Advertorial

Komitmen Berdayakan Masyarakat, CORE Lakukan Sejumlah Upaya

Kompas.com - 18/10/2023, 11:46 WIB

KOMPAS.com - Sekelompok siswa yang tergabung dalam komunitas bernama CORE memiliki komitmen besar untuk membawa perubahan positif terhadap masyarakat.

Sebagai informasi, komunitas belajar tersebut digawangi oleh Morgan Wiradharma, Myra Khullar, Celine Yang, Denica Hambali, dan Michelle Soerjanto.

Presiden CORE Morgan mengatakan, CORE dibentuk untuk mewadahi keinginan kelompoknya dan para siswa lain agar dapat mengembangkan proyek berbasis entrepreneur yang bermanfaat bagi banyak orang.

“Kami ingin memberikan kesempatan kepada siswa sekolah menengah dan mahasiswa universitas untuk memiliki pengalaman langsung dalam mengembangkan dan menjalankan proyek bisnis nyata yang punya pengaruh positif terhadap masyarakat," ujar Morgan dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (17/10.2023).

Morgan menambahkan, salah satu proyek yang dikembangkan oleh CORE saat ini adalah Pasar App.

Pasar App adalah platform digital yang bertujuan untuk mendukung pasar tradisional lokal. Lewat aplikasi ini, para pedagang pasar dapat terhubung langsung dengan warung atau restoran yang ada di dekatnya untuk bisa memberikan pasokan kebutuhan secara eksklusif.

Dengan kata lain, Pasar App hadir untuk membantu meningkatkan pendapatan pedagang pasar dan menjaga keberlangsungan pasar tradisional.

“Pasar App awalnya diciptakan untuk membantu (pengguna) rumah tangga dengan kebutuhan belanja mereka. Namun, setelah melihat potensi pasar yang lebih besar, tim CORE memutuskan untuk mengembangkan aplikasi tersebut menjadi platform yang lebih luas dan inklusif,” jelas Morgan.

Sejauh ini, Pasar App telah berhasil mengintegrasikan 14 pedagang dari tujuh pasar tradisional yang tersebar di berbagai wilayah di Jakarta.

Tampilan pada Pasar App dari CORE.Dok. CORE Tampilan pada Pasar App dari CORE.

Selain Pasar App, CORE juga telah berkontribusi positif kepada masyarakat melalui proyek Sumba Community Service.

Proyek tersebut adalah wadah yang dihadirkan untuk memberdayakan keterampilan bisnis siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Inisiatif itu hadir dengan menekankan pemikiran inovatif dan presentasi ide yang efektif kepada para siswa. Lewat cara ini, mereka pun diharapkan dapat menerapkannya secara langsung saat berada di luar kelas.

CORE juga menyiapkan para siswa dengan bekal kewirausahaan yang bermanfaat melalui modul pembelajaran yang telah disesuaikan.

Kehadiran Sumba Community Service dari CORE itu pun mendapatkan sambutan positif dari sejumlah warga di Waingapu. Salah satunya, dari seorang aktivis, Adi Susanto.

Menurut Adi, kegiatan seperti Sumba Community Service sangat dibutuhkan oleh para anak muda yang ada di sana.

Sebab, pemuda di daerah terpencil, termasuk Waingapu, membutuhkan lebih banyak kesempatan untuk terlibat dalam pertemuan yang menginspirasi dengan pemuda dari kota-kota besar ataupun sebaliknya.

“Mereka dapat saling berbagi dan menginspirasi sekaligus berhubungan serta memahami satu sama lain dengan lebih baik. Upaya CORE memungkinkan hubungan ini terjadi. CORE mengadakan diskusi kelompok dengan siswa untuk menganalisis produk lokal. Kemudian, siswa diminta menyajikan presentasi bisnis yang meyakinkan kepada audiens,” jelas Adi.

Fokus pariwisata

Head of Marketing CORE Myra Khullar mengatakan, pihaknya tengah berupaya untuk meningkatkan kompetensi pemuda di Waingapu agar dapat mengoptimalkan potensi wisata yang ada di daerah tersebut.

Pasalnya, berdasarkan riset yang dilakukan CORE, pariwisata jadi sektor paling potensial lantaran mayoritas masyarakat Waingapu hidup dari sektor ini.

Untuk mewujudkan itu, CORE pun membuat rencana pelajaran yang mencakup dan mengajarkan keterampilan, seperti berbicara di depan umum dan presentasi produk bisnis.

“Saat ini, CORE juga telah memanfaatkan keahlian dan koneksi yang dimiliki untuk memberikan bimbingan langsung kepada siswa sekolah menengah PPA Matawai di Waingapu yang berencana meluncurkan bisnis pariwisata,” ujar Myra.

CORE telah mendidik lebih dari 120 siswa di empat sekolah dan tiga wilayah di Sumba Timur.Dok. CORE CORE telah mendidik lebih dari 120 siswa di empat sekolah dan tiga wilayah di Sumba Timur.

Sejak proyek tersebut dimulai pada awal 2023, tambah Myra, CORE telah mendidik lebih dari 120 siswa di empat sekolah dan tiga wilayah di Sumba Timur.

Hal itu jadi bukti dari besarnya komitmen CORE untuk memberikan dampak yang berkelanjutan pada masyarakat.

Sementara itu, Head of Finance Celine Soenarto meyakini bahwa CORE akan dapat terus membuat perubahan besar bagi banyak orang.

"Salah satu tujuan CORE adalah memengaruhi anggota komunitas kami untuk bertindak. Ini tidak hanya harus berkaitan dengan bisnis, tetapi dalam bidang apa pun yang mereka minati," ucap Celine.

Maka dari itu, CORE akan terus mendorong siswa-siswi yang mereka dampingi untuk bisa menyelaraskan proyek pribadinya sesuai dengan passion yang mereka miliki.

Head of Entrepreneurship Denica Hambali menuturkan bahwa dengan passion dan orang yang tepat, seseorang dapat menemukan cara tak terbatas untuk mengubah komunitas menjadi lebih baik.

“Proyek-proyek CORE mencerminkan ketangguhan, keterbukaan untuk belajar, dan tekad di tengah kondisi menantang. Solusi inovatif siswa mencerminkan komitmen yang teguh terhadap visi utamanya dan menunjukkan potensi transformasi dari upaya bersama,” tutur Denica.

Dengan memberikan perhatian kepada komunitas yang sering diabaikan, CORE berharap dapat memberi dampak luar biasa melalui upaya yang dijalankan, mulai dari pendidikan, kerja sama tim, dan empati.

Dengan begitu, tujuan untuk meninggalkan warisan yang positif di masyarakat ataupun generasi ke depan bisa hadir secara kekal.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com