Advertorial

Stok Bulog Kuat, Cadangan Beras Pemerintah Aman hingga 2024

Kompas.com - 03/11/2023, 11:32 WIB

KOMPAS.com – Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Mokhamad Suyamto memastikan bahwa jumlah cadangan stok beras pemerintah yang dikuasai Bulog aman hingga 2024.

Hal tersebut tak terlepas dari penambahan impor beras yang dilakukan pemerintah sebanyak 1,5 juta ton. Penugasan ini akan memperkuat cadangan beras Bulog yang sebelumnya berjumlah 1,45 juta ton.

Tambahan penugasan impor beras baru dari pemerintah diharapkan dapat membantu mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat.

“Di tengah situasi sulit untuk mendapatkan beras impor, Bulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton,” ujar Suyamto dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (3/11/2023).

Meski mendapat tambahan kuota impor beras, lanjut Suyamto, pelaksanaannya akan tetap disesuaikan dengan kebutuhan penyaluran di dalam negeri.

Terkait asal negara impor, Bulog akan melaksanakan penugasan importasi beras dari negara mana saja yang memungkinkan dan memenuhi semua standar persyaratan.

“Saat ini, kami sudah (memiliki) kontrak dengan beberapa negara yang produksi berasnya masih banyak, seperti Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar. Selanjutnya, kami juga akan menjajaki (kerja sama) dengan India dan Kamboja atau negara lain yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan,” ucap Suyamto.

Suyamto menambahkan, pihaknya juga terus melakukan pemantauan intensif terkait harga beras saat ini yang sedikit mengalami kenaikan.

Ia menilai, kenaikan harga beras dalam beberapa waktu belakangan dikarenakan oleh sejumlah faktor, baik eksternal maupun internal, seperti bencana El Nino dan situasi dalam negeri yang baru memasuki musim tanam.

“Masyarakat tidak perlu khawatir. Pemerintah melalui Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau, walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga. Kami melakukan pemantauan secara terus-menerus di tengah situasi saat ini agar tetap terkendali,” kata Suyamto.

Sampai saat ini, Bulog sudah menggelontorkan beras operasi pasar atau stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan jumlah sebanyak 885.000 ton. Kegiatan ini akan terus berlanjut sampai harga beras kembali stabil.

Tak hanya itu, Bulog juga secara konsisten telah menyalurkan beras bantuan pangan untuk periode September, Oktober, dan November 2023 dengan jumlah sebanyak 641.000 ton kepada masyarakat kurang mampu di seluruh Indonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com