Advertorial

Orangtua Perlu Tahu! Ini 3 Bekal untuk Anak agar Tidak Alami Kecemasan Finansial di Masa Depan

Kompas.com - 18/10/2023, 12:53 WIB

KOMPAS.com – Sebagai orangtua, memastikan anak bisa mendapatkan kehidupan yang layak merupakan salah satu prioritas utama. Meski begitu, setiap orangtua memiliki rasa takut dan kekhawatiran tertentu, termasuk kondisi finansial anak di masa depan.

Kekhawatiran itu beralasan karena finansial kerap menjadi sumber permasalahan yang dapat memengaruhi kesejahteraan hidup seseorang. Hal ini bahkan bisa menyebabkan kecemasan finansial.

Dikutip dari mentalhealthandmoneyadvice.org, Selasa (16/5/2023), kecemasan finansial merupakan perasaan khawatir tentang situasi keuangan pribadi yang dapat mencakup pendapatan, keamanan pekerjaan, utang, serta kemampuan untuk membeli kebutuhan dan hal-hal yang tidak penting lain. 

Perlu diketahui, kecemasan finansial bisa disebabkan oleh perubahan dalam kehidupan, seperti kehilangan pekerjaan dan krisis ekonomi. Selain itu, kecemasan finansial juga bisa timbul akibat kekhawatiran akan ketidakpastian di masa depan.

Untuk mencegah hal tersebut, orangtua dapat memberikan bekal yang baik. Berikut adalah tiga bekal untuk anak yang perlu disiapkan orangtua sejak dini.

Pertama, pendidikan terbaik. Pendidikan merupakan salah satu fondasi penting untuk masa depan anak. Maka dari itu, orangtua perlu memberikan pendidikan yang tepat agar anak memiliki karakter dan pemikiran cerdas.

Tidak hanya secara akademis, orangtua juga perlu memastikan anak mendapatkan pendidikan terbaik sehingga ia mampu mengembangkan soft skill dan kecerdasan emosionalnya.

Kedua, mencontohkan manajemen keuangan yang baik. Anak biasanya belajar dari mengamati kebiasaan orangtua ketimbang nasihat yang diberikan. Hal ini termasuk soal sikap dan kebiasaan terkait finansial.

Dikutip dari economictimes.indiatimes.com, Senin (12/10/2023), cara orangtua mendapatkan penghasilan, menabung, membelanjakan, berbelanja, serta mendiskusikan masalah keuangan secara tidak langsung akan ditangkap dan dipelajari oleh anak-anak.

Oleh karena itu, jika orangtua ingin anak memiliki manajemen keuangan baik, berikan contoh yang baik pula melalui sikap dan kebiasaan sehari-hari.

Ketiga, manajemen risiko keuangan. Tidak hanya orang dewasa, pemahaman akan manajemen risiko keuangan juga penting dimiliki oleh anak-anak.

Dengan begitu, anak dapat memiliki fondasi yang kuat untuk melakukan manajemen dan antisipasi atas risiko yang mungkin terjadi pada sektor finansialnya. Anak pun bisa terhindar dari beragam masalah finansial di kemudian hari.

Manajemen risiko lewat asuransi jiwa

Salah satu manajemen risiko keuangan yang perlu diajarkan orangtua adalah memiliki asuransi jiwa. Kepemilikan asuransi jiwa merupakan bentuk perlindungan kepada keluarga dari risiko finansial apabila tertanggung sebagai tulang punggung keluarga meninggal dunia.

Uang pertanggungan dapat menjadi bantalan finansial bagi anak jika risiko tersebut terjadi di masa mendatang. Dengan demikian, kecemasan finansial pada anak bisa diminimalkan.

Salah satu produk asuransi jiwa yang dapat membantu mencegah anak mengalami kecemasan finansial di masa depan adalah Allianz LegacyPro.

Allianz LegacyPro merupakan produk asuransi jiwa tradisional dengan masa asuransi hingga tertanggung berusia 100 tahun. Asuransi jiwa ini memiliki beragam manfaat yang dapat melindungi kondisi finansial tertanggung dan keluarga di masa depan.

Pertama, manfaat meninggal dunia. Jika tertanggung meninggal dunia, 100 persen uang pertanggungan untuk asuransi dasar akan dibayarkan kepada ahli waris.

Kedua, manfaat booster uang pertanggungan. Pada saat tertanggung mencapai usia 75 tahun, Allianz akan memberikan manfaat booster uang pertanggungan berupa peningkatan uang pertanggungan untuk asuransi dasar hingga 50 persen.

Ketiga, manfaat pembebasan premi asuransi dasar. Jika tertanggung terdiagnosis salah satu dari 77 penyakit atau kondisi kritis yang tercantum dalam polis asuransi, tertanggung bisa melakukan klaim pembebasan premi asuransi dasar.

Allianz LegacyPro memiliki pilihan masa pembayaran premi mulai dari 5, 10, hingga 15 tahun. Untuk masa pembayaran premi 5 atau 10 tahun, usia masuk tertanggung dimulai dari 1 bulan hingga 70 tahun. Sementara, untuk masa pembayaran premi 15 tahun, usia masuk tertanggung dimulai dari 1 bulan hingga 59 tahun.

Tertanggung pun dapat memilih cara pembayaran premi secara berkala sesuai kebutuhan, mulai dari bulanan, kuartalan, semesteran, hingga tahunan.

Itulah sejumlah bekal yang mesti diberikan orangtua agar anak bebas dari kecemasan finansial di masa depan. Jangan lupa juga untuk memiliki asuransi jiwa agar keluarga tetap terjaga jika tertanggung mengalami risiko kematian atau penyakit kritis di kemudian hari.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai produk asuransi jiwa Allianz LegacyPro, silakan kunjungi tautan ini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com