Advertorial

Permudah Pengajuan KUR, Pj Gubernur Sulsel Gandeng OJK Sulampua dan Perbankan

Kompas.com - 29/10/2023, 15:17 WIB

KOMPAS.com – Menindaklanjuti hasil forum Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin memastikan masyarakat dapat mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan mudah.

Kemudahan tersebut diutamakan untuk kelompok masyarakat tertentu, seperti petani, peternak, nelayan, dan penjual ikan atau biasa disebut pagandeng bale atau juku.

“Kami bertemu (pada) HNSI, yang mana salah satu komponen HNSI adalah pagandeng bale atau juku atau pabonceng ikan. Rupanya, selama ini, ekosistem ikan tidak pernah diperhatikan nasibnya,” kata Bahtiar melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (29/10/2023).

Menurut Bahtiar, pagandeng ikan berperan penting untuk mendistribusikan ikan sampai ke wilayah pegunungan dan pelosok-pelosok di Sulsel.

“Bayangkan kalau tidak ada pagandeng ikan. (Distribusi) ikan tidak akan pernah sampai ke masyarakat di gunung,” ujarnya.

Untuk mewujudkan kemudahan KUR bagi masyarakat Sulsel, Bahtiar menggagas kerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua), serta sejumlah lembaga perbankan.

Lewat kolaborasi itu, kata Bahtiar, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menyediakan KUR supermikro dengan nilai pinjaman maksimal Rp 10 juta dan bunga tiga persen. Artinya, program ini menawarkan bunga per bulan hanya 0,25 persen.

"Jadi, saya imbau, ini adalah peluang yang baik untuk memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat, (khususnya) pagandeng ikan. Silakan diakses KUR (tersebut). Masih ada sisa (anggaran KUR) sekarang, (yaitu) Rp 8 triliun,” tuturnya.

Dalam kerja sama tersebut, Pemprov Sulsel dan OJK Sulampua turut menggandeng sejumlah lembaga perbankan, seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Nasional Indonesia (BNI), Mandiri, Sulselbar, dan Bank Syariah Indonesia (BSI).

Untuk mempermudah petani dalam mendapatkan pinjaman modal, Kepala OJK Regional VI Sulampua Darwisman juga memaparkan bahwa pihaknya menyediakan program KUR yang dapat dibayarkan setelah panen.

“(Misalnya), masyarakat bisa mengakses KUR untuk budidaya pisang Cavendish yang dibayarkan setelah panen dengan bunga enam persen per tahun. Selain itu, ada juga KUR usaha mikro dengan plafon anggaran maksimal Rp 100 juta per hektare,” ungkap Darwisman.

Darwisman pun berharap, skema KUR yang diinisasi oleh pihaknya bersama Pemprov Sulsel dan sejumlah lembaga perbankan tersebut dapat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat Sulsel.

Apalagi, saat ini, masih tersedia anggaran senilai Rp 8 triliun dari lima perbankan yang siap memberikan pinjaman kepada masyarakat.

“Kami sangat bersyukur terobosan baru ini didorong oleh Bapak Pj Gubernur Sulsel. (Diharapkan), kami sudah membangun ekosistem ekonomi, mulai dari hulu sampai ke hilirnya,” kata Darwisman.

-Dok. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan -

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com