Advertorial

Pupuk Kaltim Perbarui Pabrik Amonia untuk Tekan Emisi dari Aktivitas Produksi

Kompas.com - 02/11/2023, 17:58 WIB

KOMPAS.com - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dan PT Tripatra Engineers and Constructors selaku kontraktor Engineering, Procurement and Construction (EPC) melakukan penandatanganan kontrak EPC proyek revamping (pembaruan) amonia Pabrik 2 di Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Adapun proyek tersebut ditujukan untuk meningkatkan efisiensi energi dalam operasional pabrik, menciptakan produk yang lebih kompetitif, serta berkontribusi pada program dekarbonisasi perusahaan.

Upaya tersebut sejalan dengan visi Pupuk Kaltim untuk menjadi global cost leader di industri pupuk serta implementasi inisiatif strategis operational excellence Pupuk Kaltim.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo mengatakan, proyek revamping sejalan dengan prinsip environmental, social, and governance (ESG) yang menjadi prioritas perseroan dalam mengupayakan transformasi hijau di Indonesia.

“Melalui pengembangan fasilitas teknologi yang digunakan pada pabrik Pupuk Kaltim, kami berupaya untuk lebih efisien lagi dalam menekan konsumsi energi. Hal ini juga menjadi perwujudan komitmen kami untuk menciptakan produk-produk yang kompetitif dan berkelanjutan sambil mengupayakan penurunan emisi dari hasil produksi,” ujar Soesilo dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu.

Soesilo melanjutkan, Pupuk Kaltim melakukan berbagai inisiatif untuk mendukung pencapaian target dekarbonisasi melalui beberapa program.

Adapun program tersebut, mulai dari pembangunan pabrik soda ashcommunity forest (program penanaman pohon dengan melibatkan masyarakat), serta pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan, salah satunya dengan penjajakan teknologi clean ammonia, hingga proyek pembaruan pabrik lama yang bisa menekan konsumsi energi.

“Upaya dekarbonisasi tersebut menargetkan penurunan emisi karbon sebanyak 32 persen pada 2030 sebagai bentuk dukungan program pemerintah untuk mencapai net zero emission (NZE),” kata Soesilo.

Pada kesempatan sama, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi mengungkapkan dukungan dan apresiasi dari Pupuk Indonesia atas transformasi yang dilakukan oleh Pupuk Kaltim melalui proyek revamping.

Program revamping dinilai penting seiring dengan tantangan dunia usaha, tidak hanya menjadi lebih efisien, kompetitif, dan profitable, tetapi juga lebih ramah lingkungan.

Less carbon society atau less carbon economy merupakan keniscayaan. Program ini sangat baik karena tidak hanya meningkatkan efisiensi, tapi juga ada pengurangan emisi karbon dioksida (CO2). Mudah-mudahan (program ini dapat) menjadi contoh di Indonesia bagaimana existing facilities yang sudah tidak efisien bisa dibuat lebih efisien dan ramah lingkungan,” kata Rahmad.

Adapun penunjukan PT Tripatra Engineers and Constructor sebagai kontraktor EPC untuk memimpin proyek revamping Pabrik 2 Pupuk Kaltim diharapkan dapat memberikan dukungan kunci kepada Pupuk Kaltim untuk menerapkan strategi operasional berstandar tinggi.

Dengan durasi proyek selama 24 bulan, Pupuk Kaltim menargetkan proyek revamping pabrik tertua yang beroperasi sejak 1984 itu selesai pada akhir 2025.

President Director and Chief Executive Officer (CEO) PT Tripatra Engineers and Constructors, Raymond Naldi Rasfuldi, menambahkan, kolaborasi tersebut merupakan kehormatan tersendiri sehingga dapat bersinergi dengan Pupuk Kaltim dan Pupuk Indonesia.

“InsyaAllah, bisa berkumpul lagi dalam 24 bulan untuk bisa merayakan keberhasilan bersama. Ini adalah keberhasilan Pupuk Indonesia, Pupuk Kaltim, dan Tripatra. Ini adalah keberhasilan Indonesia, untuk bisa memperbaiki dan meningkatkan fasilitas yang sudah ada untuk tetap kompetitif dan berkontribusi dalam menurunkan emisi yang sekarang digaungkan di Indonesia,” sambungnya.

Lebih lanjut, Soesilo menambahkan, selain meningkatkan efisiensi produksi, proyek revamping pabrik juga ditargetkan dapat mengurangi konsumsi gas yang berdampak pada penurunan emisi CO2.

Melalui proyek revamping tersebut, Pupuk Kaltim berpotensi menurunkan konsumsi energi sebesar 4 MMBtu/ton amonia, sehingga turut menekan emisi CO2 setara dengan penurunan emisi sebesar 110.000 ton CO2 equivalent per tahun.

Ia berharap, komitmen Pupuk Kaltim pada keberlanjutan bisa konsisten memberikan dampak positif pada lingkungan. Tidak hanya melalui modifikasi fasilitas peralatan produksi, tetapi juga pada bisnis yang dijalankan pihaknya secara keseluruhan.

“Untuk bisa mencapai target dekarbonisasi, Pupuk Kaltim tidak bisa berjalan sendiri. Kami selalu mengutamakan sinergi bersama banyak pihak untuk bersama memberi keberkahan bagi lingkungan di sekitar," kata Soesilo.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com