Advertorial

Gelaran Dhoho Street Fashion ke-8, Dekranasda Kota Kediri Angkat Tema Taman Brantas

Kompas.com - 15/10/2023, 13:13 WIB

KOMPAS.com - Tenun ikat Kota Kediri terus digaungkan namanya. Warisan budaya ini konsisten dipromosikan agar semakin dikenal oleh masyarakat luas.

Apalagi, tenun ikat merupakan aset yang harus dilestarikan dan dijaga dengan baik. Salah satu caranya melalui gelaran Dhoho Street Fashion (DSF) yang diselenggarakan Sabtu (14/10/2023). 

Sebagai informasi, gelaran DSF kedelapan tersebut turut menampilkan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar atau karib disapa Bunda Fey untuk menjajal catwalk bersama dengan para model lainnya.

Bunda Fey tampak anggun mengenakan busana tenun ikat Kediri karya desainer ternama Eko Tjandra. 

"Tak terasa, DSF sudah kali kedelapan diselenggarakan. Setiap tahun, kami mengangkat tema yang berbeda dan juga selalu mengeksplor venue yang tidak pernah sama. Kami mencoba menggali kekayaan atau kecantikan yang dimiliki oleh Kota Kediri,” ujar Bunda Fey dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (15/10/2023).

Ia melanjutkan, tema tahun ini yang terpikir pihaknya adalah “Taman Brantas”. 

“Kenapa ‘Taman Brantas’? Karena ini adalah tempat yang istimewa buat kota kami tercinta. Sebetulnya, tidak banyak kota kota di Indonesia yang terbelah oleh sungai," tambahnya.

Pada dasarnya, lanjut ia, gelaran DSF dilakukan untuk merayakan keberadaan warisan budaya tenun ikat.

“Ini bukan produk yang diciptakan atas dasar aturan atau yang lainnya. Bahkan, jauh sebelum Indonesia merdeka, Tenun Ikat Kediri sudah ada dan memiliki perjalanan yang sangat panjang. Istimewanya, Tenun Ikat Kediri yang sentranya ada di Kelurahan Bandar Kidul. Di sini banyak sekali penenun dari kalangan anak muda. Hal itu sangat jarang dijumpai di tempat lain yang mayoritas penenunnya adalah orang-orang yang sudah tua,” terangnya.

Lebih lanjut Ketua Dekranasda Kota Kediri tersebut berharap, adanya regenerasi penenun dari kalangan orang tua ke anak-anak muda, bisa memunculkan minat para anak muda untuk mau bekerja di bidang tenun. Dengan begitu, produk warisan budaya Kota Kediri ini akan terus lestari. 

Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan bahwa DSF memiliki tujuan mempertahankan keunikan yang ada di Tenun Ikat Kediri.

“DSF ini nafasnya adalah kolaborasi antara Pemerintah Kota Kediri, desainer, perajin tenun, dan juga anak-anak sekolah menengah kejuruan (SMK). Dengan begitu, diharapkan acara ini bisa terus berlanjut dan tidak hanya didukung oleh Pemerintah Kota Kediri saja, melainkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan para pengusaha untuk melestarikan kain tenun sebagai wastra Nusantara yang ada di Kota Kediri,” paparnya.

Ia juga menjelaskan bahwa upaya pelestarian Tenun Ikat Kediri selama ini sudah membawa dampak positif.

Kini, banyak dari tokoh-tokoh penting di Indonesia ataupun luar negeri yang menggunakan.

“Contohnya saja beberapa waktu yang lalu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo juga sudah menggunakan, artis Indonesia ataupun luar negeri seperti Song Kang, Raffi Ahmad, dan beberapa artis lainnya juga sudah pakai Tenun Ikat Kediri ini,” terangnya.

Pada kesempatan itu, Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin melalui daring juga memberikan ucapan selamat atas terselenggaranya DSF.

"Selamat Pak Wali Kota Kediri dan Ketua Dekranasda Kota Kediri, saya turut berbangga karena hampir setiap tahun, saya menjadi saksi betapa indahnya dan juga kreatif hasil karya dari DSF ini. Salah satunya, ini yang saya pakai. Semoga acara ini memberikan banyak inspirasi untuk anak-anak muda, khususnya yang bergerak di bidangekonomi kreatif. Sukses," jelasnya.

Sebagai informasi. DSF kedelapan diselenggarakan di Bantaran Sungai Brantas Kota Kediri. Acara fashion show tersebut dibuka dengan karya-karya Eko Tjandra desainer nasional dengan brand Olanye.

Kemudian, disusul dengan hasil karya busana para desainer lokal Kota Kediri dan desainer nasional Didiet Maulana dengan brand-nya, Ikat Indonesia.

Turut hadir dalam acara tersebut, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Kediri, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Choirur Rofiq, dan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri Bambang Supriyanto.

Ada pula Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kediri Katino dan Firdaus, Ketua Dekranasda se-Eks Karisidenan Kediri, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Kediri, para desainer nasional ataupun lokal Kota Kediri, serta perajin tenun dan batik se-Kota Kediri. 

PKP

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com