Advertorial

Pemkab Klaten Sambut Kehadiran Tim Verifikasi Lapangan KKS 2023

Kompas.com - 21/09/2023, 15:54 WIB

KOMPAS.com – Bupati Klaten Sri Mulyani menyambut kehadiran Tim Verifikasi Penghargaan Kabupaten Kota Sehat (KKS) 2023 di Ruang Rapat B2 Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Klaten, Rabu (20/09/2023).

Tim verifikasi tersebut terdiri dari Ketua Tim Penilaian Lapangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Tim Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Tim Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Tim Pembina Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Selain itu, kegiatan verifikasi juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Klaten, Asisten, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Klaten, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Klaten, Tim KKS Kabupaten Klaten, camat, dan tamu undangan.

Sri mengatakan, Kabupaten Klaten pertama kali mengikuti KKS pada 2023. Maka dari itu, ia ingin agar kegiatan tersebut jadi awal yang baik bagi Kabupaten Klaten.

“Kami semangat untuk menerima bapak ibu tim verifikasi pusat. KKS itu sejalan dengan visi misi Kabupaten Klaten,” ujar Sri dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (21/9/2023).

Sri menambahkan, tim verifikasi lapangan dari pusat melakukan kunjungan secara langsung di lokasi penilaian KKS yang telah ditentukan selama dua hari, mulai dari Rabu hingga Kamis.

Pada kesempatan sama, Koordinator Penilaian Lapangan KKS Nevy Rinda Nugraheni menjelaskan bahwa KKS ditekankan pada pemberdayaan masyarakat.

Sebagai informasi, penghargaan KKS 2023 diikuti oleh 173 kabupaten atau kota dari 27 provinsi.

“Kami melakukan verifikasi lapangan hanya pada 32 kabupaten atau kota. Salah satunya adalah Kabupaten Klaten,” jelas Nevy.

Terdapat tiga tingkatan penilaian yang ada pada verifikasi, yakni Swasti Saba Padapa (pemantapan), Swasti Saba Wiwerda (pembinaan), dan Swasti Saba Wistara (pengembangan).

“Tim verifikasi lapangan akan mengikuti rundown dan mengunjungi beberapa lokasi khusus yang ditentukan Pemerintah Kabupaten Klaten. Kami juga mengunjungi satu lembaga,” tambah Nevy.

Tim Verifikasi, lanjut Nevy, akan mengunjungi lokasi khusus yang dibagi ke dalam sembilan tatanan selama dua hari.

Lokasi tersebut meliputi Tatanan Sehat yang terdiri dari Desa Paseban, Jimus Polan, dan Puskesmas Polanharjo.

Kemudian, Tatanan Pasar yang terdiri dari Pasar Srago dan Pasar Gedhe, serta Tatanan Perindustrian, seperti mal pelayanan publik dan Kranggan.

Lalu, Tatanan Transportasi, seperti Taman Lampion dan Terminal Ir Soekarno, serta Tatanan Pemukiman, seperti Masjid Al Aqsha dan TPS Troketon.

Selanjutnya, Tatanan Pendidikan, seperti Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Rota Bayat dan Sekolah Dasar Krista Gracia, serta Tatanan Desa Mandiri Sehat, seperti Desa Paseban.

Lalu, Tatanan Pariwisata yang meliputi Bukit Sidoguro dan Umbul Besuki.

“Untuk Tatanan Kebencanaan, Kabupaten Klaten telah memiliki Tim Tanggap Bencana di 391 Desa serta 10 Kelurahan dan kelembagaan. Mereka juga memiliki kelompok kerja (Pokja) dan forum komunitas kecamatan,” tuturnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau