Advertorial

Kunjungan Turis Asing ke Jakarta Meningkat, Investasi Apartemen Kian Menjanjikan?

Kompas.com - 21/09/2023, 09:00 WIB

KOMPAS.com – Meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jakarta diprediksi berdampak positif pada sektor properti. Pasalnya, selain sektor pariwisata, kedatangan wisatawan asing juga mendongkrak sektor hospitality.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mengalami peningkatan hingga Juli 2023.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, jumlah kunjungan wisman sejak Januari sampai Juli 2023 mencapai 6,31 juta. Jumlah ini lebih besar ketimbang total kunjungan wisman sepanjang 2022 yang mencapai 5,88 juta kunjungan.

Peningkatan kunjungan wisman juga terjadi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Berdasarkan laporan BPS Provinsi DKI Jakarta, wisman yang mengunjungi DKI Jakarta pada Juni 2023 berjumlah 161.193 kunjungan.

Angka tersebut naik 1,56 persen ketimbang Mei 2023. Selanjutnya, jika dibandingkan dengan Juni 2022 atau secara year on year (yoy), kenaikannya melonjak hingga 88,34 persen. Sementara itu, kenaikan jumlah wisman ke Jakarta secara akumulasi (Januari-Juni 2023) melonjak hingga 245,78 persen ketimbang periode yang sama pada 2022.

Melonjaknya angka wisman ke Jakarta secara tahunan dan akumulatif disebabkan pelonggaran aturan memasuki DKI Jakarta pasca meredanya pandemi Covid-19.

Kebijakan Golden Visa

Melihat peluang ekonomi yang besar dari meningkatnya kunjungan wisman ke Indonesia direspons pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan Golden Visa.

Kebijakan mengenai Golden Visa diatur berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM (Permenkumham) Nomor 22 tahun 2023 mengenai Visa dan Izin Tinggal, serta Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) Nomor 82 tahun 2023. Klasifikasi visa ini diperuntukkan bagi orang asing berkualitas yang akan bermanfaat untuk perkembangan ekonomi negara, salah satunya adalah penanam modal baik korporasi maupun perorangan.

Pemegang Golden Visa diberikan izin tinggal warga negara asing (WNA) selama 5 sampai 10 tahun. Kebijakan ini diberlakukan dalam rangka mendukung perekonomian nasional sekaligus memperpanjang masa tinggal wisman di Indonesia.

Untuk dapat tinggal di Indonesia selama lima tahun, orang asing yang merupakan investor perorangan dan berencana mendirikan perusahaan di Indonesia diharuskan berinvestasi sebesar 2,5 juta dollar AS atau Rp 38 miliar.

Sementara itu, untuk masa tinggal 10 tahun, nilai investasi yang disyaratkan adalah sebesar 5 juta dollar AS atau sekitar Rp 76 miliar.

Apartemen bintang lima di Jakarta. DOK. Aryaduta Suites Semanggi Apartemen bintang lima di Jakarta.

Selanjutnya, investor korporasi yang membentuk perusahaan di Indonesia dan menanamkan investasi sebesar 25 juta dollar AS atau sekitar Rp 380 miliar akan memperoleh Golden Visa selama lima tahun untuk direksi dan komisaris. Kemudian, investor yang berinvestasi sebesar 50 juta dollar AS akan mendapatkan masa tinggal 10 tahun.

Ketentuan berbeda diberlakukan untuk investor asing perorangan yang tidak bermaksud mendirikan perusahaan di Indonesia. Untuk Golden Visa 5 tahun, pemohon diwajibkan menempatkan dana senilai 350.000 dollar AS atau sekitar Rp 5,3 miliar. Investor asing dapat menggunakan dana ini untuk membeli obligasi pemerintah, saham perusahaan publik atau penempatan tabungan dan deposito.

Sementara itu, untuk Golden Visa 10 tahun, investor asing harus menempatkan dana 700.000 dollar AS atau sekitar Rp 10,6 miliar.

Dongkrak penjualan properti

Kebijakan Golden Visa diproyeksi dapat meningkatkan realisasi investasi investor asing di Indonesia. Berdasarkan laporan dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bertajuk “Realisasi Triwulan II dan Januari-Juni 2023”, sektor properti menempati peringkat empat sebagai penyumbang realisasi investasi terbanyak di Indonesia pada semester I 2023 dengan total Rp 58,3 triliun.

Dari jumlah tersebut, Penanaman Modal Asing (PMA) di sektor properti mencapai 1,3 miliar dollar AS atau setara Rp 20,38 triliun dari 3.495 proyek.

