Advertorial

STPI Jadi Track Lead di Community Connect World Conference on Lung Health 2023

Kompas.com - 02/12/2023, 11:20 WIB

KOMPAS.com – Stop TB Partnership Indonesia (STPI) menjadi track lead di Community Connect World Conference on Lung Health 2023 yang diselenggarakan oleh The Union.

Konferensi internasional bertema “Transforming Evidence Into Practice” itu berlangsung di Palais des Congres, Paris, Prancis pada 15-18 November 2023.

Community Connect adalah ruang yang inklusif dan dinamis di The Union World Conference on Lung Health 2023. Di sini, suara komunitas yang terkena dampak TBC dan kesehatan paru-paru bergema di seluruh dunia.

Perwakilan komunitas dan masyarakat sipil yang terkena dampak berkumpul untuk berbagi pengalaman, mengatasi tantangan, dan mengembangkan solusi mengenai isu-isu seputar kesehatan paru-paru.

Dalam pelaksanaannya, Community Connect difasilitasi oleh beberapa track lead yang salah satunya diamanahkan kepada STPI.

Sebagai track lead, STPI diberikan kesempatan untuk membuka stan organisasi dan menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia.

Stan STPI mengusung tema “Partnership to End TB” dan menampilkan program kerja yang melibatkan komunitas dari berbagai civil society organization (CSO) yang tergabung dalam Forum Stop TB Partnership (FSTPI).

Direktur Eksekutif STPI dr Henry Diatmo, MKM, menuturkan bahwa World Conference on Lung Health 2023 merupakan ajang penting.

“Sebab, selain bisa menyebarkan hasil-hasil yang telah dilakukan selama dua tahun terakhir dalam upaya penanganan TBC, STPI juga bisa memaparkan enam abstrak, menjadi track lead di Community Connect, serta satu-satunya perwakilan Indonesia yang mengadakan booth pameran,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (1/12/2023).

Berkat paparan yang disampaikan di konferensi tersebut, STPI mendapat apresiasi dari peserta dan menjadi lebih dikenal di tingkat Internasional.

“Tentu saja menjadi kebanggaan tersendiri sebagai organisasi yang sedang berkembang dan berupaya meningkatkan kinerja dalam penanggulangan TBC,” ucapnya.

Adapun enam abstrak yang dipaparkan STPI dalam ajang tersebut di antaranya “Digital behavioral change campaign to increase TB awareness during the COVID-19 pandemic”, “Catastrophic costs of drug-resistant TB for urban people in Indonesia: an expenditure approach”, dan “The current condition and possible mechanisms of social security for people affected by drug resistance TB in Indonesia - a convergent parallel study” serta “An exploration of sub-national policy, planning and budgeting for TB programmes at 20 districts in Indonesia” .

Dalam presentasi e-poster, Senior Program Officer STPI Nuri Yani membawakan hasil kegiatan STPI dengan judul “Psychosocial support for people with TB in healthcare and community settings in Sumenep Regency”.

Sementara itu, Monitoring, Evaluation and Learning Coordinator STPI Nurliyanti mempresentasikan materi berjudul “Factors associated with multidrug-resistant TB treatment outcomes in Indonesia”.

Secara keseluruhan, partisipasi STPI di World Conference on Lung Health 2023 merupakan ajang penting untuk meningkatkan visibilitas di tingkat internasional sekaligus menyebarkan hasil-hasil kerja dalam penanggulangan TBC.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau