Advertorial

Ini Fakta Mengapa Kolesterol Tinggi Jadi Sebab Penyakit Jantung Koroner

Kompas.com - 02/10/2023, 16:15 WIB

KOMPAS.com – Kolesterol sering kali diidentikkan dengan penyakit. Padahal, tidak selalu demikian.

Perlu diketahui, kolesterol adalah lemak yang memiliki fungsi penting bagi tubuh. Secara umum, kolesterol berfungsi untuk membangun dinding di dalam sel atau membran sel yang ada dalam tubuh. Tak hanya itu, kolesterol juga berperan penting dalam memproduksi hormon seks, vitamin D, serta punya fungsi untuk menjalankan fungsi saraf dan otak.

Namun, kadar kolesterol yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terjadinya penumpukan lemak di pembuluh darah. Pada kasus yang serius, penumpukan ini dapat menyebabkan kondisi aterosklerosis.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Sabtu (9/8/2022), aterosklerosis merupakan penyempitan pembuluh darah yang diakibatkan oleh penumpukan plak kolesterol pada dinding pembuluh darah. Kondisi ini merupakan pemicu terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke.

Hal itu terjadi karena penumpukan plak lemak di arteri koroner yang notabene merupakan pembuluh darah dengan tugas mengantarkan darah ke jantung.

Plak lemak dapat menonjol ke dalam arteri dan pada akhirnya menyebabkan penyumbatan sebagian atau seluruh aliran darah. Jika suplai darah ke sebagian jantung sampai terputus karena penyumbatan, dampak yang bisa terjadi adalah serangan jantung.

Merujuk dari laman Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Jumat (30/11/2022), seseorang didiagnosis memiliki kolesterol tinggi ketika jumlah kolesterol diatas 200 mg/dL dengan rincian seperti ini, yakni kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) berada di kisaran 130-159 mg/dL, dan kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL) kurang dari 40 mg/dL.


Sebelum terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, penting bagi seseorang untuk mengetahui skor kolesterol dengan cara mengeceknya secara rutin. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit jantung koroner.

Kadar kolesterol dalam tubuh dapat diketahui melalui tes darah. Dengan memeriksanya secara berkala, Anda akan lebih cepat mengetahui kadar kolesterol sekaligus dapat dengan mudah mengantisipasi atau menghadapi jika skornya tidak ideal.

Pada dasarnya, ada cara lain agar dapat mengontrol kadar kolesterol. Melansir Medical News Today pada Kamis (5/1/2023) berikut caranya.

  1. Hindari lemak trans

Hal pertama yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi tingginya kadar kolesterol adalah menghindari lemak trans. Lemak jenis ini dihasilkan dari pemadatan minyak cair menjadi padat melalui proses hidrogenasi.

Hasil hidrogenasi ini bersifat memperpanjang umur penyimpanan makanan. Lemak trans biasa digunakan untuk menambah rasa gurih pada makanan.

Perlu diketahui, lemak trans merupakan jenis lemak yang paling berbahaya bagi manusia karena paling cepat berpotensi menaikkan LDL atau kolesterol jahat dan menurunkan HDL atau kolesterol baik.

Berbeda dengan lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar LDL tanpa menurunkan kadar HDL.

Contoh lemak trans yang perlu dihindari dan banyak hadir di menu makanan harian adalah makanan cepat saji dan gorengan.

Jadi sebisa mungkin, hindari mengonsumsi jenis makanan yang mengandung lemak trans tersebut.

  1. Konsumsi lebih sedikit lemak jenuh

Lemak jenuh merupakan lemak yang terkandung pada makan yang pada umumnya bersifat padat meski di suhu ruang. Meski tidak mengurangi HDL, lemak jenuh dapat meningkatkan LDL di dalam tubuh.

Lemak jenuh bersumber dari makanan seperti daging merah, ayam dengan kulitnya, mentega, keju, dan produk turunan dari susu lainnya. Tak hanya itu, minyak goreng, seperti minyak sawit dan minyak kelapa juga mengandung jenis lemak yang sama.

  1. Konsumsi lemak tak jenuh tunggal dan ganda

Lemak tidak jenuh merupakan lemak yang baik untuk tubuh. Lemak tak jenuh tunggal menandakan bahwa lemak hanya memiliki satu ikatan rangkap. Lemak ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.

Lemak tak jenuh tunggal didapatkan melalui kacang-kacangan, alpukat, minyak zaitun, kacang tanah, wijen, dan safflower oil.

Sementara itu, lemak tak jenuh ganda termasuk asam lemak omega-3 dan omega-6. Baik omega-3 maupun omega-6 dikenal sebagai asam lemak esensial.

Perlu diketahui, tubuh tidak dapat memproduksi esensial secara alami. Karenanya, seseorang hanya dapat memperolehnya langsung dari sumber makanan.

Tubuh menggunakan asam lemak tidak jenuh ganda sebagai energi cadangan. Lemak ini didapatkan dengan mengonsumsi minyak bunga matahari, jagung, kedelai, kenari, biji rami, ikan sarden, tuna, dan salmon.

