Advertorial

Jelang HUT Ke-25, Ini Deretan Alumni Bank Mandiri yang Duduki Posisi Penting di Pemerintahan dan BUMN

Kompas.com - 26/09/2023, 13:55 WIB

 

KOMPAS.com – Didirikan sejak 2 Oktober 1998, Bank Mandiri akan segera merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-25. Selama itu pula, salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini telah berkiprah dan memberikan kontribusi positif pada sektor keuangan Indonesia.

Tak hanya itu, Bank Mandiri juga berhasil menghasilkan deretan alumni yang tidak hanya memiliki kapabilitas, tetapi juga mampu menjalankan berbagai posisi penting di pemerintahan ataupun BUMN lain.

Sebagai contoh, Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Pahala Nugraha Mansury. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN I, Direktur Utama (Dirut) Bank Tabungan Negara (BTN), Dirut Garuda Indonesia, dan Direktur Keuangan PT Pertamina.

Karier Pahala di BUMN dimulai bersama Bank Mandiri pada 2003 hingga 2017. Ia pernah menduduki berbagai jabatan, dua di antaranya adalah Direktur Finance and Strategy hingga 2015 dan Direktur Treasury and Market (2015-2017).

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin juga merupakan jebolan Bank Mandiri. BGS, begitu ia karib disapa, merupakan Dirut Bank Mandiri pada 2013-2016. Sebelumnya, Budi menduduki posisi sebagai Direktur Mikro dan Retail Banking.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri pada 2013-2016.KOMPAS.com / IRFAN KAMIL Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri pada 2013-2016.

Budi sempat menjadi Staf Ahli Menteri BUMN Rini Soemarno pada periode 2016-2017. Kemudian, ia diangkat menjadi Direktur Utama PT Inalum (Persero) hingga 2019. Di masa pandemi Covid-19, Budi dipercaya menjadi Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Kemudian, ada Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo yang dilantik pada Oktober 2019. Sebelum bergabung dengan Kementerian BUMN, pria yang akrab disapa Tiko itu pernah memimpin beberapa institusi keuangan, yakni sebagai Dirut Bank Mandiri (2016-2019), Direktur Finance and Strategy Bank Mandiri (2015-2016), dan Kepala Eksekutif dan Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada 2014-2015.

Alumni Bank Mandiri di BUMN lain

Selanjutnya, ada Komisaris Utama dan Komisaris Independen BNI Agus Martowardojo. Pria yang pernah menjabat sebagai Dirut Bank Mandiri pada 2005-2010 ini punya karier yang mentereng. Sebelumnya, ia sempat menjabat sebagai Presiden Bank Permata pada 2002-2005

Agus pun pernah dipercaya menjadi Menteri Keuangan Republik Indonesia pada 2010-2013. Kemudian, ia dilantik menjadi Gubernur Bank Indonesia dengan masa jabatan 5 tahun, yakni pada 2013-2018. Agus sendiri dikenal mampu menciptakan budaya kerja yang didesain untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas karyawan di suatu perusahaan.

Salah satu yang ia perkenalkan adalah budaya perusahaan yang dianut Bank Mandiri hingga sekarang, yakni TIPCE atau Kepercayaan (Trust), Integritas (Integrity), Profesionalisme (Professionalism), Fokus Pada Pelanggan (Customer Focus), dan Kesempurnaan (Excellence).

Setelah itu, ada Royke Tumilaar. Pria kelahiran 1964 ini merupakan Dirut Bank Mandiri pada 2019-2020. Royke juga pernah menjabat sebagai Direktur Corporate Banking Bank Mandiri (2017-2018). Saat ini, Royke menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Royke Tumilaar sempat menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri pada 2019-2020.Tangkapan layar Zoom Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Royke Tumilaar sempat menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri pada 2019-2020.

Alumnus Bank Mandiri lain adalah Novita Widya Anggraini yang kini menjabat sebagai Direktur Keuangan di BNI. Sebelumnya, Novita pernah menjabat sebagai Senior Vice President (SVP) Strategy Performance Management Bank Mandiri pada 2020.

Kemudian, ada mantan SVP Small and Medium Enterprise Banking Bank Mandiri pada 2020, Muhammad Iqbal, yang kini menjabat sebagai Direktur Institutional Banking BNI.

Masih di BNI, ada David Pirzada yang menjabat sebagai Direktur Risk Management. Dahulu, pria yang sempat menempuh pendidikan di Amerika Serikat itu merupakan SEVP Wholesale Risk Bank Mandiri periode 2018-2020.

Ada juga Direktur Wholesale & International Banking BNI Silvano Winston Rumantir. Sebelum berkarier di BNI, Silvano pernah menjadi Dirut Mandiri Sekuritas (2016-2019) dan Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri (2019-2020).

Alumnus Bank Mandiri yang juga punya karier moncer di sektor perbankan BUMN adalah Sunarso. Pria kelahiran Pasuruan, Jawa Timur, ini menjabat sebagai Dirut Bank Rakyat Indonesia (BRI) sejak 2019 hingga kini.

Sejak memulai karier di Bank Mandiri sebagai bankir pada 1999, Sunarso pernah mengemban berbagai jabatan, di antaranya SVP Group Head Plantation Spesialist, Executive Vice President Group Head Agro-Based Corporate Banking, dan Direktur Commercial and Business Banking.

Sementara itu, di Bank Syariah Indonesia (BSI), ada Hery Gunardi yang menjabat sebagai Dirut sejak 2021. Perjalanan karier Hery di Bank Mandiri dimulai sejak 2015 dan dipercaya menduduki berbagai posisi.

Beberapa posisi yang pernah diemban, yaitu Wakil Dirut Bank Mandiri (2020), Direktur Consumer and Retail Transaction Bank Mandiri (2019-2020), Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri (2019), dan Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri (2018-2019).

Tak hanya di lembaga perbankan, beberapa alumni Bank Mandiri juga dipercaya memimpin BUMN lain. Sebagai contoh, Zulkifli Zaini yang saat ini menjabat Komisaris Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sejak Desember 2021.

Zulkifli juga pernah menjabat sebagai Dirut PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sejak 2019-2021. Di Bank Mandiri, ia pernah menduduki posisi Dirut Utama Bank Mandiri (2010-2013) menggantikan Agus Martowardojo.

Selanjutnya, ada Dirut PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo yang menjabat sejak 2020. Meski kala itu dilantik di tengah kondisi luar biasa, Didiek berhasil membawa KAI melewati badai pandemi Covid-19.

Di Bank Mandiri sendiri, Didiek pernah menduduki posisi sebagai SVP Bank Mandiri (2009-2011) dan Executive Vice President (2011-2016). Setelah itu, Didiek bergabung ke PT KAI sebagai Managing Director.

Terakhir, ada Rijani Tirtoso yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

Rijani Tirtoso yang menjabat sebagai Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) pernah menjabat sebagai SEVP Retail Audit Bank Mandiri (2015-2019).KOMPAS.com/ Bambang P. Jatmiko Rijani Tirtoso yang menjabat sebagai Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) pernah menjabat sebagai SEVP Retail Audit Bank Mandiri (2015-2019).

Rijani pernah menjadi SVP Corporate Credit Risk Management Bank Mandiri (2005-2008). Kemudian, SVP Internal Audit dan Senior Executive Vice President Internal Audit Bank Mandiri (2008-2015) dan SEVP Retail Audit Bank Mandiri (2015-2019). Rijani pun hijrah ke LPEI sebagai Anggota Dewan Direktur pada 2019.

Banyaknya talenta Bank Mandiri yang ditarik untuk menduduki posisi strategis di pemerintahan dan BUMN merupakan suatu capaian tersendiri. Hal ini pun diakui oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Menurut Erick, Bank Mandiri memiliki talent pool yang bagus. Tak heran, ia banyak menempatkan alumni Bank Mandiri di berbagai perusahaan pelat merah.

Sementara itu, Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Bank Mandiri Agus Dwi Handaya mengatakan, pihaknya memiliki empat sarana belajar dan berlatih yang diadopsi perseroan sehingga mampu membentuk talenta-talenta andal.

Agus menuturkan, empat sarana pembelajaran itu, yakni pembelajaran mandiri, penugasan, development dialog, serta job exposure, melengkapi program pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang sistematis dan formal. Bank bersandi saham BMRI ini pun tidak berhenti melakukan transformasi bisnis, operasional, hingga pengelolaan SDM.

"Kami tentunya merasa bangga dan bahagia bisa berkontribusi dalam bentuk talenta untuk BUMN. Bank Mandiri punya empat sarana belajar dan berlatih dengan efektif, yang mungkin tidak dimiliki semua perusahaan," kata Agus sebagaimana diberitakan Kompas.com, Kamis (22/10/2020).

Selain itu, menurut Agus, para talenta Bank Mandiri juga dibekali dengan attitude, keterampilan manajerial, budaya kerja, dan agility atau daya adaptasi terhadap kondisi terkini. Bankir bank Mandiri pun berpengalaman dan memahami manajemen risiko karena telah ditempa oleh krisis finansial pada 1998, 2008, dan 2018.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com