KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Konversi Motor Berbahan Bakar Minyak (BBM) Menjadi Motor Bertenaga Listrik di Aston Tropicana Hotel Bandung, Bandung, Jawa Barat (Jabar), mulai Senin (25/9/2023) hingga Selasa (26/9/2023).
Kegiatan tersebut dilaksanakan Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) dan Pusat Pengembangan Sumber Daya Mineral, Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE).
Bimtek tersebut diikuti Dinas ESDM Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, Satuan Kerja Pemerintah Daerah Jabar, kepala sekolah dan guru sekolah menengah kejuruan (SMK), komunitas motor listrik, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Pada kesempatan itu, Kepala Sub Direktorat Konservasi Energi Kementerian ESDM Devi Laksmi yang mewakili Direktur Konservasi Energi Ditjen EBTKE menilai bahwa kegiatan tersebut dapat meningkatkan penggunaan motor bertenaga listrik. Dengan demikian, dapat mengurangi emisi dan polusi yang meningkat dalam beberapa waktu belakangan.
Berdasarkan skala nasional yang dikeluarkan Direktorat Konservasi Energi Kementerian ESDM, jumlah sepeda motor di Indonesia telah mencapai 120 juta unit.
Oleh karena itu, kami berupaya mendorong peralihan motor berbahan bakar minyak ke motor listrik, khususnya di Jabar.
“Konversi motor BBM menjadi motor listrik harus dipersiapkan secara matang, terutama dalam mempersiapkan ekosistemnya. Upaya ini bisa dimulai dengan mempersiapkan bengkel konversi bersertifikat yang diawasi oleh instansi terkait,” ujar Devi dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (29/9/2023).
Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jabar Ai Sa’adiyah Dwidaningsih ST, MT menyampaikan bahwa Dinas ESDM memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan konversi motor BBM menjadi motor bertenaga listrik.
Kegiatan tersebut dapat diakselerasi serentak agar dapat mengurangi emisi yang juga sudah meningkat, khususnya di Bandung. Berdasarkan data Dinas ESDM Provinsi Jabar, penggunaan kendaraan bermotor di Bandung mencapai 13,7 juta,” kata Ai Sa’adiyah.
Ai Sa’adiyah menilai, program konversi dapat menjadi momentum mengingat semakin banyak masyarakat yang beralih ke kendaraan listrik.
“Selain mempersiapkan bengkel konversi, sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung konversi motor BBM menjadi motor listrik juga harus disiapkan jumlahnya,” kata Ai Sa’adiyah.
Perkembangan kendaraan listrik di Jabar
Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Provinsi Jabar Zainal Arifin ST MT menjelaskan, pihaknya terus mengupayakan percepatan pembangkit energi-energi terbarukan di Jabar. Hal ini dapat memengaruhi bidang industri di sektor hulu.
Oleh karena itu, masyarakat membutuhkan waktu untuk beradaptasi dari energi fosil menjadi energi ramah lingkungan.
Dinas ESDM Provinsi Jabar sudah menyusun langkah awal dalam memulai komitmen mendukung program konversi energi. Upaya ini dilakukan dengan membuat program percepatan pemanfaatan tenaga listrik untuk penggerak kendaraan bermotor
“Jika melihat perkembangan penyebaran program konversi di Jabar, terdapat 140 titik stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Terdapat 11 ultra fast charging SPKLU selama 12 menit pada rute jalur tol,” kata Zainal.
Zainal memaparkan, pertumbuhan penggunaan kendaraan listrik di Jabar cukup signifikan. Pengguna kendaraan listrik mencapai 545 orang pada 2021. Jumlahnya meningkat menjadi 3.985 orang pada 2023.
Menurutnya, diperlukan komitmen bersama untuk beralih dari kendaraan BBM ke kendaraan bertenaga listrik. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi biaya subsidi dalam sektor bahan bakar.
“Untuk mempersiapkan SDM, pihaknya telah membangun ekosistem baru yang dimulai dengan memberikan pelatihan dari tingkat SMK,” katanya.
Zainal tak memungkiri bahwa terdapat keluhan dari masyarakat yang sudah menggunakan kendaraan listrik, khususnya terkait kualitas baterai kendaraan.
Oleh karena itu, ia menyarankan pemerintah pusat agar dapat melakukan standardisasi dalam spesifikasi baterai kendaraan bermotor.
Salah satu upaya yang sudah dilakukan instansi terkait adalah melakukan piloting bengkel konversi kepada SMK.
“Dalam pengadaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), Dinas ESDM Provinsi Jabar belum dapat melakukan pembelian secara langsung. Hal ini dikarenakan peraturan pemerintah terkait pengadaan,” tutur Zainal.
Sementara itu, Kepala PPSDM KEBTKE Ir A Susetyo Edi Prabowo MSi menyampaikan bahwa kendaraan bertenaga listrik sudah menjadi alternatif pilihan masyarakat.
“Hal tersebut dibuktikan dengan adanya penghematan BBM hingga 29,79 million barrels of oil equivalent (MBOE) dan penurunan emisi gas rumah kaca hingga 7,23 juta per April 2023,” kata Susetyo.
Sebagai informasi, kurikulum workshop tersebut dipersiapkan untuk melatih SDM. Dengan demikian, mereka dapat berkontribusi dalam program konversi kendaraan tenaga listrik.
Pelatihan yang dimulai sejak 2022 itu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat umum dalam meningkatkan penggunaan kendaraan bermotor bertenaga listrik.
Pada Oktober 2023, Kementerian ESDM berencana bekerja sama dengan Pemerintah Korea Selatan untuk menggelar pelatihan pemeliharaan kendaraan bermotor listrik.
Pada penutupan acara, Kepala Bagian Tata Usaha PPSDM KEBTKE Rizki Amalia Nurhayati SH MH mengapresiasi para peserta yang terlibat dalam pelatihan tersebut.
Ia berharap, kegiatan tersebut dapat mendukung target konversi kendaraan listrik yang dicanangkan pemerintah.
“Semoga kegiatan tersebut dapat mendorong masyarakat untuk menggunakan kendaraan bertenaga listrik. Hal ini dimulai dengan mengonversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik. No Emisi, Yes Konversi,” tutur Rizki.