Advertorial

Nyeri pada Dada Sebelah Kiri, Pertanda Penyakit Jantung?

Kompas.com - 29/09/2023, 16:09 WIB

KOMPAS.com – Nyeri dada merupakan salah satu keluhan yang kerap dialami oleh orang dewasa. Kondisi ini bisa bersifat ringan, sedang, atau berat, tergantung penyebabnya.

Salah satu penyebab nyeri dada yang perlu diwaspadai adalah penyumbatan pada pembuluh darah jantung (koroner) atau kerap disebut penyakit jantung koroner (PJK).

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Eka Hospital Cibubur dr Sandi Sinurat, SpJP mengatakan, nyeri dada yang disebabkan PJK memiliki sejumlah karakteristik, seperti terjadi pada bagian dada kiri, terasa seperti ditekan beban berat, serta dapat diikuti penjalaran nyeri hingga ke leher, bahu, punggung, dan lengan kiri.

“Keluhan nyeri dada dapat disertai rasa keringat dingin, mual dan muntah, serta rasa berdebar dan sesak napas. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi tersebut dapat berakibat fatal, yakni kematian mendadak,” jelas dr Sandi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (29/9/2023).

Oleh sebab itu, dr Sandi menyarankan seseorang dengan gejala tersebut untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Terlebih, jika mengalami keluhan nyeri dada yang semakin berat serta memiliki riwayat faktor risiko penyakit jantung koroner, seperti tekanan darah tinggi, diabetes melitus, kolesterol tinggi, dan kebiasaan merokok.

Dokter Sandi melanjutkan, setelah menilai karakteristik keluhan nyeri dada dan riwayat faktor risiko PJK, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan penunjang.

Salah satunya adalah pemeriksaan elektrokardiografi (EKG). Pemeriksaan ini digunakan untuk menganalisis irama jantung dan perubahan listrik jantung yang abnormal terkait PJK.

“Dokter juga dapat melakukan treadmill test untuk skrining dan deteksi PJK atau CT scan pembuluh darah koroner untuk mendeteksi risiko penyempitan pembuluh koroner,” ujar dr Sandi.

Angiografi koroner

Dokter Sandi melanjutkan, PJK juga dapat dideteksi melalui kateterisasi pembuluh darah koroner atau angiografi koroner.

Angiografi koroner merupakan prosedur pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi penyumbatan pada pembuluh darah koroner dengan menggunakan cairan kontras yang diberikan melalui kateter. Adapun kateter ini dimasukkan ke dalam pembuluh darah di lengan atau pangkal paha pasien.

Lewat pemeriksaan itu, dokter dapat melihat dan menganalisis aliran darah pada pembuluh koroner melalui tangkapan citra pada layar sinar-X.

“Cairan kontras membantu dokter untuk menganalisis aliran darah dan mendeteksi letak sumbatan pada pembuluh darah koroner. Selama prosedur berlangsung, pasien dalam kondisi sadar penuh” jelas dr Sandi.

Jika terdapat penyumbatan yang signifikan sehingga mengganggu fungsi jantung, dokter akan melakukan pemasangan ring jantung (stent) atau Percutaneous Coronary Intervention (PCI).

Dokter Sandi mengatakan bahwa prosedur tersebut relatif aman dilakukan karena memiliki risiko komplikasi yang kecil. Setelah prosedur selesai dan tidak terdapat komplikasi, pasien dapat kembali beraktivitas secara normal dalam beberapa hari.

Prosedur tersebut dapat dilakukan oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah berpengalaman, seperti yang tersedia di Eka Hospital.

Untuk diketahui, Eka Hospital memiliki layanan MY Cardia yang menyediakan layanan unggulan dalam bidang kesehatan jantung dan pembuluh darah. Layanan ini didukung oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah berpengalaman.

MY Cardia juga menyediakan prosedur atau tindakan pada jantung dan pembuluh darah, seperti PCI, pemasangan pacu jantung terkecil di dunia, atau ablasi cryo (cyroablation) yang memanfaatkan energi dingin.

Hindari PJK dengan medical check-up

Dokter Sandi menegaskan bahwa PJK dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan (medical check-up) secara rutin.

Medical check-up dapat membantu Anda untuk memahami kondisi kesehatan secara mendalam sehingga risiko PJK, seperti penyumbatan pembuluh darah jantung, dapat dicegah sejak dini,” ujar dr Sandi.

Dokter Sandi melanjutkan, salah satu prosedur yang dilakukan saat medical check-up adalah pemeriksaan EKG.

Melalui medical check-up, lanjut dia, dokter dapat mendeteksi potensi penyakit melalui pemeriksaan gula darah, kolesterol, asam urat, fungsi ginjal, dan fungsi hati.

Hasil pemeriksaan tersebut dapat menjadi pedoman dokter dalam menentukan program pencegahan atau penyesuaian gaya hidup agar tidak menderita PJK di kemudian hari.

“Jantung merupakan organ vital yang berperan besar dalam keberlangsungan hidup kita. Pemeriksaan rutin dapat mencegah penyakit jantung sejak dini,” tegas dr Sandi.

Informasi lengkap mengenai penyakit jantung koroner dan medical check-up di Eka Hospital dapat Anda temukan pada tautan berikut.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com