Advertorial

Hari Kontrasepsi Sedunia, BKKBN Gandeng TNI AD Capai Target 1,5 juta Akseptor Pelayanan KB

Kompas.com - 26/09/2023, 21:57 WIB

KOMPAS.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) berkolaborasi untuk mempercepat pelayanan program Keluarga Berencana (KB) di lapangan. Kerja sama kedua pihak diresmikan pada acara Peringatan Hari Kontrasepsi Dunia di Jakarta, Selasa (26/9/2023.

Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo menjelaskan, kualitas kesehatan masyarakat Indonesia mengalami peningkatan dalam lima dasawarsa terakhir. Hal ini ditandai dengan penurunan angka kematian bayi serta peningkatan angka harapan hidup.

Berdasarkan data Sensus Penduduk 1971, tercatat 145 angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup. Pada 2020, angkanya menurun menjadi 26 angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup, sebagaimana hasil Long Form Survei Penduduk 2020.

Adapun, lanjut Hasto, kematian ibu dan bayi umumnya disebabkan oleh jarak kelahiran yang terlalu dekat. Untuk itu, KB pasca-persalinan perlu ditingkatkan, terutama pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yang lebih efektif.

“Penurunan angka kematian bayi dilakukan dengan peningkatan pemakaian alat kontrasepsi keluarga berencana (KB), khususnya KB modern,” ujar Hasto dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (26/9/2023).

Untuk mengakselerasi peningkatan capaian KB, kata Hasto, BKKBN memerlukan peran aktif jajaran TNI AD.

“Jajaran TNI AD berperan membantu menggerakkan calon peserta KB sekaligus memberikan pelayanan KB berkualitas di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) milik TNI,” terangnya.

Hasto menambahkan, seluruh perwakilan BKKBN provinsi dan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) Provinsi DKI Jakarta telah mendistribusikan target pelayanan KB hingga ke tingkat kabupaten atau kota.

BKKBN sendiri menargetkan total pelayanan KB dalam rangka Pekan Pelayanan KB Hari Kontrasepsi Sedunia 2023 yang dimulai pada Selasa (26/9/2023) hingga Rabu (4/10/2023) sebanyak 1.484.747 akseptor. Ia berharap, capaian akseptor pada momentum tersebut dapat dioptimalkan.

“Selama Pekan Pelayanan KB, seluruh tenaga yang terlibat dapat mendukung pemberian pelayanan KB berkualitas kepada seluruh pasangan usia subur yang ingin melakukan KB. Pemberian konseling secara komprehensif serta pelayanan kontrasepsi yang mengedepankan prinsip keluarga berencana berbasis hak harus terus dilaksanakan,” kata Hasto.

Sosialisasi manfaat kontrasepsi

Pada kesempatan sama, Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB Martin Suanta mengatakan, kegiatan Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia juga bertujuan untuk menyosialisasikan peran penting kontrasepsi kepada masyarakat. Utamanya, bagi perencanaan keluarga dalam rangka percepatan penurunan stunting.

Ia berharap, kolaborasi lintas sektor semakin diperkuat untuk mewujudkan program tersebut guna mengatasi stunting di Tanah Air.

“Diperlukan komitmen serta dukungan stakeholderprovider medis, dan mitra kerja untuk percepatan pencapaian program Bangga Kencana secara menyeluruh,” kata Martin.

Sementara itu, Waaster Kasad Bidang Tahwil Komsos dan Bhakti TNI Brigjen TNI Taufik Shobri mengapresiasi upaya Kepala BKKBN dalam menginisiasi gerakan pelayanan KB.

Pada kesempatan itu, Taufik turut menyoroti penurunan penggunaan kontrasepsi modern dari 57,9 persen menjadi 57,2 persen.

Ia menilai, salah satu sebab utama penurunan tersebut adalah tingkat pengetahuan serta kesadaran masyarakat yang masih kurang. Pasangan muda, khususnya, kurang memiliki pemahaman terkait perencanaan keluarga, mulai dari persiapan pernikahan hingga perencanaan kehamilan. Hal itu berdampak signifikan dalam penanganan stunting.

“Program KB bertujuan untuk mengatur kehamilan pasangan usia subur (PUS), mencegah usia kehamilan terlalu dini, serta meminimalisasi jarak kehamilan terlalu dekat,” jelasnya.

Ia pun mendorong seluruh pihak untuk bersama-sama merumuskan serta mengambil tindakan dalam menangani stunting di Indonesia, khususnya di 12 provinsi prioritas dengan angka stunting tinggi.

“Mari jadikan momentum Hari Kontrasepsi Sedunia untuk meningkatkan komitmen dan peran serta seluruh pihak dengan bahu-membahu membantu pemerintah menurunkan angka stunting. Dengan begitu, Indonesia memiliki sumber daya manusia (SDM) berkualitas,” tambahnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com