TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com – Universitas Terbuka (UT) Jakarta menggelar pelatihan keterampilan belajar jarak jauh (PKBJJ) bagi mahasiswa baru angkatan 2023 secara daring dan luring di kampus UT di Pondok Cabe, Tangerang Selatan dan sejumlah kampus lainnya di daerah pada Sabtu (14/10/2023).
Direktur UT Jakarta Edward Zubir mengatakan, PKBJJ merupakan rangkaian pembekalan mahasiswa terkait pemahaman dan keterampilan belajar efektif dalam sistem pendidikan tinggi terbuka jarak jauh (PTTJJ) di UT.
Melalui pembekalan tersebut, mahasiswa diharapkan menjadi lebih siap, percaya diri, dan berhasil menyelesaikan studi secara efektif di perguruan tinggi.
“Mahasiswa baru UT berasal dari berbagai latar bekalang. Untuk itu, mereka perlu mendapatkan bekal bagaimana menjalankan masa studi di UT, serta optimalisasi berbagai pelayanan akademis yang tersedia di UT,” ujar Edward kepada Kompas.com, Sabtu.
Untuk diketahui, PKBJJ merupakan salah satu rangkaian pendukung kegiatan layanan pendukung kesuksesan belajar jarak jauh (LPKBJJ) bagi mahasiswa baru UT.
Melalui PKBJJ, lanjut Edward, mahasiswa dibekali enam keterampilan utama yang mutlak dipahami untuk mendukung keberhasilan belajar secara mandiri di UT.
Pertama, keterampilan menyusun rencana belajar. Kedua, membaca tepat dan cepat modul pembelajaran. Ketiga, membuat peta konsep.
“Keempat, mahasiswa baru mendapatkan sejumlah kiat bagaimana dapat sukses mengikuti perkuliahan secara online di UT. Kelima, optimalisasi layanan-layanan online yang tersedia di UT untuk menunjang kegiatan belajar secara mandiri. Keenam, kiat menghadapi ujian akhir semester (UAS),” terang Edward.
Edward melanjutkan, selain kampus pusat UT Jakarta di Pondok Cabe, Tangsel, kegiatan PKBJJ juga dilaksanakan di sejumlah titik, yakni Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Universitas Satya Negara Indonesia (USNI).
Sebanyak 21.000 mahasiswa baru UT Jakarta angkatan 2023 mengikuti PKBJJ. Total keseluruhan mahasiswa aktif UT Jakarta sendiri mencapai 62.000 orang. Adapun gelaran kali ini merupakan rangkaian ke-6 dari tujuh bacth PKBJJ 2023.
“Kami berharap, melalui PKBJJ, mahasiswa dapat memahami prinsip serta kaidah-kaidah belajar jarak jauh untuk mendukung proses belajar mandiri di UT,” kata Edward.
Tantangan di tengah perubahan
Untuk diketahui, UT merupakan perguruan tinggi negeri (PTN) di Tanah Air yang mendapat mandat menyelenggarakan layanan pendidikan dengan sistem PTJJ.
Adapun makna terbuka yang disandang UT yakni tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian.
Sementara itu, istilah jarak jauh berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik cetak (modul) maupun non-cetak, seperti audio,video, internet, siaran radio, dan televisi.
Meski begitu, lanjut Edward, tak sedikit tantangan yang dihadapi untuk menyelenggarakan kegiatan perkuliahan jarak jauh di UT. Salah satunya, mengubah pola pikir (mindset) mahasiswa dalam menjalani kegiatan perkuliahan.
“Bisa dibayangkan, latar belakang mahasiswa UT sangat beragam dengan jumlah puluhan ribu. Seiring dengan keberagaman tersebut, pola pikir terhadap sistem belajar pun berbeda-beda. Untuk itu, pembekalan PKBJJ menjadi sangat penting untuk menyeragamkan cara belajar sesuai standar,” imbuhnya.
Sebagai kampus inklusif, lanjut Edward, UT senantiasa melakukan perbaikan metode dan sistem belajar jarak jauh. Terlebih, di era perkembangan zaman yang kian maju, adopsi teknologi menjadi keniscayaan.
Berdiri pada 1984, UT menerapkan sistem korespondensi untuk mendukung belajar jarak jauh dengan ditunjang kegiatan tutorial secara tatap muka.
“Kini, seiring kehadiran teknologi digital, kegiatan belajar atau tutorial dilakukan secara daring. Fasilitas penunjang, termasuk literatur perkuliahan, dihadirkan pula secara digital untuk memudahkan mahasiswa mengakses berbagai literatur akademis,” tambahnya.
Dengan sistem perkuliahan jarak jauh tersebut, tak heran UT menjadi salah satu pilihan sejumlah kalangan, termasuk publik figur, dalam menuntaskan pendidikan tinggi. Berkat sistem ini, karier yang ditekuni tetap berjalan.
Adapun publik figur tersebut di antaranya, Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo mengambil program studi (prodi) Ilmu Hukum, pembawa acara kondang Tamara Geraldine Tuanakotta Prodi Sosiologi, serta aktor Angga Yunanda dan politisi Giring Ganesha yang meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi UT.