Advertorial

ISEF 2023 Catatkan Transaksi hingga Rp 28,9 Triliun, Indonesia Bersiap Jadi Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah Dunia

Kompas.com - 31/10/2023, 20:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2023 sukses dihelat di Jakarta Convention Center (JCC) pada Kamis (26/10/2023) hingga Minggu (29/10/2023).

Gelaran kesepuluh itu mengangkat tema “Accelerating Sharia Economy and Finance through Digitalization for Inclusive and Sustainable Growth”.

ISEF 2023 dilaporkan mencatat transaksi bisnis hingga Rp 28,9 triliun. Nominal tersebut mencakup pembiayaan lembaga keuangan syariah, transaksi business-to-business (B2B), transaksi business-to-consumer (B2C), transaksi ekshibisi ISEF 2023, termasuk kegiatan FESyar di sejumlah wilayah Indonesia, serta akad serentak 2.311 kredit pemilikan rumah (KPR) syariah.

Adapun kegiatan pameran melibatkan 1.003 pelaku usaha secara offline dan virtual dengan nominal transaksi senilai Rp 365,42 miliar.

Sementara, Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) menampilkan 1.478 karya dalam 18 parade dari 178 desainer modest fashion, termasuk 10 desainer internasional

Kemudian, Halal Expo Indonesia (HEI) 2023 mencatatkan angka transaksi lebih dari Rp 360,9 miliar. Penyelenggaraan tahun ini merupakan kali pertama HEI berkolaborasi dengan ISEF.

Untuk diketahui, penyelenggaraan ISEF merupakan kolaborasi antara Bank Indonesia (BI) dan sejumlah lembaga, seperti Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS), kementerian atau lembaga, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta seluruh mitra strategis nasional dan internasional.

Jadi Pusat Ekonomi Dan Keuangan Syariah Dunia

Pada Closing Ceremony ISEF 2023, Minggu, Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan bahwa pencapaian signifikan secara global, baik di sektor ekonomi syariah maupun sektor keuangan syariah, menjadi prasyarat utama untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.

“Hal tersebut menjadi fokus Bank Indonesia dalam penguatan ISEF di masa mendatang,” ucap Juda.

Dia berharap, penyelenggaraan ISEF selanjutnya dapat berperan secara signifikan dalam pertumbuhan sektor-sektor potensial dalam ekonomi dan keuangan syariah bertatanan global.

Pihaknya juga akan menguatkan rangkaian acara pendukung. Pada IN2MF, misalnya, diharapkan dapat memperkuat aspek bisnis dari para desainer sehingga mampu mendukung eksistensi modest fashion Indonesia pada tataran global.

“Kami juga akan memperkuat peran ISEF sebagai strategic integrator untuk kegiatan business coaching, business matching, ataupun identifikasi trade opportunity and investment. Dengan demikian, ISEF dapat mendorong kontribusi eksyar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur Juda.

Juda menambahkan, ISEF 2023 telah menjadi wadah business matching serta kolaborasi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Indonesia, seperti usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan dan mitra BI, dengan MES luar negeri, khususnya agregator serta pembeli potensial dari Arab Saudi, Mesir, dan Pakistan. 

Kegiatan tersebut, kata dia, membuka peluang bagi UMKM untuk dapat memasarkan produk serta menghasilkan komitmen perdagangan dan potensi ekspor dengan ketiga negara tersebut.

Hal itu sejalan dengan pesan yang disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo pada Opening Ceremony ISEF 2023, Kamis. Menurut Perry, penyelenggaraan satu dekade ISEF semakin mendekatkan Indonesia untuk mencapai visi menjadi pusat ekonomi keuangan syariah dunia.

“Hal itu terlihat dari terbentuknya ekosistem ekonomi keuangan syariah di Indonesia yang terintegrasi dan terdigitalisasi, penguatan kelembagaan dan regulasi pengembangan ekonomi keuangan syariah secara nasional dan daerah, serta penguatan leadership Indonesia di berbagai forum internasional,” jelas Perry.

Oleh sebab itu, kata dia, tema ISEF 2023 yang diangkat menjadi cerminan tekad BI dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk memperkuat ekosistem keuangan syariah nasional.

“Tema itu juga menjawab tantangan ke depan, yakni mewujudkan pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan dengan mengoptimalkan teknologi digital,” ucap Perry.

MPIHI dan Aplikasi Satu Wakaf Indonesia

Gelaran ISEF 2023 juga menjadi momentum peresmian Masterplan Industri Halal Indonesia (MPIHI) dan aplikasi Satu Wakaf Indonesia. Peresmian ini dilakukan secara langsung oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada Opening Ceremony ISEF 2023.

Sebagai informasi, MPIHI merupakan referensi bersama dalam pengembangan industri halal Indonesia guna mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat produsen halal terkemuka di dunia.

Adapun aplikasi Satu Wakaf Indonesia merupakan aplikasi yang akan mengintegrasikan dan mengolaborasikan platform dari berbagai badan atau lembaga wakaf dan amil zakat di Indonesia.

“Aplikasi itu diharapkan dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas, baik dalam melakukan mobilisasi dana dan aset maupun mendorong inklusi keuangan berkelanjutan,” jelas Ma’ruf.

Gubernur BI Perry Warjiyo dan Wapres Ma'ruf Amin meninjau penyelenggaraan ISEF 2023. Dok. KOMPAS.com/Aningtias Jatmika Gubernur BI Perry Warjiyo dan Wapres Ma'ruf Amin meninjau penyelenggaraan ISEF 2023.

Pada kesempatan tersebut, Ma’ruf menyampaikan tiga arahan untuk memperkuat pengembangan eksyar di Indonesia, khususnya bagi pegiat eksyar.

Pertama, meningkatkan dan memperluas pemanfaatan digitalisasi serta inovasi digital sebagai penggerak utama akselerasi pengembangan ekonomi syariah yang akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri halal.

Kedua, terus meningkatkan literasi dan inklusi ekonomi dan keuangan syariah setidaknya mencapai 50 persen. Hal ini akan berkorelasi dengan perluasan pangsa pasar ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Ketiga, menjaga serta mengawal bersama konsistensi dan keberlanjutan program eksyar. Dalam hal ini, diperlukan penguatan sinergi dan koordinasi antara seluruh pemangku kepentingan.

Ma’ruf juga mengapresiasi komitmen serta kontribusi BI dalam pengembangan eksyar. Menurutnya, BI telah menjadi hamzah washal terbesar di Indonesia.

“Sebagai hamzah washal, BI berperan sebagai katalis bagi setiap unsur bangsa sesuai kewenangan masing-masing guna memacu pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia,” ucap Ma’ruf.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com