Advertorial

Sekjen Kemendagri Dorong Penerapan SPBE Semudah Aplikasikan WhatsApp

Kompas.com - 13/10/2023, 07:31 WIB

KOMPAS.com – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyiapkan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di lingkungan pemerintah daerah (pemda). Regulasi terkait sistem ini bakal diatur melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri)

Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penyusunan Rancangan Permendagri tentang Penyelenggaraan SPBE di Pemerintah Daerah yang digelar di Hotel Orchardz Jayakarta, Jakarta, Kamis (12/10/2023), Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Suhajar Diantoro meminta agar aturan terkait SPBE yang disiapkan bersifat fleksibel.

"Regulasi yang dibuat jangan menyandera sistem sehingga tidak fleksibel. Ibarat kepak burung mau terbang, tapi dilarang sehingga tidak bisa terbang tinggi," ujar Suhajar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis.

Penerapan SPBE, kata Suhajar, harus mampu meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan publik kepada masyarakat. Melalui SPBE, pelayanan publik pemda diharapkan dapat lebih efektif, inovatif, dan akuntabel.

Pada kesempatan itu, Suhajar juga meminta masukan pemda terhadap rancangan Permendagri yang sedang disusun.

"Saya meminta kawan-kawan untuk mencurahkan pikiran membedah Permendagri supaya bisa membawa inovasi untuk kehidupan lebih mudah,” ucap dia.

Suhajar menilai, tantangan dalam tataran implementasi adalah mengoperasikan SPBE semudah aplikasi WhatsApp. Untuk itu, dia mendorong agar produk digital yang dikembangkan bersifat sederhana, mudah dipahami, dan mewakili generasi muda.

“Bikin aplikasi semudah WhatsApp yang bisa digunakan oleh ibu-ibu. Setidaknya, semudah (penggunaan) Instagram,” lanjut Suhajar.

Suhajar juga mencontohkan beberapa negara maju. Salah satunya, Singapura yang tidak lagi menggunakan kertas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Bahkan, sekitar 1.400 layanan dioperasikan secara digital. Hal ini pun membuat pelayanan publik menjadi lebih efisien.

Berkaca dari perkembangan teknologi yang pesan, Suhajar berpesan kepada generasi muda agar dapat menciptakan inovasi berupa produk pelayanan masyarakat yang sesuai tuntutan zaman.

"Saya sampaikan kepada kaum milenial, jangan tiru hidup kami, (karena) hidup kami akan jadi museum bagi anak-anak Anda," imbuh Suhajar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau