Advertorial

Menkumham Yasonna Laoly Terpilih Jadi Presiden Ke-61 AALCO

Kompas.com - 17/10/2023, 15:20 WIB

KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly terpilih menjadi Presiden The 61st Asian African Legal Consultative Organization (AALCO) Annual Session dalam inaugurasi di Bali, Senin (16/10/2023). Yasonna juga akan memimpin persidangan pertemuan tersebut selama 5 hari ke depan.

Keterpilihan Yasonna sebagai Presiden Ke-61 AALCO merupakan hal yang spesial. Hal ini mengingat Indonesia merupakan salah satu negara pendiri AALCO serta terpilih menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan forum internasional tahun ini.

Prosesi serah terima tampuk kepemimpinan AALCO dilakukan oleh Presiden Ke-60 Uma Shekar yang memimpin persidangan pada tahun sebelumnya di India.

“Ini merupakan kehormatan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Sesi Tahunan Ke-61 AALCO,” ujar Yasonna dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (17/10/2023).

Dengan penyelenggaraan tahun ini, Indonesia telah menjadi tuan rumah AALCO sebanyak tiga kali. Adapun Sesi Tahunan Ke-61 akan membahas agenda-agenda yang selama ini telah dibahas pada sesi-sesi tahun sebelumnya. Pertemuan ini juga membahas usulan baru dari negara-negara anggota AALCO.

Sebagai tuan rumah, Indonesia aktif mengajukan usulan agenda baru terkait pembentukan Asset Recovery Expert Forum di antara negara-negara Asia-Afrika.

Isu lain yang didorong Indonesia untuk dibahas dalam Sesi Tahunan Ke-61 AALCO adalah illegal fishing. Isu ini diharapkan dapat menjadi perhatian negara Asia-Afrika dan dapat dikategorikan sebagai kejahatan transnasional yang terorganisasi.

Sebagai informasi, AALCO lahir dari pertemuan bersejarah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Afrika yang digelar pada tahun 1955 di Bandung, Jawa Barat. AALCO dibentuk untuk membicarakan masalah hukum agar memperoleh posisi bersama yang dapat disampaikan pada berbagai pertemuan internasional, seperti pertemuan PBB.

“Sudah waktunya bagi kita tidak hanya membahas masalah-masalah hukum, tetapi juga merefleksikan hasil Konferensi Asia-Afrika beserta prinsip-prinsipnya untuk terus memandu upaya kita bersama. Sesi tahunan ini merupakan bukti komitmen kita terhadap visi Asia dan Afrika, bekerja sama untuk masa depan yang lebih baik,” tutur Yasonna.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com