Advertorial

Peran Aktif Indonesia dalam Dunia Hubungan Internasional

Kompas.com - 11/12/2023, 14:22 WIB

KOMPAS.com – Di tengah situasi global yang semakin dinamis dan kompleks pada 2023, pengelolaan hubungan internasional Indonesia memasuki periode yang krusial.

Berada di tengah isu besar seperti konflik Palestina-Israel dan krisis Rusia-Ukraina, Indonesia tampil sebagai pemain aktif yang berkontribusi dalam mencari solusi damai.

Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri telah berkomitmen untuk mendukung perdamaian di Timur Tengah, salah satunya terkait konflik antara Palestina dan Israel.

"Indonesia sangat prihatin dengan meningkatnya eskalasi konflik antara Palestina-Israel. Indonesia mendesak agar tindakan kekerasan segera dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia,” cuit akun resmi Kemenlu di platform X, Minggu (8/10/2023).

Merespons situasi tersebut, Indonesia memberikan kontribusi dengan menjembatani komunikasi antara negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dengan Amerika Serikat melalui pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Joe Biden. Hal ini menunjukkan upaya diplomasi Indonesia dalam mendukung dialog damai dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel.

Selain itu, Indonesia juga turut andil dalam krisis Rusia-Ukraina. Pusat Krisis dan Perdamaian di Universitas Princeton mencatat bahwa Indonesia telah berperan sebagai salah satu mediator untuk mengurangi eskalasi konflik.

Kontribusi tersebut ditunjukkan Indonesia saat Presiden Jokowi bertemu langsung dengan pemimpin Ukraina dan Rusia dalam kunjungannya ke dua negara tersebut. Berbeda dengan negara-negara lain yang hanya mengunjungi salah satu pihak, upaya ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu hadir sebagai penengah yang netral.

"Indonesia tidak memiliki kepentingan dalam konflik Rusia-Ukraina. