Advertorial

Panggung Cerita Nusantara Perkenalkan Ekosistem Kriya dan Wastra Indonesia

Kompas.com - 23/11/2023, 21:34 WIB

 

 

KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) bersama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan OASE menggelar program bertajuk Panggung Cerita Nusantara. Acara dibuat untuk memperkenalkan budaya kriya dan wastra Indonesia.

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (23/11/2023), mengatakan bahwa dalam dua tahun terakhir kerja sama dengan Dekranas dan OASE, dikembangkan untuk mempromosikan kriya dan wastra, yakni “Cerita Wastra” pada2021 dan “Cerita Kriya” pada 2022.

"Selama dua tahun terakhir, kolaborasi ini telah menyentuh lebih dari 10.000 perajin di Indonesia," kata Teten.

Untuk menindaklanjuti hal itu, pihaknya akan menggelar agenda serupa dengan tema “Cerita Nusantara : Unveiling the Story of Indonesia Artistry” pada Selasa (28/11/2023).

Sebagai informasi, Cerita Nusantara menjadi muara perjalanan Cerita Wastra dan Cerita Kriya yang akan menampilkan ide-ide brilian, inklusivitas dalam keragaman, daya saing usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal, karya seni rupa, kerajinan tangan, tekstil, dan inovasi digital yang selama ini telah melalui perjalanan panjang.

Penggalan kata 'cerita' selalu diangkat karena produk-produk kriya dan wastra Indonesia berakar pada sejarah budaya Nusantara yang panjang, dan menyimpan banyak cerita serta merekam setiap legenda kejayaan masa lalu. Tema tersebut bermakna mengungkap hakikat kesenian Indonesia.

Panggung Cerita Nusantara diharapka dapat memberi ruang leluasa bagi ekosistem gelaran wastra dan kriya di Indonesia.Dok Kemenkop UKM Panggung Cerita Nusantara diharapka dapat memberi ruang leluasa bagi ekosistem gelaran wastra dan kriya di Indonesia.

Secara filosofis kata itu dipakai sebagai upaya untuk menggali kembali pesan-pesan sejarah, kebudayaan, dan kejayaan masa lalu untuk dapat dijadikan sebagai bahan bakar dan semangat dalam membangun masa depan gemilang.

Panggung Cerita Nusantara diharapkan dapat memberikan ruang yang leluasa bagi ekosistem wastra dan kriya yang telah ada, seperti Jakcloth, Brightspot, Inacraft, BRIlianpreneur, Alun Alun Indonesia, Sarinah, M-Bloc, IdeaFest, Kriyanusa, MUFFEST, JFW, PINTU Incubator, OOA, Wall of Fades, JSD, USS, JakartaXBeauty, Rumah Tenun Magelang, IFFINA, Krealogi, Piazza Firenze by Poppy Dharsono, Karya Kreatif Indonesia, hingga Gerakan Revolusi Lokal untuk berekspresi, berjejaring, untuk membawa karya-karya terbaiknya lebih dikenal luas.

Sebagai informasi, agenda tersebut didesain seinklusif mungkin dengan melibatkan berbagai pihak, di antaranya teman-teman disabilitas melalui penampilan Karya Tanpa Batas.

Pada 2023, Karya Tanpa Batas akan berfokus pada Karya Tanpa Batas Awards, yaitu penghargaan untuk teman-teman disabilitas berprestasi dan UKM Exhibition. Pada wadah ini, mereka dapat menampilkan usaha yang dimiliki dan menceritakan kisah suksesnya.

Cerita Nusantara sendiri akan dikemas dengan beberapa agenda utama, di antaranya expo atau showcasing ekosistem, business matching, demo karya dan produk, serta talkshow interaktif yang dibuka untuk umum.

Gelaran tersebut utamanya akan menampilkan ekosistem di sektor kriya dan wastra beserta turunannya seperti fesyen dan home decor dengan berkolaborasi bersama pelaku usaha, komunitas, dan praktisi atau pegiat kerajinan Nusantara yang juga akan menampilkan karya-karya terbaiknya.

"Harapan utama dari perhelatan Cerita Nusantara ini adalah terhubungnya para ekosistem luar biasa agar bisa berjejaring, menemukan mitra bisnis dan buyer, serta bersama menghadapi pergeseran cepat dengan berbagai disrupsi sehingga menguatkan pengetahuan bisnis model masing-masing agar lebih agile terhadap perubahan,” kata Teten.

Teten berharap, industri kriya dan wastra Indonesia akan terus bangkit sehingga semakin dikenal publik.

“Semoga upaya ini dapat mempopulerkan karya-karya adiluhung bangsa ini agar mata dunia semakin terbuka tentang betapa kayanya Nusantara," kata Menteri Teten.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com