Advertorial

Dukung Pencapaian Netralitas Karbon di Indonesia, Signify Kampanyekan Green Switch

Kompas.com - 11/10/2023, 10:00 WIB

KOMPAS.com - Upaya untuk menekan emisi karbon guna mencegah peningkatan suhu di atas 1,5 derajat Celsius menjadi prioritas global. Hal ini tertuang dalam Paris Agreement 2015.

Angka 1,5 derajat Celsius sendiri adalah ambang batas untuk mencegah permasalahan iklim menjadi lebih parah.

Salah satu cara yang dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan menekan pemakaian listrik berlebihan, terutama di area perkotaan.

Berdasarkan data Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), lebih dari setengah populasi dunia tinggal di daerah perkotaan. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga sekitar 60 persen pada 2030.

Dengan proyeksi tersebut, konsumsi listrik pun bakal membengkak tiap tahun. Khusus pemakaian listrik untuk lampu saja, proyeksi peningkatannya mencapai 50 persen.

Hal itu pun turut meningkatkan jumlah emisi karbon. Pasalnya, sebagian besar listrik dihasilkan dari energi fosil.

Demi menekan emisi karbon akibat peningkatan konsumsi listrik, Signify, pemimpin dunia di bidang pencahayaan yang menaungi merek terkemuka seperti Philips dan Interact, kembali mempertegas komitmennya untuk berkontribusi dalam menjawab tantangan perubahan iklim melalui peluncuran inisiatif Green Switch: Beralih ke pencahayaan hijau untuk Indonesia berkelanjutan pada Juni 2023.

Melalui kampanye tersebut, Signify mengajak pelaku industri dan badan pemerintah terkait, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan kementerian, untuk menggunakan lampu berjenis light emitting diode (LED) dan terkoneksi yang lebih hemat energi.

Dengan demikian, pemerintah dan pelaku industri dapat untuk memenuhi komitmennya terhadap isu keberlanjutan.

Country Leader Signify Indonesia Dedy Bagus Purnomo mengatakan, kampanye Green Switch diharapkan dapat membantu Indonesia memenuhi tujuan keberlanjutan sebagai prioritas bersama, termasuk mencapai emisi nol bersih atau net zero emission (NZE) 2060 dan mempercepat Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2030.

“Di Signify, inovasi dan keberlanjutan merupakan pilar utama dari strategi bisnis kami. Inisiatif Green Switch menjadi wujud nyata upaya kami untuk membantu kota, bisnis, dan individu memenuhi komitmen aksi iklim mereka tanpa menunda. Ini sejalan dengan target Indonesia untuk mencapai SDGs,” ujar Dedy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (1/9/2023).

Cara cepat mencapai masa depan hijau

Dedy menjelaskan bahwa Kampanye Green Switch adalah salah satu cara paling cepat dan mudah yang dapat dicoba oleh pemerintah serta pelaku industri untuk mecapai mencapai masa depan yang lebih hijau dan cerdas.

Cara tersebut dilakukan melalui penghematan energi terkait pencahayaan hingga 80 persen menggunakan lampu LED berkualitas dari Philips yang terkoneksi dengan internet of things (IoT) dari Interact. Adapun dua brand ini merupakan bagian dari Signify.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Signify di Indonesia, penggunaan pencahayaan LED terkoneksi diprediksi dapat menghemat biaya hingga Rp 37,1 triliun.

Selain menekan emisi karbon, penggunaan lampu LED juga dapat menghemat sejumlah biaya. Dok. Signify Selain menekan emisi karbon, penggunaan lampu LED juga dapat menghemat sejumlah biaya.

Adapun rincian biaya tersebut berasal dari penghematan energi di perkantoran sebesar Rp 2,1 triliun, industri Rp 13,4 triliun, lembaga pendidikan Rp 1,4 triliun, fasilitas kesehatan Rp 1,2 triliun, bangunan pemerintah Rp 435 miliar, perumahan Rp, 1,8 triliun, ritel Rp 1,9 triliun, perhotelan dan restoran Rp 687 miliar, serta pencahayaan publik Rp 16,8 triliun.

Tak hanya itu, penggunaan pencahayaan LED terkoneksi juga diperkirakan dapat mengurangi emisi karbon hingga 20,5 juta ton per tahun atau setara dengan penyerapan yang dilakukan oleh sekitar 993 juta pohon, menekan emisi dari 7,9 juta kendaraan bermobil, serta menekan emisi dari dua pembangkit listrik tenaga gas besar.

Penghematan dari penggunaan lampu LED. Dok. Signify Penghematan dari penggunaan lampu LED.

Kemudian, penggunaan pencahayaan LED terkoneksi di Indonesia juga disebutkan setara dengan pengurangan emisi dari penerbangan jarak menengah dengan kapasitas penumpang lebih 85 juta dan penggunaan listrik dari 19 juta rumah.

Dengan penghematan yang ditawarkan Signify lewat LED terkoneksi, komitmen keberlanjutan pun bisa dicapai oleh pelaku industri dan pemerintah.

Oleh karena itu, segera beralih ke pencahayaan LED terkoneksi dari Signify karena gelap tak pernah menjadi solusi terbaik.

Hadir dengan 6 pilar utama

Untuk mengoptimalkan pengimplementasian Green Switch, Signify menerapkan enam pilar utama.

Pertama, Renovation Wave yang merupakan pilar utama dari Green Switch. Lewat pilar ini, Signify berupaya untuk mengurangi konsumsi energi terkait pencahayaan.

Kedua, Circular Economy sebagai pemikiran baru atau use-reuse-regenerate.

Ketiga, Clean Energy. Keempat, Clean Mobility. Kedua pilar ini dihadirkan untuk meningkatkan efisiensi energi saat menggunakan energi terbarukan dalam memenuhi tujuan keberlanjutan.

Kelima, Biodiversity untuk memperpendek jarak tempuh pangan dan metode pertanian berkelanjutan dengan mengurangi karbon serta membantu melindungi keanekaragaman hayati.

Keenam, Digitalization sebagai inovasi dalam ekosistem digital dengan mengurangi konsumsi energi pencahayaan hingga 80 persen untuk membantu mewujudkan potensi dekarbonisasi.

Itu tadi enam pilar yang diusung Signify pada kampanye Green Switch. Jadi, tertarik untuk berpartisipasi?

So, flip the Green Switch now untuk berkontribusi demi lingkungan. Bagi yang ingin bergabung, silakan klik tautan berikut.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com