Advertorial

Sah, DPRD Surabaya Tetapkan APBD 2024 Sebesar Rp 10,9 T Tepat pada Hari Pahlawan

Kompas.com - 15/11/2023, 20:08 WIB

KOMPAS.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 sebesar Rp 10,984 triliun bertepatan pada momen Hari Pahlawan, Jumat (10/11/2023).

Penetapan itu dilakukan dalam Rapat Paripurna DPRD antara Badan Anggaran DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Sebagai informasi, penetapan APBD Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Hari Pahlawan bukan tanpa alasan.

Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, Hari Pahlawan merupakan momen bagi masyarakat Indonesia, khususnya Surabaya, untuk memperingati kepahlawanan arek-arek Suroboyo dalam pertempuran melawan tentara Sekutu pada 10 November 1945.

Kala itu, arek-arek Suroboyo berjuang mempertahankan kemerdekaan yang baru seumur jagung dengan gagah berani, tekad membaja, serta penuh pengorbanan jiwa dan raga.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami menetapkan APBD 2024 tepat pada Hari Pahlawan,” ujar Adi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (15/11/2023).

Adi menilai, generasi penerus memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengisi kemerdekaan dengan gerak pembangunan di semua bidang.

Dengan penetapan APBD Surabaya lebih dini, lanjut dia, aparatur Pemkot Surabaya bisa menyiapkan program dan kegiatan Kota Surabaya secara lebih matang. Jadi, per 2 Januari 2024, APBD bisa dialokasikan secara efektif.

Adi menjelaskan, keberhasilan penetapan APBD Surabaya merupakan hasil kekompakan dan kerja sama semua pihak, mulai dari pimpinan dan semua anggota legislatif, sinergi semua fraksi, hingga DPRD Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi, Wakil Wali Kota Armuji, dan seluruh aparatur Pemkot Surabaya.

“Juga berkat partisipasi seluruh rakyat Kota Surabaya yang handarbeni dan mencintai Kota Pahlawan ini,” ucap Adi.

Masukan dari masyarakat

Adi mengatakan, program-program pembangunan Kota Surabaya disusun melalui masukan, saran, dan gagasan dari berbagai representasi masyarakat di kampung-kampung yang dihimpun melalui musyawarah pembangunan.

Program itu juga disusun berdasarkan penjaringan aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh 50 anggota DPRD, termasuk melalui pertemuan- pertemuan informal dengan warga masyarakat di berbagai kampung dan permukiman.

“Pembangunan menyentuh di seluruh wilayah Surabaya dan lapisan masyarakat, melibatkan semua kampung dan pemukiman, serta mencakup sekian banyak urusan pemerintahan,” ucap Adi.

Adi mengatakan bahwa Kota Surabaya beruntung memiliki APBD besar yang ditopang oleh sumber daya manusia (SDM) berkualitas, sistem pelayanan yang terus berbenah, serta kepemimpinan (leadership) yang hebat di semua tingkatan. Lebih dari itu, kemajuan Surabaya juga digerakkan oleh partisipasi masyarakat yang besar.

Saat bertemu masyarakat secara langsung, Adi melihat antusiasme serta jiwa gotong royong yang terwujud dalam upaya-upaya pembenahan lingkungan dan sarana-prasarana umum.

“Luar biasa kecintaan masyarakat terhadap kampung dan Kota Surabaya. Mereka aktif memperjuangkan berbagai usulan pembangunan,” kata Adi.

Fokuskan pendidikan dan kesehatan

Adi menjelaskan, APBD 2024 Kota Surabaya berfokus pada bidang pendidikan dan kesehatan dengan alokasi masing-masing 21 persen dari total anggaran.

Untuk sektor pendidikan, APBD 2024 akan dialokasikan untuk penerapan zonasi sekolah, pemberian seragam gratis bagi pelajar tidak mampu, serta beasiswa pemuda tangguh untuk pelajar SMA/SMK dan perguruan tinggi.

“Pelayanan kesehatan juga terus berbenah, termasuk dengan pembangunan rumah sakit tipe C di Jalan Ir. Soekarno,” ucap Adi.

Tak hanya pada dua sektor tersebut, Kota Surabaya juga gencar membangun infrastruktur serta sarana-prasarana lain.

Sebut saja, pavingisasi, perbaikan saluran air untuk mengantisipasi ancaman banjir, perbaikan lampu penerangan umum, perbaikan balai warga, program pemberdayaan masyarakat, penyerapan tenaga kerja, dan pengentasan kemiskinan.

Sementara, pada sektor kebudayaan dan pariwisata, DPRD Surabaya berusaha mendorong penguatan adat-istiadat serta kesenian lokal, seperti Sedekah Bumi yang digelar di berbagai kampung secara rutin setiap tahun.

Begitu pula dengan pendirian kelompok-kelompok sadar wisata yang getol mempromosikan potensi-potensi wisata Surabaya di kampungnya, termasuk dengan pelibatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Terlihat kekompakan dan keguyuban warga masyarakat dalam kegiatan Sedekah Bumi. Ramai dan meriah. Begitu pula (kekompakan mereka dalam) mengangkat berbagai potensi wisata kampung,” cerita Adi.

Oleh sebab itu, DPRD dan Pemkot Surabaya berkomitmen untuk memberikan dukungan lewat penganggaran dan kebijakan supaya segenap tradisi dan potensi wisata bisa semakin hidup.

Adi mengatakan bahwa DPRD dan Pemkot Surabaya menaruh perhatian lewat berbagai upaya sistematis untuk mengentaskan kemiskinan, menekan angka pengangguran melalui program-program padat karya, sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Sebagai kota besar, Surabaya tidak henti berbenah. Semakin maju kotanya, semakin sejahtera warganya,” imbuh Adi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau