Advertorial

Gelar Rapimnas, Partai Demokrat Nyatakan Dukungan untuk Prabowo Jadi Capres

Kompas.com - 23/09/2023, 09:34 WIB

KOMPAS.com - Partai Demokrat gelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) terkait arah dukungan calon presiden (capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Rapimnas Demokrat digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memimpin langsung rapimnas tersebut.

Pada kesempatan tersebut, AHY menegaskan Partai Demokrat resmi mendukung Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto, sebagai capres pada Pilpres 2024.

"Malam hari ini, Kamis tanggal 21 September 2023, pada Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat bertempat di JCC, saya, Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat, secara resmi dan terbuka, mendeklarasikan Bapak Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden Republik Indonesia dalam Pemilu 2024," ujar AHY dikutip dari tayangan YouTube KompasTV, Jumat (22/9/2023).

Untuk diketahui, Prabowo Subianto serta pimpinan partai pendukung Koalisi Indonesia Maju hadir dalam rapimnas Partai Demokrat tersebut.

Mereka yang terlihat hadir malam itu adalah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, serta Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.

Selain itu, turut hadir Ketum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana, Ketum Partai Gelora Anis Matta, Ketum Partai Prima Agus Jabo Priyono, serta Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI Isyana Bagoes Oka.

Dalam paparannya, AHY mengungkapkan bahwa Indonesia menghadapi sejumlah tantangan yang tak mudah di masa mendatang, mulai dari geopolitik, keamanan, pertahanan, ekonomi dan kesejahteraan, pembangunan demokrasi, penegakan hukum dan keadilan, krisis iklim, serta lingkungan.

Di sisi lain, lanjut AHY, Indonesia memiliki cita-cita mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Merespons tantangan tersebut, AHY berpandangan bahwa Indonesia membutuhkan sosok pemimpin pemersatu yang mampu mengayomi seluruh identitas, termasuk suku, agama, ras, dan etnisitasnya.

“Indonesia butuh pemimpin yang mampu merangkul seluruh golongan dan generasi. Indonesia perlu pemimpin yang berdiri di atas visi kebangsaan yang moderat, tengah, dan berlandaskan asas nasionalis religius. Pemimpin yang bisa membangun sinergi dan kolaborasi secara efektif antara seluruh komponen bangsa, mulai dari partai politik, birokrat, teknokrat, sivitas akademika, dunia usaha, hingga generasi muda yang penuh energi dan kreativitas (sangat dibutuhkan Indonesia),” ujar AHY.

Lebih lanjut, AHY menambahkan, Indonesia mendambakan sosok pemimpin yang sadar bahwa dirinya bukan superman. Sebaliknya, pemimpin tersebut membutuhkan supertim.

AHY juga menyoroti kriteria sosok pemimpin patriotik yang selalu menempatkan kepentingan bangsa, negara, dan rakyat, di atas segalanya. Tidak hanya itu, dibutuhkan pula pemimpin yang tangguh, berkarakter, berintegritas, pantang menyerah, berani, berwawasan, berpengalaman, dan selalu berbuat yang terbaik.

Terpenting, imbuh AHY, dibutuhkan pemimpin bangsa yang senantiasa menjaga keselarasan antara ucapan dan perbuatan.

“Indonesia membutuhkan pemimpin yang visioner sekaligus man of action. Insyaallah, atas kehendak Tuhan dan dukungan rakyat, Pak Prabowo Subianto terpilih menjadi pemimpin Indonesia berikutnya,” kata AHY disambut tepuk tangan riuh seluruh kader partai pendukung Koalisi Indonesia Maju.

Dua pesan perjuangan

Dalam pidato politik tersebut, AHY menyampaikan dua harapan besar yang diperjuangkan Partai Demokrat selama ini.

Hal pertama yang ia sampaikan kepada Capres Prabowo Subianto adalah segala hal baik yang telah dicapai pemimpin dan pemerintahan sebelumnya, mulai dari Presiden Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo (Jokowi), ini adalah makna hakiki dari kesinambungan lintas generasi kepemimpinan.

“Terlebih, ketika bicara tentang kerangka dasar bernegara, seluruh pihak harus menjaga serta menegakkan Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal Ika,” terang AHY.

Kedua, lanjut AHY, segala hal yang belum baik agar diperbaiki dan dilakukan perubahan.

Menurutnya, banyak persoalan bangsa dan pekerjaan rumah yang harus dituntaskan, baik di sektor ekonomi dan kesejahteraan rakyat, hukum dan keadilan, serta demokrasi dan kebebasan berpendapat.

“Itulah esensi dari perbaikan dan perubahan yang harus diperjuangkan. Saya optimistis (hal itu dapat terwujud) karena Pak Prabowo mengatakan, ‘konstanta dalam kehidupan sejatinya adalah perubahan itu sendiri’,” kata AHY.

Terima kepercayaan Partai Demokrat

Merespons pidato politik serta dukungan Partai Demokrat, Capres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, mengaku haru sekaligus bangga telah diusung partai berlogo “Bintang Mercy” itu.

Capres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, mengatakan, dukungan SBY, AHY, serta partai Koalisi Indonesia Maju, Indonesia dapat mewujudkan cita-cita menjadi negara maju dan sejahtera.Dok. Tangkapan layar YouTube KompasTV Capres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, mengatakan, dukungan SBY, AHY, serta partai Koalisi Indonesia Maju, Indonesia dapat mewujudkan cita-cita menjadi negara maju dan sejahtera.

Prabowo menilai, dukungan tersebut merupakan wujud kepercayaan serta harapan yang diletakkan di atas pundaknya, bersama dengan partai-partai lain yang sudah mengusung dirinya.

“Terima kasih atas kepercayaan serta harapan yang diberikan kepada saya. Terima kasih atas kehormatan yang diberikan kepada saya. Saya hanya bisa mengatakan bahwa saya menerima keputusan tersebut. Dengan penuh tekad, saya akan berbuat yang terbaik memberi segala yang ada pada diri saya, agar kepercayaan tersebut tidak saya kecewakan,” kata Prabowo.

Prabowo mengatakan, suatu bangsa yang merdeka sesungguhnya bila kemerdekaan bisa memberikan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat.

Menurut Prabowo, itulah cita-cita seluruh pendiri bangsa Indonesia serta presiden Indonesia, sejak Presiden Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri, SBY, dan Jokowi.

“Cita-cita nenek moyang dinyatakan dalam sebuah kalimat yang berbunyi ‘toto tentrem kerto raharjo, gemah ripah loh jinawi.’ Cita-cita dan hasrat rakyat Indonesia adalah hidup dalam keadaan aman, tenteram, adil dan sejahtera. Juga cukup pangan, papan, dan sandang,” imbuhnya.

Ia pun menyampaikan terima kasih kepada SBY, AHY, serta seluruh kader Partai Demokrat yang turut bergabung bersama Koalisi Indonesia Maju.

Prabowo menambahkan, Presiden ke-6 Indonesia SBY serta Partai Demokrat telah memimpin Indonesia selama 10 tahun sejak 2004 hingga 2014.

“Indonesia berhasil mencapai hasil-hasil yang sangat kritis. Pak SBY telah menyelesaikan masalah Aceh, membawa perdamaian di Aceh yang selama puluhan tahun menjadi tantangan bagi stabilitas Indonesia. Apa pun yang orang katakan, perdamaian tersebut terwujud di bawah kepemimpinan Presiden SBY.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyanyikan lagu yang dipersembahkan untuk Capres Prabowo Subianto dalam Rapimnas Demokrat yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis (21/9/2023).Dok. Tangkapan layar YouTube KompasTV Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyanyikan lagu yang dipersembahkan untuk Capres Prabowo Subianto dalam Rapimnas Demokrat yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Prabowo menambahkan, SBY berhasil meningkatkan produk domestik bruto (PDB) per kapita hingga empat kali lipat dari semula 1.000 dollar Amerika Serikat (AS) per kapita menjadi 3.700 dollar AS per kapita ketika diestafetkan ke pemimpin selanjutnya.

Tidak hanya itu, pertumbuhan ekonomi di era kepemimpinan SBY rerata 5 persen, meski sempat terdampak krisis ekonomi global. Meski begitu, ia berhasil menjaga stabilitas ekonomi hingga Indonesia kini masuk dalam jajaran negara anggota G20.

“Keberhasilan Indonesia di bawah kepemimpinan Pak SBY membuat pondasi yang kuat untuk Indonesia,” tambahnya.

Ia pun berpesan, tantangan Indonesia ke depan tidak mudah dengan ketidakpastian global serta kekuatan dua adikuasa dunia.

Untuk itu, lanjut Prabowo, Indonesia harus waspada dan bersatu, rukun, kompak, dan kerja sama yang menjadi ciri khas demokrasi Indonesia.

“Saya yakin, bangsa Indonesia bersama-sama kita bisa menghadapi tantangan-tantangan ke depan. Dengan dukungan komponen bangsa kita bisa berhasil. Berkat dorongan, semangat, dan dukungan Pak SBY, saudara AHY, serta partai Koalisi Indonesia Maju, Indonesia bisa mewujudkan cita-cita menjadi negara maju dan sejahtera,” kata Prabowo.

Untuk diketahui, pada gelaran Rapimnas Partai Demokrat, Presiden Ke-6 RI, SBY, menyanyikan lagu yang dipersembahkan untuk Capres Prabowo Subianto.

Adapun lagu yang dinyanyikan merupakan ciptaan grup band Tipe-X berjudul "Kamu Enggak Sendirian".

"Saya nyanyi sekaligus berdoa, agar dari lagu ini ada pada diri Pak Prabowo, Presiden RI yang akan datang," kata SBY.

Lewat lagu tersebut, SBY berpesan kepada Prabowo untuk tetap maju.

"Jangan gamang, jangan takut untuk melangkah berjalan ke hadapan. Mungkin ada badai dan topan, Anda tidak sendirian. Lewat lagu ini, mari bersama-sama mengantarkan Prabowo Subianto menjadi Presiden ke-8 RI,” ucap SBY.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com