Advertorial

Presiden Jokowi Resmikan Kereta Cepat Pertama di Asia Tenggara

Kompas.com - 02/10/2023, 19:16 WIB

KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh di Stasiun Halim, Senin (2/10/2023).

Acara tersebut dihadiri oleh para menteri yang ada dalam Kabinet Indonesia Maju, Penjabat Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Heru Budi Hartono, dan Penjabat Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin.

Selain itu, hadir pula ketua dan pimpinan lembaga tinggi negara, duta besar negara sahabat, Direksi dan Komisaris PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Direksi Badan Usaha Milik negara (BUMN), dan seluruh stakeholder terkait.

Selain operasional Whoosh, Jokowi juga meresmikan logo dari kereta cepat tersebut yang merupakan desain hasil sayembara. Desain dari pemenang sayembara ini dipasang pada badan kereta cepat.

Sebagai informasi, momen peresmian Kereta Cepat Whoosh mendapat antusiasme besar dari masyarakat.

Adapun sejak peletakan batu pertama pada 2016, Kereta Cepat Whoosh telah mencapai sejumlah milestone penting. Uji coba sarana dan prasarana yang telah dilakukan sebelumnya pun berjalan dengan lancar.

Jokowi mengatakan, Kereta Cepat Whoosh adalah kereta cepat pertama di Indonesia sekaligus Asia Tenggara. Kereta ini memiliki kecepatan rata-rata 350 km per jam dan dapat menempuh jalur sepanjang 142,3 km antara Jakarta-Bandung dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.

“Kereta cepat ini kami namakan Whoosh. Namanya terinspirasi dari suara yang melesat dari kereta berkecepatan tinggi. Whoosh juga merupakan singkatan dari waktu hemat, operasi optimal, sistem hebat,” ujar Jokowi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin.

Jokowi menambahkan, KCJB hadir sebagai penanda dari modernisasi transportasi massal yang efisien dan ramah lingkungan.

Selain itu, KCJB juga telah terintegrasi dengan moda transportasi lain, termasuk transit oriented development (TOD).

Mantan Wali Kota Solo itu juga menilai bahwa kehadiran sejumlah transportasi modern, seperti kereta cepat, mass rapid train (MRT), dan lintas rel terpadu (LRT) adalah hal yang baru bagi masyarakat Indonesia. Utamanya, dari sisi teknologi, kecepatan, konstruksi dan model pembiayaan.

“Indonesia tidak boleh takut belajar dan harus mencoba hal baru yang dalam prosesnya bisa muncul hal tak terduga, tantangan, masalah, dan ketidaksempurnaan. Pengalaman itu mahal, tapi sangat berharga dan kita tidak perlu takut. Sebab, jika bisa konsisten, kesalahan itu akan semakin sedikit, biaya kesalahan juga semakin menurun, biaya produksi, dan biaya proyek juga semakin rendah,” katanya.

Jokowi pun berpesan kepada semua pihak agar tidak alergi terhadap kritik dan tetap semangat untuk belajar.

Pasalnya, pengalaman dalam membangun infrastruktur, seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, bendungan, dan transportasi telah memberikan pengalaman serta bekal untuk menghasilkan hal-hal yang lebih baik di masa depan.

“Keberanian untuk mencoba hal baru telah memberikan anak-anak bangsa kepercayaan dan kesempatan untuk belajar yang akan sangat berguna bagi masa depan. Hal ini membuat sumber daya manusia (SDM) Indonesia semakin maju dan mandiri,” ucap Jokowi.

Bawa manfaat besar

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan bahwa KCJB Whoosh akan memberikan manfaat besar pada ekosistem yang terlibat dan masyarakat yang berada di sekitar jalur operasional kereta tersebut.

Manfaat tersebut, mulai dari terciptanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat lokal, menghadirkan multiplier effect untuk moda transportasi lain atau kendaraan feeder, menciptakan pertumbuhan ekonomi di jalur kereta cepat, hingga merangsang terjadinya transfer teknologi mutakhir di bidang konstruksi dan modernisasi sistem perkeretaapian.

“Pencapaian pada sektor transportasi yang sudah diraih hingga hari ini kelak dapat diteruskan oleh generasi yang akan datang,” jelas Luhut.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan, KCJB Whoosh tidak hanya merupakan bentuk peningkatan pelayanan transportasi publik, tetapi juga menawarkan transportasi yang nyaman, cepat, aman, dan bebas macet.

“Kereta Cepat Whoosh menawarkan efisiensi dari segi waktu dan memberikan kenyamanan bagi penggunanya. Meski bergerak dalam kecepatan tinggi, kereta ini tidak memiliki getaran yang mengganggu. Jarak Jakarta-Bandung jadi terasa dekat. Maka dari itu, mari kita beralih menggunakan Kereta Cepat Whoosh yang lebih cepat, tepat, dan bebas macet" tutur Erick.

