Advertorial

Direktur ASMTB Ungkap 3 Alasan Profesi Sekretaris Tidak Tergantikan oleh AI

Kompas.com - 09/10/2023, 16:23 WIB

KOMPAS.com - Pada era globalisasi, kemajuan teknologi menjadi hal yang tak terhindarkan.

Meski dapat memudahkan berbagai aktivitas sehari-hari, kemajuan teknologi juga dinilai dapat mengancam lapangan pekerjaan yang ada.

Menurut World Economic Forum (2023), teknologi kecerdasan buatan (AI) akan memengaruhi 83 juta lapangan pekerjaan dalam waktu lima tahun ke depan, salah satunya profesi sekretaris.

Direktur Akademi Sekretari Manajemen Taruna Bakti (ASMTB) Dr Chandra Hendriyani, M.Si., CHCM mengatakan, berdasarkan analisis lapangan pekerjaan, terutama di Indonesia, sekretaris memiliki peran yang lebih besar.

“Sekretaris dapat menentukan keberhasilan perusahaan karena memiliki peran strategis serta tuntutan untuk lebih dominan dalam pekerjaannya, mulai dari mendampingi pimpinan dalam melaksanakan tugasnya hingga membangun komunikasi eksternal ataupun internal,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (9/10/2023).

Menurut Dr Chandra, tugas-tugas tersebut tidak dapat tergantikan oleh kecanggihan teknologi AI.

Selain itu, lanjutnya, ada tiga alasan utama profesi sekretaris akan tetap dibutuhkan oleh setiap institusi, lembaga, atau perusahaan.

Pertama, sekretaris profesional memiliki kemampuan kognitif yang tidak dimiliki oleh AI, yakni verbal reasoning, logical reasoning, dan perceptual speed.

Verbal reasoning adalah kemampuan menganalisis dan menyelesaikan masalah secara tertulis dan lisan. Adapun logical reasoning merupakan kemampuan menganalisis dan menyelesaikan masalah secara tertulis dan lisan.

Sementara, perceptual speed adalah kemampuan mengidentifikasi dan memproses informasi secara cepat dan akurat, khususnya dalam situasi yang memerlukan pengambilan keputusan atau tindakan cepat.

Kedua, sekretaris profesional memiliki kecerdasan emosional, seperti self-awareness, rasa empati, dan kemampuan sosial untuk membangun hubungan yang kuat dengan sekitarnya. Kemampuan-kemampuan seperti ini dinilai Dr Chandra tidak dapat tergantikan oleh AI.

Ketiga, menguasai teknologi office management. Mahasiswa yang kuliah jurusan sekretaris di ASMTB akan secara profesional menguasai kemampuan manajemen dan administrasi perkantoran.

Mahasiswa juga mendapatkan sertifikasi Microsoft Office Specialist, sertifikasi Test of English for International Communication (TOEIC), dan sertifikasi administrasi perkantoran Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Dr Chandra memaparkan, sekretaris yang berorientasi global harus memiliki performa dan sikap serta menguasai pengetahuan dan keterampilan terkait secara profesional.

“Semua hal tersebut dipelajari dan dipraktikkan secara mendalam di ASMTB. Bahkan, 60 persen lulusan sudah bekerja sebelum wisuda di perusahaan nasional dan multinasional,” jelasnya.

Profesi sekretaris, sambung Dr Chandra, tidak akan mudah tergantikan oleh teknologi AI dan akan tetap menjadi salah satu kebutuhan utama dari sebuah institusi, lembaga, atau perusahaan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com