Advertorial

Ternyata, Asal Mula Perayaan Halloween dari Tradisi Bangsa Ini

Kompas.com - 26/10/2023, 17:44 WIB

KOMPAS.com – Meski tak sepopuler di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, Halloween punya tempat tersendiri di Indonesia.

Tiap 31 Oktober, masyarakat Indonesia ikut merayakan pesta horor tersebut dengan memakai kostum seram, seperti topeng tengkorak, topeng Halloween, atau labu Halloween yang membentuk wajah Jack O’Lantern.

Tahukah kamu, perayaan Halloween atau juga dikenal dengan pesta Halloween punya sejarah panjang, lho? Diberitakan Kompas.com, Minggu (31/10/2021), Halloween berasal dari festival bangsa Celtic kuno. Bangsa ini hidup sekitar 2.000 tahun yang lalu.

Sebelum bernama Halloween, perayaan itu disebut dengan nama festival Samhain. Festival ini digunakan bangsa Celtic kuno untuk menyambut perayaan tahun baru mereka pada 1 November.

Saat tahun baru, bangsa Celtic percaya bahwa batas antara dunia orang hidup dan mati akan kabur. Dengan begitu, roh orang mati akan kembali atau mengunjungi rumah di malam menjelang tahun baru atau pada 31 Oktober.

Mereka percaya bahwa setiap roh yang datang ke bumi dapat menyebabkan masalah, merusak tanaman, dan konon para roh dapat membantu pendeta Celtic untuk meramal masa depan.

Untuk memperingati peristiwa itu, pendeta akan membuat api unggun yang besar. Semua orang pun berkumpul di tempat itu untuk membakar beberapa tanaman dan hewan sebagai bentuk persembahan kepada para dewa.

Saat ikut festival Samhain, bangsa Celtic harus menggunakan kostum menyeramkan. Kostum ini biasanya terbuat dari kulit atau kepala hewan. Tujuan penggunaan kostum ini adalah untuk mengusir para hantu.

Selain bangsa Celtic, Gereja Katolik Roma juga punya andil terhadap perayaan Halloween. Pada abad ke-7, Gereja Katolik Roma mengubah hari perayaan orang-orang kudus, yakni All Saints Day atau All Hallows, menjadi 1 November. Karena itu, malam Hallows jatuh pada 31 Oktober.

Dua abad berselang, pengaruh Gereja Katolik masuk ke tanah Celtic. Malam All Hallows pun dilokalisasi dengan tetap mempertahankan festival Samhain.

Alhasil, malam All Hallows dibuat semirip mungkin dengan festival Samhain, yakni dengan api unggun, parade, dan memakai kostum malaikat atau iblis. Perayaan yang sebelumnya disebut All Hallows Eve ini kemudian disebut Halloween.

Halloween di era modern

Seiring waktu berjalan, Halloween kemudian diidentikkan dengan karakter labu yang menyerupai wajah seram. Karakter yang disebut Jack O’Latern ini muncul dalam perayaan Halloween sekitar abad ke-19.

Jack O’Lantern sendiri merupakan seorang arwah yang berkeliaran membawa lentera. Ia berhasil menipu iblis, tetapi tidak dapat ke surga karena dosa yang dimilikinya.

Karena itu, buah labu seram dijadikan simbol Halloween dan kerap dipakai sebagai dekorasi di depan rumah.

Selain karakter labu, ada pula kucing hitam dalam perayaan Halloween. Untuk diketahui, kucing hitam digambarkan sebagai keluarga penyihir. Para penyihir ini berubah menjadi kucing hitam untuk bersembunyi.

Perayaan Halloween juga identik dengan permainan trick or treat. Permainan ini dilakukan oleh sekumpulan orang dengan memakai kostum menyeramkan sembari berkeliling membawa labu.

Mereka menuju rumah-rumah tetangga untuk meminta permen sembari berteriak, “trick or treat”.

Itulah asal-usul tradisi Halloween. Jika ingin merayakan, kamu bisa membeli pernak-perniknya di Tokopedia. Platform e-commerce ini menyediakan topeng tengkorak, topeng Halloween, labu Halloween, serta hiasan Halloween lain yang dapat digunakan di rumah.

Di Tokopedia, kamu juga bisa menikmati beragam promo yang disediakan, seperti gratis ongkos kirim (ongkir) dan cashback berupa poin.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com