Advertorial

Orangtua Perlu Tahu, Ini Kiat Memutus Jebakan Generasi Sandwich agar Tidak Dialami Anak

Kompas.com - 12/10/2023, 09:12 WIB

KOMPAS.com – Generasi sandwich menjadi istilah yang ramai dibahas oleh masyarakat dalam beberapa waktu belakangan.

Istilah tersebut mengacu pada seseorang yang punya tanggungan untuk menghidupi dua hingga tiga generasi, mulai dari orangtua, diri sendiri, hingga anaknya.

Tak jarang, kondisi tersebut mengakibatkan pos keuangan menjadi morat-marit. Kebutuhan masa depan yang bersangkutan pun terancam sulit untuk dipenuhi. Hal ini dapat menimbulkan masalah psikologis, seperti stres.

Menjadi generasi sandwich memang bukan perkara mudah. Terlebih, bagi yang punya pendapatan pas-pasan.

Meski demikian, bukan berarti risiko menjadi generasi sandwich tak bisa dihindari. Jika tak ingin anak terjebak dalam kondisi tersebut, Anda sebagai orangtua perlu pintar-pintar mengupayakan

Apa saja upaya tersebut? Berikut adalah ulasannya.

  1. Catat pengeluaran dan pemasukan secara teratur

Perencanaan finansial yang baik dapat dimulai dengan pemahaman yang jelas tentang arus pengeluaran dan pemasukan keuangan yang terjadi setiap bulan.

Meski begitu, menurut laporan dari The Global Financial Literacy Excellence Center pada 2021, hanya sekitar 57 persen orang dewasa di seluruh dunia yang memiliki literasi keuangan yang memadai.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa sebagian besar orang dewasa tidak memahami hal-hal terkait pengelolaan keuangan. Bisa jadi, mereka juga tidak memiliki pencatatan keuangan yang baik. 

Padahal, dengan mencatat arus pengeluaran ataupun pemasukan, Anda dapat mengetahui aliran uang yang keluar dan masuk secara terperinci.

Dengan begitu, Anda jadi bisa menentukan rencana keuangan yang baik untuk bulan selanjutnya.

  1. Berinvestasi

Berinvestasi adalah salah satu langkah penting dalam memutus jebakan generasi sandwich. Sebab, investasi merupakan cara untuk memberikan pertumbuhan kekayaan yang signifikan di masa depan.

Sebelum memutuskan berinvestasi, Anda harus memiliki pemahaman yang baik tentang berbagai pilihan investasi yang ada beserta risiko yang mengikutinya.

Anda juga harus tahu tentang cara mengembangkan portofolio investasi yang beragam dan sesuai dengan tujuan keuangan yang telah direncanakan.

Adapun beberapa jenis investasi yang bisa dicoba adalah emas, saham, reksadana, obligasi, deposito, dan properti.

  1. Bijak dalam berutang

Selain mengatur arus keuangan dan investasi, Anda juga harus berhati-hati jika kondisi memaksa untuk berutang. Ini diperlukan agar utang tersebut tak menjadi senjata makan tuan di kemudian hari.

Jika ingin berutang, pastikan hal tersebut Anda lakukan untuk berbagai hal yang positif, seperti biaya pendidikan anak dan investasi. Hal ini disebut sebagai utang produktif.

Sebaliknya, Anda perlu menghindari utang tidak produktif yang umum digunakan untuk kebutuhan konsumtif ataupun hiburan.

  1. Siapkan asuransi jiwa

Asuransi jiwa adalah salah satu bagian penting dari perencanaan keuangan yang baik. Namun, hal ini masih sering diabaikan oleh banyak orang.

Seperti diketahui, asuransi jiwa adalah program perlindungan kepada tertanggung dari berbagai bentuk risiko musibah yang mungkin terjadi, termasuk meninggal dunia.

Lewat proteksi tersebut, pihak tertanggung akan diberikan sejumlah uang pertanggungan sesuai dengan polis yang berlaku setelah musibah tersebut terjadi.

Kepemilikan asuransi jiwa sendiri begitu penting lantaran dapat memberikan uang pertanggungan ke keturunan atau ahli waris apabila yang tertanggung meninggal dunia.

Dengan begitu, asuransi jiwa bisa menjadi langkah antisipasi agar anak atau keluarga yang ditinggalkan bisa tetap kuat secara finansial. Utamanya, bila ditinggalkan oleh tertanggung yang merupakan tulang punggung keluarga.

Salah satu produk asuransi jiwa yang memberikan sejumlah manfaat besar adalah Allianz LegacyPro dari Allianz.

Sebagai informasi, asuransi jiwa Allianz LegacyPro adalah produk asuransi jiwa tradisional dengan pembayaran premi berkala. Asuransi ini memberikan manfaat bagi pertanggungan yang meninggal dunia hingga tertanggung berusia 100 tahun.

Allianz akan memberikan 100 persen uang pertanggungan untuk asuransi dasar jika tertanggung meninggal dunia ataupun berakhirnya masa polis.

Adapun saat tertanggung mencapai usia 75 tahun, Allianz akan memberikan manfaat booster uang pertanggungan berupa peningkatan uang pertanggungan sebesar 50 persen.

Sebagai catatan, booster tersebut berlaku jika pemegang polis telah memenuhi seluruh kriteria persyaratan booster uang pertanggungan

Tak hanya itu, ada juga manfaat lain yang diberikan asuransi tersebut, seperti memiliki opsi masa pembayaran premi mulai dari 5,10, hingga 15 tahun, dan pembebasan premi asuransi dasar apabila tertanggung terdiagnosis salah satu dari 77 penyakit kritis.

Bagi yang ingin tahu lebih lanjut tentang produk asuransi jiwa Allianz LegacyPro, silakan kunjungi tautan berikut.

Sekarang orangtua sudah paham kan cara agar anak tidak terjebak menjadi generasi sandwich? Sayangi anak Anda, dan putuskan jebakan tersebut mulai sekarang. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com