Jumlah tersebut diprediksi bertambah mengingat pemerintah menggencarkan kemudahan bagi warga asing untuk memiliki rumah tinggal atau hunian di Indonesia.

Kemudahan kepemilikan hunian bagi WNA dinilai potensial menggerakkan pasar properti di tiga destinasi utama, yakni Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), Bali, serta Batam yang menjadi pusat wisata dan investasi warga negara asing

Pemerintah sendiri telah mengatur batasan minimal harga jual hunian bagi warga asing dalam Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN No. 1241/SK-HK.02/IX/2022 tentang Perolehan dan Harga Rumah Tempat Tinggal/Hunian untuk Orang Asing. Harga minimal satuan hunian bagi warga asing ditetapkan beragam menurut wilayah, yakni di kisaran Rp 1 miliar hingga Rp 5 miliar per unit.

Adapun properti yang diminati warga asing untuk berinvestasi adalah apartemen. Pasalnya, selain dapat disewakan, pemeliharaan apartemen tidak repot serta dapat digunakan sendiri.

Melihat data peningkatan wisman di Jakarta sekaligus adanya kebijakan Golden Visa, tak berlebihan jika tren investasi apartemen diprediksi terus meningkat. Maka, tak ada salahnya Anda melirik sektor tersebut sebagai instrumen investasi. 

Salah satu apartemen yang memiliki nilai investasi tinggi adalah Aryaduta Suites Semanggi. Diapit pusat bisnis dan perbelanjaan, apartemen bintang lima ini menawarkan kenyamanan hidup tepat di jantung Jakarta.

Penghuni dapat mengunjungi berbagai pusat perbelanjaan hanya dalam beberapa menit, seperti Plaza Semanggi dan Pacific Place.

Dengan kemudahan akses ke berbagai kawasan bisnis, seperti Sudirman, Thamrin, dan Kuningan, Aryaduta Suites Semanggi dapat menjadi pilihan cerdas para profesional yang ingin meminimalisasi waktu perjalanan mereka. Dengan begitu, Anda dapat memiliki lebih banyak waktu untuk bersantai bersama keluarga atau mengejar hobi pribadi.

Sebagai informasi, Aryaduta Suites Semanggi memiliki tiga tipe, yakni Royal Suite 2 Bedroom, Ambassador Suite A 3 Bedroom, serta Ambassador Suite B 3 Bedroom.

Royal Suite 2 Bedroom menghadirkan ruang lapang dan fungsional berukuran 102 meter persegi. Unit ini terdiri dari dua kamar tidur, ruang tamu luas, dapur modern, serta fasilitas lain yang menyediakan kenyamanan maksimal.

Salah satu keunggulan tipe itu adalah adanya balkon dan jendela besar. Interior ini dapat memberikan akses sinar matahari alami dan sirkulasi udara yang baik. Tujuannya, untuk menciptakan suasana terang dan segar di seluruh unit. Dengan demikian, penghuni dapat merasakan pengalaman tinggal di apartemen bintang lima di tengah kota dengan suasana alami.

Aryaduta Suites Semanggi tipe Ambassador Suite B. DOK. Aryaduta Suites Semanggi Aryaduta Suites Semanggi tipe Ambassador Suite B.

Sementara itu, Ambassador Suite A dan B menawarkan ruangan lebih luas berukuran 112 meter persegi dan 113 meter persegi. Kedua unit ini terdiri dari tiga kamar tidur nyaman dan lapang. Cocok untuk keluarga yang membutuhkan ruang ekstra. Dengan desain elegan dan modern, Ambassador Suite A dan B dapat menciptakan suasana yang hangat.

Untuk diketahui, setiap unit Aryaduta Suites Semanggi memiliki balkon dan jendela besar. Selain menambahkan sentuhan estetika, fitur ini memberikan sejumlah manfaat praktis. Cahaya alami yang masuk melalui jendela besar menciptakan suasana cerah dan hangat di dalam ruangan. Selain memenuhi kebutuhan cahaya, jendela besar dapat menciptakan suasana alami yang lebih baik.

Aryaduta Suites Semanggi memiliki berbagai fasilitas, seperti kolam renang mewah, gym modern, restoran internasional, lapangan tenis, keamanan 24 jam, serta fasilitas perbelanjaan.

Sebagai informasi, Aryaduta Suites Semanggi dibanderol mulai Rp 2,3 miliar. Dengan harga ini, Anda dapat memiliki apartemen yang menjanjikan untuk investasi maupun dihuni. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Aryaduta Suites Semanggi, Anda dapat klik tautan ini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com