Advertorial

Berniat Pensiun Dini? Berikut Persiapan yang Mesti Dilakukan

Kompas.com - 10/10/2023, 18:59 WIB

KOMPAS.com – Rutinitas dan tekanan bekerja di kantor terkadang membuat pekerja jenuh. Pasalnya, para pekerja selalu menghadapi jadwal padat, deadline ketat, serta mobilitas tinggi.

Karena itu, para pekerja mulai mempertimbangkan untuk menjalani pensiun dini dan memulai bisnis. Meski demikian, memutuskan pensiun dini di Indonesia juga tidak mudah. 

Di Indonesia, rerata usia pensiun adalah 60 tahun. Jika memutuskan pensiun dari kantor di usia 45 tahun, pekerja atau kepala keluarga perlu memiliki rencana matang, baik sebelum maupun setelah pensiun dari kantor. Terlebih, kepala keluarga memiliki anggota keluarga, yakni anak dan istri, yang bergantung dengannya.

Bila ingin pensiun dini, Anda bisa merencanakannya dengan langkah berikut.

  1. Menentukan tujuan

Langkah pertama, tentukan tujuan pensiun dini. Hal ini dapat menjadi motivasi bagi Anda untuk membuat perencanaan serta menjalankannya.

Tujuan pensiun bisa berupa kegiatan yang ingin dilakukan setelah pensiun, seperti berwirausaha, meluangkan waktu lebih lama untuk keluarga, berwisata berkebun, berolahraga, serta mengembangkan hobi.

Hal terpenting, apa pun tujuannya, pensiun dini bukan berarti Anda tidak bekerja. Anda juga perlu memikirkan untuk memiliki penghasilan selepas keluar dari kantor.

  1. Membuat anggaran keuangan baru

Setelah menentukan tujuan pensiun, Anda bisa membuat anggaran keuangan baru. Anggaran ini mencakup pemasukan dan pengeluaran setelah Anda pensiun.

Untuk pengeluaran, Anda perlu merencanakannya serealistis mungkin karena penghasilan Anda tentu berbeda ketimbang saat menjadi pegawai kantoran. Lakukan pengurangan pengeluaran yang tidak penting.

  1. Kelola dana pensiun dengan bijak

Saat nanti sudah pensiun dini, Anda setidaknya akan mendapatkan dana pensiun dari program Jaminan Hari Tua. Jumlah dana ini bergantung pada lama Anda bekerja dan besaran gaji saat menjadi pegawai.

Agar tidak cepat habis, kelola dana tersebut secara tepat dan bijak. Anda bisa menggunakan sebagian dana pensiun untuk memulai bisnis baru. Sisanya, bisa disimpan sebagai tabungan atau diinvestasikan serta untuk membayar utang.

  1. Menyiapkan dana darurat

Ketika merencanakan pensiun dini, pos dana darurat perlu disiapkan tiap bulan. Dengan demikian, saat ada kebutuhan darurat dan mendesak secara tiba-tiba, Anda bisa menggunakan dana tersebut, bukan dana tabungan.

Untuk menyiapkan dana darurat, sisihkan secara rutin sebagian dari penghasilan setiap bulan. Selepas pensiun, dana darurat tetap wajib dianggarkan. Besarannya bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial usai pensiun.

  1. Lunasi utang

Sebelum pensiun dini, Anda perlu melunasi utang-utang yang sedang berjalan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran selepas pensiun, mengingat penghasilan bulanan Anda berkurang.

Jika diperlukan, Anda bisa pula memanfaatkan sebagian dana pensiun untuk melunasi utang. Selain itu, hindari memiliki utang baru, terutama utang konsumtif.

  1. Berinvestasi

Selama mempersiapkan pensiun dini, Anda juga wajib berinvestasi secara rutin. Dana investasi serta imbal hasil keuntungan bisa menjadi bekal saat Anda pensiun nanti.

Selepas pensiun, investasi tetap perlu dilakukan. Sama seperti dana darurat, besarannya ditentukan sesuai kondisi finansial usai pensiun.

  1. Manajemen risiko melalui asuransi jiwa

Manajemen risiko juga tidak boleh ditinggalkan dalam perencanaan pensiun dini. Salah satunya, Anda bisa membekali dengan asuransi jiwa.

Asuransi jiwa merupakan produk asuransi yang memberikan perlindungan finansial kepada keluarga apabila pencari nafkah meninggal dunia.

Asuransi tersebut dapat memberikan perlindungan finansial kepada keluarga dengan memberikan uang pertanggungan kepada keluarga apabila pencari nafkah meninggal dunia.

Uang pertanggungan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan finansial keluarga, mulai dari biaya hidup hingga biaya pendidikan. Dengan demikian, ahli waris dapat memanfaatkan uang pertanggungan dari asuransi untuk melanjutkan hidup dan pendidikan.

Salah satu produk asuransi jiwa yang dapat dipilih adalah Allianz LegacyPro. Produk asuransi jiwa ini menyediakan perlindungan hingga tertanggung berusia 100 tahun.

Sebagai produk asuransi jiwa dari jenama ternama, Allianz LegacyPro menyediakan berbagai macam manfaat untuk tertanggung.

Pertama, manfaat meninggal dunia. Allianz LegacyPro akan memberikan uang pertanggungan 100 persen kepada ahli waris jika tertanggung meninggal dunia.

Kedua, pembebasan premi asuransi dasar. Jika tertanggung terdiagnosis kondisi kritis atau salah satu dari 77 penyakit yang tercantum dalam polis asuransi, tertanggung bisa melakukan klaim pembebasan premi asuransi dasar.

Selain itu, Allianz juga memberikan booster uang pertanggungan. Allianz akan memberikan manfaat booster uang pertanggungan berupa peningkatan uang pertanggungan untuk asuransi dasar hingga 50 persen saat tertanggung mencapai usia 75 tahun.

Sebagai informasi, Allianz LegacyPro memiliki pilihan masa pembayaran premi mulai dari 5, 10, hingga 15 tahun. Untuk masa pembayaran premi 5 atau 10 tahun, usia masuk tertanggung mulai dari 1 bulan hingga 70 tahun. Sementara, untuk masa pembayaran premi 15 tahun, usia masuk tertanggung dimulai dari 1 bulan hingga 59 tahun.

Tertanggung dapat memilih cara pembayaran premi sesuai kebutuhan, mulai dari bulanan, kuartalan, semesteran, hingga tahunan.

Dengan menggunakan asuransi jiwa, Anda telah melindungi keluarga dari risiko finansial di masa depan. Hal ini membuat Anda dapat lebih fokus untuk mengejar target pensiun dini.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai produk asuransi jiwa Allianz LegacyPro, silakan kunjungi tautan ini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com