Advertorial

Mengenal Kondisi Kaki O pada Anak, Ini Penyebab dan Cara Menanganinya

Kompas.com - 30/10/2023, 13:54 WIB

KOMPAS.com – Kaki O atau bow legs merupakan salah satu kondisi medis yang kerap dialami anak-anak pada masa pertumbuhan. Kondisi kaki yang disebut genu varum itu terjadi ketika satu atau kedua tungkai kaki anak melengkung keluar sehingga membentuk celah lebar antara kedua lutut dan tungkai bawah.

Gejala kondisi tersebut ditandai dengan kaki anak yang terlihat seperti bentuk busur (bow) atau huruf O saat berdiri atau berjalan. Selain itu, posisi jari-jari kaki juga dapat menekuk ke arah dalam ketika anak berjalan.

Meski begitu, anak dengan kaki O biasanya jarang mengeluhkan nyeri, memiliki koordinasi kaki normal, serta tidak mengalami hambatan ketika berjalan.

Penyebab kaki O

Kondisi kaki O pada anak dapat terjadi karena beragam faktor. Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Pediatrik dari Mayapada Hospital Bandung, Prof Dr dr Yoyos Dias Ismiarto, SpOT (K), MKes, CCD, menjelaskan bahwa kondisi ini bisa terjadi karena pertumbuhan bayi saat di dalam rahim.

Menurut Prof Yoyos, kondisi bayi yang berkembang pada rahim sempit dapat menyebabkan tulang bayi mengalami rotasi sehingga menyebabkan bentuk kaki O. Kondisi ini dinamakan genu varum fisiologis.

“Biasanya, kondisi ini akan membaik dengan sendirinya seiring pertambahan usia anak mulai dari usia 18 bulan. Kaki dapat kembali lurus pada usia 2–3 tahun,” ujar Prof Yoyos dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (27/10/2023).

Penyebab lain bow legs adalah penyakit Blount atau gangguan pertumbuhan pada bagian atas tulang kering. Penyakit ini, kata Prof Yoyos, sering terjadi pada anak-anak yang mengalami obesitas atau belajar berjalan terlalu dini.

Ilustrasi kaki anak yang mengalami rakitis. Dok. Mayapada Hospital Ilustrasi kaki anak yang mengalami rakitis.

Kemudian, ada penyakit Rickets yang juga dapat menyebabkan kaki O pada anak. Penyakit ini terjadi akibat tulang kekurangan kalsium atau vitamin D. Akibatnya, pertumbuhan tulang menjadi lebih lemah sehingga rentan mengalami perubahan bentuk.

“Defisiensi vitamin D dapat terjadi akibat kurangnya paparan sinar matahari ataupun asupan nutrisi dari makanan. Rakitis juga dapat disebabkan oleh kelainan genetik yang mengganggu proses penyerapan vitamin D dalam tubuh,” kata Prof Yoyos.

Selain itu, imbuhnya, bow legs juga dapat terjadi karena riwayat patah tulang yang tidak ditangani secara benar sehingga tulang tumbuh abnormal.

Untuk mengetahui penyebab kaki O pada anak, orangtua dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi anak untuk dilakukan pemeriksaan. Dokter akan melakukan anamnesis guna menggali informasi medis terkait riwayat kesehatan anak, serta pemeriksaan fisik.

Jika anak masih berusia di bawah 2 tahun, kata Prof Yoyos, dokter biasanya akan menyarankan untuk mengamati pertumbuhan anak terlebih dahulu.

“Apabila kondisi kaki O masih terjadi pada anak berusia lebih dari 2 tahun langkah-langkah pemeriksaan, seperti mengukur tungkai anak, mengamati cara berjalan anak, melakukan rontgen untuk melihat bentuk tulang tungkai dan kaki anak, serta pemeriksaan laboratorium darah dapat dilakukan untuk mencari penyebabnya,” paparnya.

Ilustrasi pemeriksaan kaki O pada anak.Dok. Mayapada Hospital Ilustrasi pemeriksaan kaki O pada anak.

Penanganan kaki O

Profesor Yoyos mengatakan, penanganan kaki O akan disesuaikan dengan penyebabnya. Sebagai contoh, pada kaki O yang disebabkan penyakit Blount, penanganan dilakukan dengan penggunaan penyangga kaki atau bidai.

Sementara itu, pada kaki O karena rakitis, anak dapat diberikan tambahan suplemen kalsium dan vitamin D. Namun, apabila lengkung kaki terus memburuk, dapat dilakukan tindakan pembedahan untuk memperbaiki bentuk tungkai dan mengembalikan kesejajaran tulang.

“Pasca-tindakan bedah, anak akan menggunakan penyangga kaki sementara. Tujuannya, untuk menjaga tulang selama proses penyembuhan. Selain itu, latihan gerakan dan terapi fisik pada kaki juga dapat dilakukan untuk mengembalikan kekuatan dan gerakan pada tungkai anak,” ujarnya.

Bagi orangtua yang ingin memeriksakan kondisi kaki anak, berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi anak merupakan solusi yang tepat.

Di Orthopedic Center Mayapada Hospital Bandung, misalnya, Anda bisa berkonsultasi secara langsung dengan Prof Dr dr Yoyos Dias Ismiarto, SpOT (K), MKes, CCD. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi anak lain di seluruh jaringan rumah sakit Mayapada.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com