Advertorial

Lewat Business Matching, Kemenkop UKM dan Inotek Jembatani Akses Pembiayaan dan Investasi bagi UMKM

Kompas.com - 05/11/2023, 15:10 WIB

KOMPAS.com – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) bekerja sama dengan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (Inotek) serta didukung Sampoerna Entrepreneurship Training Centre (SETC) menjembatani dan mendorong perluasan akses pembiayaan dan investasi bagi pelaku UKM di Indonesia.

Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan kegiatan business matching bertajuk “Intimate Business Matching Program Small Medium Enterprise Expo Pembiayaan Investasi Crowdfunding (SME EPIC)” di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Kamis (2/11/2023) hingga Jumat (3/11/2023).

Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi UKM Kemenkop UKM Temmy Satya Permana menjelaskan, program yang telah berjalan sejak Juli 2023 itu bertujuan untuk mempertemukan UKM yang telah diinkubasi dengan calon investor potensial, lembaga pendanaan, buyer, dan mitra.

Menurut Temmy, penyelenggaraan kegiatan business matching penting guna menjembatani UKM dengan para mitra usaha melalui pola kemitraan yang sejajar dan saling menguntungkan.

“UKM bisa mendapatkan pasar strategis untuk perluasan usaha. Sementara itu, para mitra bisa menemukan produk UKM potensial untuk memenuhi kebutuhan suplai usahanya,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (5/11/2023).

Temmy berharap, kegiatan itu dapat menjadi wadah untuk membuka peluang pasar dan pembiayaan serta memberikan kesempatan bagi startup ataupun usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia untuk memaksimalkan keberlanjutan usahanya.

Lebih lanjut, Temmy menjelaskan, selama mengikuti program SME EPIC, para peserta dibekali berbagai materi pelatihan yang bertujuan untuk mengawal kesiapan mereka dalam memasuki dunia investasi.

"(Pelatihan yang diberikan), mulai dari sosialisasi berbagai jenis pembiayaan, bedah usaha untuk meningkatkan pemahaman chief executive officer (CEO) atau business owner terhadap kebutuhan investasi, pelatihan membuat pitch deck terstandar, hingga pendampingan pitching," ucap Temmy.

Penyelenggaraan acara tersebut pun didukung oleh Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Jatim Andromeda Qomariah.

Andromeda pun mendorong agar para pelaku UKM dan startup di Jatim untuk memanfaatkan kegiatan itu secara optimal. Utamanya, untuk berdiskusi dan berjejaring dengan calon mitra, investor, lembaga pembiayaan, dan security crowdfunding, serta dengan potensial buyer.

"Saya berharap, ke depan, kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan di Jatim setiap tahun. Dengan demikian, mampu meningkatkan perekonomian daerah kami," kata Andromeda.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Inotek Ivi Anggraeni mengatakan, berdasarkan pengalamannya membina dan mendampingi UKM selama ini, banyak pelaku UKM di Indonesia yang membutuhkan pembiayaan.

Namun, masih banyak dari pelaku UKM yang belum mengetahui berbagai jenis pembiayaan di Indonesia. Alhasil, mereka kurang mampu menyasar calon-calon mitra dengan business appetite yang tepat dan sesuai dengan jasa atau produk yang ditawarkan.

“Lewat Program EPIC yang dijalankan, kami membantu para UMKM untuk membedah usahanya serta mengevaluasi kebutuhan pembiayaan yang sesuai," ucap Ivi.

Salah satunya, lanjut Ivi, dilakukan melalui pemberian Investment Readiness Report (IRR) kepada sebanyak 20 startup atau UMKM yang dapat digunakan sendiri ataupun calon mitra.

Ivi berharap, pelaku UMKM yang mengikuti program tersebut dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari dan menularkannya kepada sesama pelaku UMKM.

"Dengan demikian, mereka dapat bersama-sama berkontribusi pada kemajuan perekonomian Indonesia,” ucap Ivi.

Sebagai informasi, kegiatan Intimate Business Matching diikuti 42 UKM dari berbagai sektor, yakni industri kreatif, food and beverage (F&B), serta aplikasi teknologi dengan kebutuhan investasi senilai Rp 21,7 miliar.

Sementara itu, lembaga pembiayaan yang mengikuti acara tersebut berasal dari perbankan, venture capital, investor swasta, angel investor, crowdfunding, dan potential buyer.

Kemudian, lembaga pembiayaan dan mitra yang menghadiri acara itu di antaranya adalah Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), UMG Idealab, Fath Capital, Skystar Capital, Shafiq Syariah Securities Crowdfunding, dan UMG Idealab.

Selanjutnya, ada Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo), FUNDEX, Urun RI, Spil Venture, Fath Capital, Nikel, Bank Mandiri, Bank Jatim, Bank Syariah Indonesia, INDIGO – Telkom, KADIN Indonesia, Pusat Oleh-oleh Ibu Rudy, PT Moringa Gizi Bangsa, BPBRIN UNAIR, serta INAGI.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com