Advertorial

Wujudkan Indonesia Sehat dan Sejahtera, BPJS Kesehatan Terus Tingkatkan Program JKN

Kompas.com - 08/10/2023, 15:42 WIB

KOMPAS.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus meningkatkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk mewujudkan Indonesia yang sehat dan sejahtera.

Program tersebut menjadi topik utama kuliah umum program pascasarjana Universitas Respati Indonesia pada Sabtu (7/10/2023). Adapun tema yang diusung adalah “Implementasi BPJS Kesehatan Mewujudkan Indonesia Sehat dan Sejahtera”.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan, melalui program JKN, BPJS Kesehatan hadir untuk mendorong perubahan positif dalam sistem kesehatan nasional.

“Salah satu prinsip BPJS Kesehatan adalah prinsip gotong royong. Lewat BPJS Kesehatan, seluruh warga negara Indonesia berkontribusi mendukung program kesehatan bersama-sama,” jelas Ghufron melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (8/10/2023).

Hingga saat ini, BPJS Kesehatan telah mencatat lebih dari 264 juta peserta per Minggu (1/10/2023).

Menurut Ghufron, angka tersebut adalah bukti nyata peran signifikan BPJS Kesehatan dalam menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia.

“BPJS Kesehatan juga telah bekerja sama dengan 23.592 fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) seperti pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), klinik, dan dokter praktik perorangan. Lalu juga telah bekerja sama dengan 3.004 fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL), seperti rumah sakit dan klinik utama,” imbuhnya.

Selain itu, Ghufron juga menyampaikan bahwa pemanfaatan layanan kesehatan pada 2022 mencapai 502,9 juta atau setara dengan 1,4 juta pemanfaatan layanan setiap hari.

“Pencapaian lain yang patut dibanggakan adalah kesehatan keuangan BPJS Kesehatan. Saat ini, kami sudah tidak defisit dan tanpa utang. Tak hanya itu, kini kami juga berikan uang muka kepada rumah sakit yang punya kinerja bagus, serta peningkatan tarif kapitasi ke FKTP,” paparnya.

Fokus pada transformasi mutu layanan

Kendati telah mencatatkan pencapaian baik, Ghufron mengatakan bahwa BPJS Kesehatan terus meningkatkan layanan yang lebih baik untuk masyarakat.

Tahun ini, BPJS Kesehatan berfokus pada transformasi mutu layanan. Salah satunya dilakukan dengan memberikan kemudahan akses di fasilitas kesehatan melalui Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan sistem antrean online.

Untuk antrean online, diketahui sistem tersebut berhasil memangkas waktu tunggu yang cukup signifikan.

“Dulu, pasien harus antre hingga 6 jam di rumah sakit. Sekarang, rata-rata hanya 2,5 jam. Ini berkat sistem antrean online yang berhasil memangkas waktu tunggu. Peserta tidak perlu repot karena dapat mengakses antrean online kapan dan di mana pun berada,” ujarnya.

Selain itu, dokter pada fasilitas kesehatan kini memiliki akses ke riwayat kunjungan peserta JKN melalui i-care JKN. Akses ini memungkinkan dokter untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat dan tepat kepada peserta.

BPJS Kesehatan juga telah menempatkan petugas BPJS SATU! yang siap membantu peserta JKN di rumah sakit. Tujuannya, meningkatkan kepuasan dan kepercayaan peserta dengan memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan setara.

Pemaparan Ghufron terkait capaian dan komitmen BPJS Kesehatan melalui program JKN pun mendapat apresiasi dari Rektor Universitas Respati Indonesia Tri Budi W Rahardjo.

Dalam kesempatan tersebut, Tri menceritakan dirinya merupakan peserta BPJS sejak 2014. Melihat perkembangan BPJS Kesehatan yang signifikan dari tahun ke tahun, ia pun berharap program JKN dapat terus berinovasi untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

“Dengan komitmen dan capaian yang telah diraih, BPJS Kesehatan telah membuktikan peran penting dalam mewujudkan Indonesia yang sehat dan sejahtera,” kata Tri.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com