Advertorial

Genap Berusia 69 Tahun, Unair Berkomitmen Berikan Kontribusi untuk Negeri

Kompas.com - 10/11/2023, 09:17 WIB

KOMPAS.com – Universitas Airlangga (Unair) genap berusia 69 tahun pada Jumat (10/11/2023). Di usia yang tidak lagi muda, Unair berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata bagi negeri.

Rektor Unair Prof Dr Moh Nasih, SE, MT, Ak, mengatakan bahwa memasuki usia ke-69, kontribusi Unair bagi masyarakat, bangsa, dan negara bisa semakin nyata.

Tidak hanya itu, Prof Nasih juga menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin hanya berkontribusi dalam penyiapan generasi-generasi andal yang mampu bersaing di dunia kerja. Lebih dari itu, Unair berharap bisa terus menghasilkan riset dan produk-produk yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Selain itu, Unair juga berharap dapat mewujudkan misinya sebagai pelopor pengembangan ilmu pengetahuan.

Untuk itu, menurut Prof Nasih, Unair harus terus menambah riset dan inovasi yang dilakukan. Sebab, menurutnya, kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu ciri bangsa yang maju.

“Kami berharap, Unair juga menjadi kampus terkemuka, baik secara nasional maupun internasional, dengan tetap mempertahankan moralitas sesuai semboyan ‘Excellence with Morality’,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (9/11/2023).

Prof Nasih melanjutkan, Unair memiliki visi untuk menjadi perguruan tinggi terkemuka, baik di tingkat nasional maupun internasional, serta pelopor dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi, dan humaniora berdasarkan moral agama.

Rektor Unair Prof Dr Moh Nasih, SE, MT, Ak, mengatakan bahwa memasuki usia ke-69, kontribusi Unair bagi masyarakat, bangsa, dan negara bisa semakin nyata.dok. Unair Rektor Unair Prof Dr Moh Nasih, SE, MT, Ak, mengatakan bahwa memasuki usia ke-69, kontribusi Unair bagi masyarakat, bangsa, dan negara bisa semakin nyata.

Oleh karena itu, upaya pengembangan ilmu pengetahuan, inovasi, serta riset menjadi langkah Unair untuk mewujudkan visi tersebut.

Tak hanya itu, kata Prof Nasih, pihaknya juga akan melakukan pembaruan di beberapa bidang. Utamanya, bidang yang berkaitan dengan relevansi antara kompetensi lulusan dan kebutuhan tenaga kerja.

Salah satunya, Unair akan menjajaki sistem baru yang memungkinkan skripsi atau tugas akhir yang disusun mahasiswa diuji oleh dosen dan praktisi industri, seperti divisi human resource development (HRD) dari berbagai perusahaan terkait.

"Kami berharap bahwa yang menguji skripsi tidak hanya dosen yang bersangkutan, tetapi ada dari pihak luar yang berpotensi merekrut lulusan-lulusan Unair," katanya.

Dengan begitu, industri bisa melihat langsung kualitas lulusan Unair. Prof Nasih pun meyakini bahwa upaya tersebut dapat meningkatkan employability lulusan Unair.

“(Semoga) dengan cara ini, semakin banyak dan cepat lulusan Unair terserap di dunia industri,” ucapnya.

Pada awal 2024, Unair juga akan melakukan pengembangan laboratorium sebagai sarana pendukung berbagai riset. Hal ini bertujuan untuk mendukung kepercayaan yang telah diberikan kepada Unair sebagai pusat unggulan antar-perguruan tinggi (PUAPT).

“Dari mandat dan amanah itu, Unair mendapat kucuran dana yang akan digunakan untuk pengembangan laboratorium,” jelasnya.

Adapun dalam pengembangan laboratorium tersebut, Unair akan mendorong penelitian di dua bidang sebagai fokus utama, yaitu pengembangan vaksin serta konservasi dan ekonomi hijau.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com