Advertorial

Jadi Tuan Rumah ASEAN Ports Association Meeting ke-47, Indonesia Serukan Pentingnya Kolaborasi

Kompas.com - 15/11/2023, 20:52 WIB

KOMPAS.com - Konektivitas dan kepelabuhanan menjadi salah satu faktor penting pendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara yang memiliki lokasi strategis antara Samudra Hindia dan Pasifik.

Untuk itu, ASEAN mendirikan ASEAN Ports Association (APA) pada 1974, tujuh tahun setelah pembentukan ASEAN. APA merupakan wujud kolektif dari otoritas kepelabuhanan di ASEAN untuk membina persahabatan serta memperluas dukungan dan kerja sama demi memajukan kepentingan pelabuhan.

Tiap tahun, otoritas kepelabuhanan dari 9 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, Thailand, Myanmar, dan Kamboja mengadakan pertemuan. APA Meeting menjadi ajang berbagi pengalaman dalam pengembangan pengoperasian pelabuhan serta promosi dan kerja sama antar-pelabuhan di ASEAN.

Pada tahun ini, Indonesia didapuk sebagai tuan rumah APA Meeting Ke-47. Penyelenggaraan APA Meeting Ke-47 dipusatkan di The Stones Hotel, Legian Bali, pada Selasa 14/11/2023) hingga Kamis (16/11/2023). PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menjadi wakil Indonesia sekaligus penyelenggara APA Meeting Ke-47.

Pertemuan tahun ini membahas sejumlah agenda penting kepelabuhanan. Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI Antoni Arif Priadi dalam sambutannya mengatakan, Indonesia aktif bekerja sama dengan mitra ASEAN untuk meningkatkan konektivitas dan efisiensi pelabuhan.

Kolaborasi antaranggota APA, kata dia, berpotensi menawarkan banyak manfaat bagi negara dan wilayah secara keseluruhan.

“Terutama untuk meningkatkan konektivitas, efisiensi logistik, safety dan security, knowledge transfer, keberlanjutan lingkungan, serta inovasi,” ujar Antoni dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (15/11/2023).

Pada kesempatan sama, Chairman APA Bui Van Quy mengatakan bahwa kawasan Asia Tenggara berhasil pulih lebih cepat dari dampak pandemi Covid-19 ketimbang tren global, sekalipun pemulihannya tidak seragam.

Untuk menghadapi tantangan maritim saat ini dan ke depan, ASEAN fokus kepada inovasi digital, dekarbonisasi, serta infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Inisiatif tersebut dapat mempercepat pola pertumbuhan sekaligus menjadi ASEAN sebagai pusat regional terkemuka dalam perdagangan global,” ujar Bui.

Sementara itu, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Pelindo Ihsanuddin Usman mengatakan bahwa wilayah ASEAN yang strategis mendatangkan peluang sekaligus tantangan.

Oleh karena itu, kata dia, Indonesia mendorong pembahasan bidang utama, yaitu konektivitas, pengurangan biaya logistik, dan upaya mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Industri pelabuhan memainkan peran penting. Dengan bekerja sama, anggota APA dapat mencapai kemajuan besar dalam mencapai tujuan bersama,” kata Ihsanuddin.

Ihsanuddin melanjutkan bahwa pesan tersebut senada dengan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada September 2023.

Pada KTT ASEAN, Presiden Jokowi mendorong kawasan ASEAN ruang untuk menjadi ruang bertumbuh dan bekerja sama untuk menciptakan kesejahteraan, serta menciptakan stabilitas, bukan sebagai arena rivalitas. Hal ini tidak hanya membawa manfaat untuk kawasan ASEAN, tapi juga bagi dunia.

Oleh karena itu, ia mengajak peserta delegasi memanfaatkan momen APA Meeting Ke-47 untuk memperkuat ikatan dan kerja sama antar-pelabuhan di ASEAN.

“Saya yakin bahwa dengan bekerja sama, kita dapat mewujudkan masa depan yang lebih baik,” tuturnya.

Sebagai informasi, APA Meeting Ke-47 diikuti 55 orang delegasi dari 9 negara anggota asosiasi kepelabuhanan di wilayah Asia Tenggara. Pertemuan ini diisi dengan sejumlah sesi diskusi dan presentasi mengenai berbagai topik, seperti kinerja pelabuhan, keamanan pelabuhan, digitalisasi dan keberlanjutan, serta inovasi pelabuhan.

Selain berbagi best practice, pertemuan itu juga memberikan kesempatan untuk mempererat hubungan di antara para delegasi.

Setelah acara berakhir, para delegasi akan diajak mengunjungi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). Pemerintah telah menyiapkan kawasan ini sebagai jangkar dalam membangun konektivitas pariwisata di Indonesia.

Selanjutnya, para delegasi juga akan diajak menyambangi Desa Penglipuran yang merupakan desa binaan Pelindo. Untuk diketahui, pada Oktober 2023, desa ini mendapat penghargaan pariwisata berkelanjutan dan terpilih menjadi salah satu desa wisata terbaik dunia versi The United Nation World Tourism Organization (UNWTO).

Pelindo berharap dapat mewujudkan sinergi antara kegiatan pariwisata dan pelabuhan dalam membangun ekosistem. Inisiatif ini dilakukan untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan negara-negara ASEAN.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com