Di sisi lain, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menerbitkan izin operasi sarana perkeretaapian umum untuk Kereta Cepat Whoosh relasi Jakarta-Bandung.

Izin tersebut tercantum pada Keputusan Menhub Nomor KM 114 Tahun 2023 tentang Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum PT KCIC.

“Dukungan lain yang diberikan terkait operasional Kereta Cepat Whoosh adalah penyiapan angkutan lanjut atau feeder. Angkutan ini telah kami siapkan bersama para stakeholder terkait untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses kereta cepat dari atau menuju pusat kegiatan dan ekonomi,” kata Budi.

 Untuk diketahui, Stasiun Halim yang merupakan kompleks stasiun KCJB dapat diakses melalui sejumlah moda transportasi yang melintasi Jalan DI Panjaitan, termasuk Transjakarta.

Adapun rute baru Transjakarta menuju Stasiun Halim adalah Cawang-Jalan Mayjen Sutoyo-Jalan DI Panjaitan-Stasiun Halim dengan jam operasional mulai pukul 06.00 hingga 16.00 WIB.

Selain itu, ada juga jembatan penghubung dari Stasiun Kereta Cepat Halim ke Stasiun LRT Halim sebagai bagian dari integrasi antarmoda.

Sementara itu, Stasiun Padalarang Kereta Cepat Whoosh yang berada di Kota Bandung, Jabar, juga telah terintegrasi dengan KA Feeder yang menghubungkan Stasiun Kereta Cepat Whoosh Padalarang dengan Stasiun Bandung.

Pengaturan waktu perpindahan penumpang pun telah disesuaikan antara jadwal Kereta Cepat Whoosh dengan KA Feeder.

Untuk Stasiun Tegalluar yang ada di Kabupaten Bandung, integrasi antarmoda di stasiun ini juga telah diwujudkan melalui kehadiran Bus Damri dan shuttle bus Summarecon yang dapat dimanfaatkan sebagai moda lanjutan dari dan menuju stasiun tersebut.

Kemudahan akses menuju Stasiun Tegalluar itu juga diakomodasi lewat keberadaan Jembatan Cibiru yang dibuat dan dioperasikan untuk dapat dilalui kendaraan.

KCIC juga bekerja sama dengan Jasa Marga untuk mempermudah masyarakat menuju stasiun dengan membuka pintu tol di KM 149 yang telah beroperasi.

Tak hanya itu, KCIC dan Jasa Marga juga telah menyiapkan program pembukaan pintu tol di KM 151 yang saat ini masih dalam proses pengerjaan.

Angkut puluhan ribu penumpang saat uji coba

Sebelum diresmikan, Kereta Cepat Whoosh telah mengangkut sebanyak 49.000 penumpang pada masa uji coba yang berlangsung pada Jumat (15/9/2023) hingga Sabtu (30/9/2023). Uji coba ini pun berjalan lancar dan kondusif.

Kehadiran Whoosh itu pun mendapat respons baik dari masyarakat yang mengikuti kesempatan untuk mencoba kereta api cepat pertama di Asia Tenggara ini.

Antusias masyarakat yang sangat tinggi itu terlihat dari penuhnya kuota pemesanan tiket pada masa uji coba.

Adapun pada masa uji coba tersebut, KCIC memprioritaskan kesempatan pada warga yang tinggal di sekitar trase KCJB untuk merasakan moda transportasi modern sesuai dengan arahan pemerintah.

Kesempatan yang diberikan merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada masyarakat di sekitar trase yang selama proyek pembangunan berjalan selalu memberikan dukungan sehingga pengerjaan konstruksi berjalan lancar.

Tak hanya itu, setelah peresmian operasional dilakukan, KCIC akan menghadirkan program promo tiket gratis bernama Whoosh Experience Program hingga pertengahan Oktober 2023.

Pada program tersebut, masyarakat diajak untuk lebih mengenal kereta cepat Whoosh dengan mengikuti proses perjalanan melalui penggunaan tiket fisik saat memasuki gerbang keberangkatan.

Tiket itu bisa dibeli melalui situs ayonaik.kcic.co.id. Lewat platform ini, masyarakat juga bisa memilih jadwal dan rute perjalanan sesuai kebutuhan dan mengisi data diri sesuai kartu identitas.

Kehadiran Whoosh Experience Program tersebut juga diharapkan dapat mengintegrasikan moda transportasi yang ada di sejumlah Stasiun Kereta Cepat Whoosh, seperti Stasiun Halim, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar.

Pihak KCIC pun ingin agar masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan Whoosh sebagai moda transportasi andalan sekaligus mempermudah mobilisasi di wilayah Jakarta-Bandung.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com