Advertorial

Akademisi Unair Tutup Konferensi Asia Pasifik QS Higher Ed Summit 2023

Kompas.com - 13/11/2023, 15:05 WIB

KOMPAS.com - Ketua Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP) Universitas Airlangga (Unair) sekaligus Chair for Asia Pacific Global Advisory Committee Dr Dian Ekowati PhD resmi menutup ajang QS Higher Ed Summit: Asia Pacific pada Kamis (9/11/2023).

Dalam sambutannya, Dian mengatakan bahwa konferensi tersebut telah memberi pencerahan dan inspirasi kepada para delegasi yang hadir.

Ia pun meminta agar para delegasi dapat merenungkan kembali signifikansi keterlibatan mereka dan manfaat besar dari kegiatan tersebut.

“Konferensi ini menjadi bukti kekuatan kolaborasi, inovasi, dan transfer ilmu di antara kita. Inilah wadah di mana para pemikir terbaik di perguruan tinggi berkumpul dan membagi ilmu dan berdiskusi secara kritis. Konferensi ini juga menunjukkan tren baru bagi kita untuk menemukan cara-cara baru dalam membentuk masa depan dari pendidikan tinggi,” ujar Dian dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (13/11/2023).

Dian menambahkan, berpartisipasi dalam kegiatan QS APAC 2023 tidak bisa dianggap hal kecil. Pasalnya, para peserta yang datang dari seluruh pelosok dunia tidak hanya membawa beragam perspektif dan pengalaman, tapi juga bisa memberi energi positif untuk membawa perubahan.

Oleh karena itu, Dian pun mengaku mendapat tiga pelajaran utama selama mengikuti ajang yang dihadiri oleh lebih dari 1.100 orang itu.

“Pelajaran pertama adalah konferensi ini telah menjadi tempat berkumpul yang strategis untuk kolaborasi. Di bawah juga ada banyak booth dan peserta pameran yang membuat konferensi terbesar yang pernah ada. Saya percaya, jejaring yang telah terbentuk akan berkelanjutan mengikuti zaman,” tutur Dian.

Dian juga percaya bahwa pertukaran pendapat yang terjadi dalam kegiatan QS Higher Ed Summit akan memberi dampak yang lebih jauh di masa depan.

Ia menilai, pertukaran pendapat itu akan mengubah perguruan tinggi dan hidup mahasiswa secara bertahap.

“Pelajaran kedua adalah pengetahuan yang telah kita bagikan melalui konferensi ini sangat berharga. Kita mendapatkan privilese untuk belajar dari orang-orang terbaik di bidangnya, mulai dari anak muda seperti Harsha, pebisnis, entrepreneur, pembuat kebijakan, dan akademisi,” jelas Dian.

Pengetahuan tersebut, tambah Dian, akan mengembangkan cara berpikir yang dinamis dan maju dalam institusi pendidikan tinggi.

“Poin ketiga yang saya pelajari dalam tiga hari terakhir ini bukan hal yang baru, tetapi semua poin diskusi sebagian besar tentang mahasiswa kita yang tentu saja penerima manfaat yang paling utama,” katanya.

Dian percaya bahwa generasi baru akan bisa mengambil inisiatif yang besar di masa depan. Namun, generasi pendahulu juga punya tanggung jawab besar untuk membantu generasi baru dalam menyiapkan hal tersebut.

Selain itu, generasi pendahulu juga perlu memfasilitasi generasi baru dalam menghadapi tantangan di masa depan dan terus mendorong mereka agar dapat menjadi pemimpin serta inovator.

“Tidak hanya itu, perlu juga menjadi penghubung agar tidak hanya menutupi gap yang ada, tetapi juga menawarkan cita-cita, peluang, dan impian dari seluruh mahasiswa,” terang Dian.

Sebagai informasi, dalam upacara penutupan QS Higher Ed Summit: Asia Pacific, panitia juga mengumumkan sejumlah venue untuk kegiatan QS Asia Pacific 2024.

Adapun kampus yang ditunjuk sebagai tuan rumah Pre-summit QS Higher Ed Summit: Asia Pacific adalah Al-Farabi Kazakh National University. Sementara, konferensi utama akan diadakan di Macau University of Science and Technology.

Tak hanya itu, QS Higher Ed Summit juga akan mengadakan kegiatan post-summit perdana di Ling Nan University, Hongkong, pada 2024.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com