  1. Makan lebih banyak serat larut

Konsumsi lebih banyak serat punya manfaat bagi tubuh. Serat dapat menyerap air dan menghasilkan pasta kental seperti gel di usus seseorang. Gel ini membantu memerangkap lemak lalu dikeluarkan dari tubuh. Dengan begitu, tubuh tidak dapat menyerapnya. Dengan demikian, serat larut dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL.


Serat larut bisa didapatkan dengan mengonsumsi sayur sayuran, buah buahan, gandum, dan kacang - kacangan.

  1. Olahraga rutin dan perbaiki jam tidur

Hasil penelitian Association of Objectively Measured Sedentary Behavior and Physical Activity with Cardiometabolic Risk Markers in Older Adults pada 2019 menunjukkan bahwa olahraga sedang dan berat dapat menurunkan tekanan darah dan kadar gula darah serta meningkatkan kadar kolesterol HDL.

Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan merekomendasikan agar orang dewasa setidaknya berolahraga aerobik dengan intensitas sedang selama 150–300 menit atau berolahraga aerobik intensitas tinggi selama 75–150 menit dalam seminggu untuk mendapatkan manfaat kesehatan.


Untuk mendapatkan manfaat kesehatan, seseorang juga perlu memperbaiki jam tidur. Penelitian The American Academy of Sleep Medicine and the Sleep Research Society menyatakan bahwa kebanyakan orang dewasa memiliki kebutuhan tidur sekurang kurangnya 7 jam per malam.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar HDL lebih rendah pada orang yang kurang tidur. Padahal, penelitian lain menunjukkan bahwa terlalu sedikit atau terlalu banyak tidur dapat mengakibatkan rendahnya kadar HDL.

  1. Berhenti merokok

Merokok dapat menyebabkan kadar kolesterol tinggi karena dapat menurunkan kadar HDL yang bersirkulasi.

Dengan berhenti merokok, seseorang dapat menurunkan LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL. Hal ini dapat membantu memperlambat penumpukan timbunan lemak baru di arteri dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.

  1. Minum air putih

Sebuah studi berjudul Water Intake and Markers of Hydration Are Related to Cardiometabolic Risk Biomarkers in Community-Dwelling Older Adults: A Cross-Sectional Analysis yang dipublikasi pada 2021, menyelidiki peran hidrasi untuk kesehatan metabolisme pada orang dewasa yang lebih tua.

Dari hasil studi tersebut, ditemukan bahwa hidrasi berkaitan dengan konsentrasi HDL yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa air minum dapat membantu mengendalikan kadar kolesterol.


Itulah enam upaya untuk mengontrol kadar kolesterol. Agar kadar kolesterol tetap terjaga, Anda juga bisa menerapkan langkah SATU JANTUNG-mu, yang terdiri dari 4 langkah berikut.

Pertama, sadari kondisi tubuh dengan rutin cek kesehatan. Kedua, awasi berat badan dengan asupan gizi seimbang dan menjaga pola makan.

Lalu ketiga, terapkan pola hidup sehat dengan beristirahat cukup, kelola stres, hindari rokok dan alkohol, serta rutin berolahraga.

Terakhir, utamakan masa depan yang lebih baik mulai dari sekarang untuk diri sendiri, keluarga dan sesama

Apabila ada cara yang dinilai terlalu rumit, Anda bisa mencoba minuman yang mengandung Plant Stanol Ester (PSE) untuk menurunkan kadar kolesterol.

PSE merupakan senyawa alami yang digunakan sebagai bahan penurun kolesterol pada pangan fungsional dan suplemen makanan. PSE telah terbukti aman dan efektif di lebih dari 70 studi klinis yang dipublikasikan.

Berdasarkan artikel National Library of Medicine yang dipublikasi pada 2015, PSE merupakan zat yang terkandung pada suplemen makanan yang mapan dan direkomendasikan secara luas untuk menurunkan kolesterol.

PSE didapatkan dari buah-buahan, sayur, sereal, minyak sayur, dan kacang-kacangan.

Perlu diketahui, terkadang buah dan sayur yang kita konsumsi per hari tidak cukup untuk membantu penurunan kolesterol sehingga diperlukan suplemen tambahan yang mengandung PSE agar dapat membantu proses tersebut. 

Kini hadir Nutrive Benecol Yogurt #BukanYogurtBiasa, satu-satunya yogurt di Indonesia yang mengandung PSE. Nutrive Benecol Yogurt tidak hanya memberikan manfaat kebaikan dari PSE tetapi juga manfaat kebaikan dari yogurt.

Selain yogurt, Nutrive Benecol sudah tak asing lagi dengan varian smoothies (susu dengan sari buah) yang memiliki pilihan rasa buah yang enak, seperti blackcurrant, lychee, strawberry, dan orange.


Yuk, turunkan kolesterol dengan cara mudah agar terhindar dari risiko terkena serangan jantung dan penyakit jantung koroner.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com