukan kegiatan operasi yang berdampak positif pada lingkungan. Perusahaan memiliki tanggung jawab membina sekaligus berkontribusi positif terhadap komunitas.

Selain itu, baik GIFA dan METEC Indonesia maupun keseluruhan rangkaian IEE Series 2023 menghadirkan serangkaian diskusi terkait penggunaan energi terbarukan serta praktik industri berkelanjutan pada delapan sektor utama yang menjadi fokus pameran ini.

“Kami ingin mengundang para pelaku usaha dan pemangku kepentingan terkait untuk bertukar gagasan mengenai praktik industri manufaktur berkelanjutan melalui platform tersebut,” ujar Lia.

Alat berat yang dipamerkan pada GIFA dan METEC Indonesia.YOGARTA AWAWA PRABANING ARKA/KOMPAS.COM Alat berat yang dipamerkan pada GIFA dan METEC Indonesia.

Sebagai exhibition organizer yang memiliki komitmen terhadap isu berkelanjutan, lanjut Lia, PT Pamerindo Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisasi dampak lingkungan dari setiap acara yang dilaksanakan.

Sebagai contoh, pihaknya mengurangi penggunaan karpet dan material yang tidak ramah lingkungan di berbagai tenant konstruksi pada GIFA dan METEC Indonesia dan IEE Series 2023. Selain itu, pihaknya juga melakukan registrasi secara digital guna meminimalisasi penggunaan materi cetakan serta kertas.

Selain itu, PT Pamerindo Indonesia juga memiliki program carbon offsetting di Kalimantan. Melalui proyek ini, Pamerindo memaksimalkan upaya pengurangan karbon di wilayah itu.

“Kami juga menyelenggarakan seminar GIFA dan METEC Indonesia dan IEE Series 2023 secara daring. Dengan demikian, peserta dapat menyaksikan seminar ini dari mana saja. Hal ini dapat mengurangi emisi karbon,” katanya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com