Advertorial

Sebelum Membeli, Kenali Dulu Jenis-jenis Mobil Listrik

Kompas.com - 27/10/2023, 15:53 WIB

KOMPAS.com – Mobil listrik menjadi kendaraan yang semakin popuer penggunaannya di tengah masyarakat. Pasalnya, jenis mobil yang digadang-gadang sebagai kendaraan masa depan ini menawarkan beragam keunggulan. 

Sebagai contoh, mobil listrik dinilai ramah lingkungan karena rendah karbon. Hal ini membuat mobil listrik dapat membantu mengurangi polusi udara dan dampak negatif pada lingkungan.

Mobil listrik juga diklaim lebih efisien ketimbang kendaraan berbahan bakar minyak (BBM). Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memaparkan bahwa sebagai perbandingan, mobil yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dengan jarak tempuh 10 kilometer (km) menghabiskan 1 liter. Sementara itu, mobil listrik menghabiskan 1,2 kilowatt hour (kWh) dengan jarak yang sama.

Dengan asumsi tarif listrik Rp 1.699,53 per kWh, mobil listrik hanya membutuhkan Rp 2.500 untuk menempuh jarak 10 km. Sementara itu, mobil berbahan bakar BBM menghabiskan Rp 14.000. 

"Dengan begitu, menggunakan mobil listrik lebih hemat sekitar 75 persen dari pada menggunakan mobil BBM," ujar Darmawan dalam pemberitaan Kompas.com (26/2/2023).

Sejatinya, mobil listrik yang beredar di pasaran Indonesia ada tiga varian. Hal ini patut diketahui masyarakat, khususnya mereka yang ingin membeli mobil listrik.

Ketiga varian tersebut adalah Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), serta Battery Electric Vehicle (BEV). Supaya lebih jelas, berikut penjelasan masing-masing tipe mobil listrik.

  1. HEV

HEV merupakan mobil hibrida yang menggunakan dua sumber tenaga, yaitu mesin bensin dan motor listrik. Meski menggunakan embel-embel elektrik, mobil HEV masih mengandalkan mesin konvensional.

Mesin tersebut diberi motor listrik sebagai sumber tenaga tambahan yang mengambil tenaga dari baterai. Mobil hibrida atau hybrid ini tidak membutuhkan stasiun pengecasan.

Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, mengatakan PHEV, HEV dan BEV dapat dibedakan dari pengisian baterainya.

Pada mobil HEV, pengisian baterainya bukan menggunakan wall charger, melainkan hanya dari putaran mesin dan pengereman.

“Dengan demikian, mesin bertindak sebagai generator selain sebagai penggerak roda,” ucap Didi dikutip dalam pemberitaan Kompas.com, (28/11/2022).

Mobil HEV cocok digunakan untuk kebutuhan mobilitas tinggi di perkotaan. Adapun contoh mobil HEV di antaranya Yaris Cross Hybrid, Corolla Cross Hybrid, Innova Zenix Hybrid, Alphard Hybrid, Corolla Altis Hybrid, dan Camry Hybrid.

  1. PHEV

Hampir mirip dengan HEV, mobil PHEV memadukan mesin konvensional dan mesin dari baterai atau listrik. Perbedaannya, pengisian daya mobil PHEV bisa melalui wall charger. Sementara itu, daya baterai mobil HEV diisi dengan energi dari bahan bakar pada mobil.

Pada mobil PHEV, tangki bensin berfungsi menampung bahan bakar untuk digunakan saat dibutuhkan, misalnya saat daya baterai sudah habis.

“Selain bisa memanfaatkan putaran mesin dan pengereman, daya baterai PHEV bisa diisi menggunakan wall charger,” kata Didi.

Mobil PHEV Mobil listrik PHEV cocok digunakan untuk kebutuhan sehari-hari di perkotaan yang memiliki infrastruktur pengisian listrik memadai. Selain itu, mobil ini juga dapat mengatasi masalah jarak tempuh yang terbatas karena dapat beralih ke mode mesin pembakaran internal jika baterai habis.

Salah satu contoh mobil PHEV adalah Toyota Rav4 PHEV.

  1. BEV

Jenis mobil listrik yang terakhir adalah BEV. Berbeda dengan dua jenis mobil listrik sebelumnya, sumber tenaga mobil BEV hanya mengandalkan baterai. Dengan demikian, mobil jenis listrik ini sangat bergantung dengan stasiun pengisian.

Oleh karena itu, pengemudi mobil ini harus cermat dalam memperhitungkan jarak dengan kapasitas baterai yang tersisa.

Terlebih, stasiun pengisian daya baterai di Indonesia belum sebanyak stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Mobil BEV memiliki kapasitas baterai paling besar ketimbang mobil HEV atau PHEV. Hal ini membuat Mobil BEV lebih efisien dan irit ketimbang jenis mobil listrik lainnya.

“BEV atau mobil listrik murni tidak lagi membutuhkan mesin bakar untuk mengisi daya baterai. Pengisian baterai dilakukan melalui wall charger. Baterai BEV memiliki kapasitas baterai lebih besar karena hanya dari baterai tersebut motor listrik akan bekerja,” kata Didi.

Mobil listrik BEV cocok digunakan untuk kebutuhan yang memerlukan mobilitas tinggi, khususnya di perkotaan yang memiliki infrastruktur pengisian listrik baik. Mobil BEV juga dapat memberikan performa yang lebih halus dan responsif karena tidak perlu melakukan transmisi gigi. Adapun salah satu contoh mobil listrik jenis BEV adalah All New Toyota bZ4X.

Itulah jenis-jenis mobil listrik yang beredar di pasaran Indonesia. Setelah mengetahui jenis-jenisnya, Anda bisa memilih mobil listrik sesuai kebutuhan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai mobil listrik HEV, PHEV, serta BEV dari Toyota, Anda bisa klik tautan ini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com