Advertorial

SPMT Pertahankan Performa Positif di Triwulan III 2023

Kompas.com - 22/11/2023, 17:44 WIB

KOMPAS.com - PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) kembali mencatatkan kinerja positif hingga triwulan tiga 2023.

Salah satu Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang bergerak dalam bisnis kepelabuhanan, khususnya bidang operasi terminal multipurpose di Indonesia, seperti curah cair, curah kering, dan kargo umum, tersebut membukukan arus bongkar muat komoditas curah cair mencapai 22,1 juta ton hingga September 2023. Angka ini naik 18 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Sementara, angka bongkar muat curah kering SPMT tercatat mencapai 39,7 juta ton atau naik 8 persen secara tahunan dari periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, arus bongkar muat umum dan bag cargo tercatat mengalami kenaikan 24 persen ketimbang tahun lalu yang mencapai 17,8 juta ton meter kubik (M3).

Peningkatan juga terjadi pada realisasi komoditas gas yang mencapai 9,2 juta metric million British thermal unit (MMBTu). Angka ini naik 20 persen dari 2022.

Kemudian, bongkar muat kontainer SPMT pada triwulan tiga mencapai 327.935 TEUs atau meningkat 11 persen dari 2022.

Adapun kenaikan terbesar throughput dicatatkan oleh arus kendaraan yang dilayani oleh anak perusahaan SPMT, yakni PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk.

Angka arus kendaraan tersebut mencapai 1.169.498 unit atau naik 25 persen secara tahunan ketimbang tahun sebelumnya.

Corporate Secretary SPMT Fiona Sari Utami mengatakan, pihaknya optimistis bahwa kinerja perusahaan dapat terus meraih hasil positif hingga akhir 2023.

“Seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus membaik sepanjang 2023 dan proses transformasi yang terus berjalan di internal perusahaan, kami optimistis dapat memenuhi harapan para pemegang saham,” ujar Fiona dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (22/11/2023).

Sejak berdiri pada 2021, tambah Fiona, SPMT mengemban tugas untuk mengawal denyut nadi logistik nonpeti kemas di Indonesia.

SPMT sendiri saat ini telah mengelola 33 pelabuhan. Sebagian dari pelabuhan itu dikelola oleh anak perusahaan, seperti PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), PT Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC), dan PT Terminal Curah Utama (TCU).

Sebagai komitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan, SPMT akan melakukan proses transformasi operasional di seluruh pelabuhan yang dikelola, mulai dari pratransformasi, standardisasi, dan sistemisasi.

Tak hanya itu, SPMT juga akan melakukan integrasi transformasi yang dilaksanakan melalui enam pilar, yakni proses, peralatan, sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, health safety security and environment (HSSE), dan teknologi.

SPMT akan melakukan proses transformasi operasional di seluruh pelabuhan yang dikelola. Dok. SPMT SPMT akan melakukan proses transformasi operasional di seluruh pelabuhan yang dikelola.

“Dalam dua tahun ini, SPMT menargetkan 24 cabang pelabuhan untuk bertransformasi. Sejauh ini, 14 cabang pelabuhan telah rampung melakukan standardisasi dan digitalisasi, mulai dari perbaikan, planning and control, dan improvement traffic flow. Semua upaya tersebut dilakukan agar kegiatan bongkar muat menjadi lebih maksimal,” kata Fiona.

Fiona menambahkan, SPMT juga telah melakukan pembaruan dan kelengkapan terhadap sertifikat layak operasi.

Tak hanya itu, SPMT pun rutin melakukan pengecekan secara berkala sebelum aktivitas kegiatan bongkar muat agar operasional tetap berjalan dengan efektif.

“Selai itu, kami telah melakukan peningkatan kompetensi dan kapabilitas melalui berbagai program pelatihan guna mendukung implementasi proses operasi yang berbasis planning and control,” jelas Fiona.

Fiona menjelaskan bahwa improvement di bidang infrastruktur telah diimplementasikan melalui pembangunan integrated planning dan control room, standardisasi gate, dan sarana pendukung kegiatan operasi lain di lapangan.

Sementara itu, penciptaan safety culture diimplementasikan dalam bentuk kelengkapan alat pelindung diri (APD), safety briefing, pemasangan rambu dan marka, safety patrol, serta sterilisasi area terminal agar tercipta layanan bongkar muat yang aman dan mengutamakan keselamatan kerja.

Untuk menyempurnakan semua operasional, SPMT juga menggunakan sistem PTOS-M sebagai tools demi meningkatkan visibilitas real time data transaction serta percepatan dan akurasi billing.

Upaya tersebut dilakukan agar performa flow of document melalui monitoring penerbitan nota jadi lebih optimal.

“SPMT tidak akan berhenti untuk bertransformasi, mengoptimalkan operasional, memperluas ekspansi bisnis, dan meningkatkan kualitas SDM menjadi yang terbaik untuk Indonesia,” tutur Fiona.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com