Advertorial

Jalin Kolaborasi Multipihak, Pelindo Bangun Pelabuhan Terintegrasi Kawasan Industri

Kompas.com - 09/11/2023, 16:06 WIB

KOMPAS.com - Setelah merger Rabu (1/11/2023), PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mengembangkan pelabuhan yang terpadu dengan kawasan industri (hinterland).

Pengembangan pelabuhan yang langsung terhubung dengan kawasan industri menciptakan well-connected ecosystem melalui pembangunan infrastruktur jalan tol dan penyediaan alternatif transportasi, seperti kereta api untuk memperlancar arus barang.

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menyatakan, pembangunan pelabuhan tersebut merupakan upaya perseroan dalam mendukung ekonomi nasional.

“Pelabuhan memiliki peran strategis dalam layanan logistik nasional. Sebagian besar pelabuhan di Indonesia bergantung pada permintaan dari industri sehingga Pelindo berperan proaktif sebagai traffic creator. Dengan kolaborasi itu, pelabuhan dapat menjadi pusat kegiatan ekonomi yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Arif dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (9/11/2023).

Untuk mencapai tujuan tersebut, Pelindo menjalin kolaborasi dengan sejumlah pihak. Misalnya, menggandeng PT Aneka Kimia Raya (AKR) Corporindo Tbk di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. 

Di JIIPE, kawasan industri terintegrasi dengan pelabuhan dan kawasan permukiman. Dari total area 3.000 hektare, 1.761 hektare dialokasikan untuk kawasan industri, 406 hektare untuk pelabuhan, dan sisanya permukiman. Dibangun sejak 2012, JIIPE ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada 2021.

Salah satu industri strategis yang menjadi tenant utama di kawasan tersebut adalah pabrik pemurnian logam (smelter) milik PT Freeport Indonesia.

Pabrik dengan kapasitas pengolahan konsentrat sebesar 1,7 juta ton per tahun itu dibangun di atas lahan 100 hektare dengan total investasi 3 miliar dollar AS atau setara Rp 45 triliun.

Sampai 2021, JIIPE yang berfokus pada industri teknologi tinggi dan padat modal telah memiliki 16 tenant. Setelah menjadi KEK, ada tambahan lima tenant, termasuk Freeport. 

Direktur Logistik PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) Agung P Guritno menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan investasi asing dan industri padat modal di KEK Gresik ini sebesar 16 miliar dollar AS atau sekitar Rp 250 triliun.

“Nilai plus JIIPE adalah keterpaduan antarindustri di kawasan tersebut,” tuturnya.

Pada Juni 2023, kata Agung, anak perusahaan Zhejiang Hailiang Co Ltd itu mulai membangun pabrik foil tembaga di atas lahan seluas 19,6 hektare dengan dana investasi sebesar Rp13 triliun di JIIPE. 

“Perusahaan ini menjadi off-taker katoda tembaga yang diproduksi pabrik smelter Freeport,” jelasnya.

Limbah baja dari pabrik smelter pun dapat dimanfaatkan untuk pabrik beton, semen, dan pupuk. Saat ini PT Adhimix PCI Indonesia dan PT Waskita Beton Precast telah bergabung dengan JIIPE.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk memiliki pabrik semen di Tuban yang akan terhubung dengan JIIPE melalui jalan tol. Limbah baja pun dapat dimanfaatkan oleh PT Petrokimia Gresik untuk memproduksi pupuk Silika. 

Pelindo juga mengembangkan pelabuhan lain yang terintegrasi dengan kawasan industri, yakni Pelabuhan Kuala Tanjung yang terletak di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara. Pelabuhan ini hanya berjarak 2 km dengan Kawasan Industri Kuala Tanjung yang dikelola PT Prima Pengembangan Kawasan, anak perusahaan PT Subholding Pelindo Solusi Logistik (SPSL). 

Pelabuhan Kuala Tanjung juga terhubung berkat kehadiran jalan tol dan jalur kereta api dengan KEK Sei Mangkei di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Pelindo, bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) membangun jalur kereta api sepanjang 42 km. Transportasi melalui kereta api diklaim dapat memangkas waktu tempuh menjadi 30-40 menit.

Anak usaha PTPN III, PT Industri Nabati Lestari (INL), akan menjadi salah satu pemasok utama Kuala Tanjung Multi Purpose Terminal. Setiap hari, perusahaan ini mengirim sekitar 1.500 ton minyak goreng ke Kuala Tanjung, 90 persen di antaranya diekspor, utamanya ke India.

Selain itu, ada PT Unilever Tbk yang mengirim produk setengah jadi, seperti bahan baku sabun dan kosmetik ke Kuala Tanjung sekitar 36 x 20 Teus per hari.

Pelabuhan tersebut merupakan alternatif bagi Pelabuhan Belawan, Medan. Jarak Sei Mangkei ke Belawan lebih dari tiga kali lipat jarak ke Kuala Tanjung, yakni 139 km. Pelabuhan ini juga dirancang sebagai pusat kegiatan barang curah dan pusat rantai pasok (bulk logistic and supply chain hub). 

Pelindo juga menggeber pengembangan Terminal Kijing yang berlokasi di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Pelabuhan yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Rabu (9/8/2023) ini merupakan alternatif dari Pelabuhan Pontianak yang sudah sulit dikembangkan karena keterbatasan lahan. 

Pada tahap awal, pelabuhan yang dibangun di atas lahan 200 hektare itu sudah memiliki dermaga 1.000 X 100 m, port management area (200 X 100 m), jembatan sepanjang 3,45 km dengan lebar 19,8 meter, terminal peti kemas dengan kapasitas 500.000 twenty-foot equivalent unit (TEUs) per tahun, dan terminal multipurpose berkapasitas 500.000 ton per tahun. Adapun kawasan industri yang sudah siap dipasarkan seluas 130 hektare.

Melihat potensi pengembangan kawasan industri yang sangat besar, Pelindo membuka peluang kerja sama dengan pihak eksternal untuk pengembangan Terminal Kijing dan Kawasan Industri di Mempawah.

Selain coconut palm oil (CPO) dan produk turunannya, Kalimantan Barat merupakan daerah dengan cadangan bauksit sebesar 840 juta ton, 67 persen dari cadangan nasional. Saat ini, PT Antam (Persero) Tbk sedang menyelesaikan pembangunan smelter di kawasan industri di Mempawah. 

Pengembangan pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri merupakan salah satu upaya Pelindo untuk memangkas biaya logistik.

Kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan akan memotong ongkos transportasi, sekaligus mempercepat arus barang dari dan menuju pelabuhan. Selain itu, pengembangan kawasan industri juga akan meningkatkan serapan tenaga kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com