Advertorial

PNM Boyong Produk Nasabah Binaan di CAEXPO untuk Go Internasional

Kompas.com - 22/09/2023, 17:14 WIB

KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menghadirkan sejumlah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia dalam gelaran The 20th China ASEAN EXPO (CAEXPO) di International Convention and Exhibition Center, Nanning, Guangxi, China, mulai Rabu (16/8/2023) hingga Sabtu (19/9/2023).

Sebagai informasi, CAEXPO merupakan pameran hasil kesepakatan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) China ASEAN ke-7 pada Oktober 2003. Konferensi ini dilaksanakan dalam kerangka kerja perdagangan ekonomi China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA). Kegiatan ini menjadi komitmen Indonesia untuk menjalin kerja sama perdagangan serta investasi dengan China dan negara ASEAN.

Pada kesempatan itu, PNM menghadirkan 18 produk unggulan nasabah binaan yang berasal dari Denpasar, Sumba, Magelang, dan Solo.

Adapun sejumlah produk yang dibawa meliputi batik laweyan khas Solo, kerajinan bokor Denpasar, kerajinan lukis Sokasi, kain tenun Kombu, serta kerajinan batok kelapa.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi berharap, produk nasabah binaannya dapat dikenal lebih luas oleh pengunjung CAEXPO serta masyarakat di sekitar Nanning. Keikutsertaan dalam pameran ini juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nasabah ultramikro.

Meski demikian, Arief mendorong nasabah UMKM, khususnya segmen ultramikro, untuk tidak cepat puas setelah produknya diikutsertakan dalam ajang internasional.

UMKM Indonesia hadir di CAEXPO.DOK. PNM UMKM Indonesia hadir di CAEXPO.

Ia mengimbau nasabah untuk menjaga kualitas produk. Pasalnya, produk-produk UMKM harus memenuhi standar ekspor agar bisa bersaing di kancah internasional.

Selain itu, lanjut Arief, pelaku usaha ultramikro juga memiliki tantangan yang cukup besar lantaran mereka umumnya menjalankan usaha hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Padahal, bisnis ultramiktro memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

“Kami mendorong nasabah agar memiliki mindset mampu menembus pasar global. Oleh karena itu, mereka harus menjaga kualitas produk dan melakukan inovasi. Lewat program pengembangan kapasitas usaha, kami beri pendampingan dan pelatihan agar produk nasabah naik kelas dan bisa ekspor ke luar,” ujar Arief dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (20/9/2023).

Tantangan tersebut, kata Arief, menjadi penyemangat PNM untuk terus memberdayakan nasabah melalui pendampingan dan pembiayaan.

Adapun upaya pemberdayaan diarahkan pada peningkatan kesejahteraan nasabah. Utamanya, pada pembangunan ekonomi yang menciptakan multiplier effect terhadap pembangunan sosial dan lingkungan.

Senada dengan Arief, Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga mendorong UMKM untuk menembus pasar internasional.

Menurutnya, pameran tersebut dapat menjadi wadah bagi UMKM untuk melakukan business matching dengan pelaku usaha dari berbagai negara di ASEAN.

“Hal tersebut bisa membantu UMKM semakin melebarkan sayap di kancah internasional,” ungkap Arya.

Sebagai informasi, pameran tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden Indonesia Ma’ruf Amin, Duta Besar Republik Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun, serta beberapa tamu kenegaraan lain.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com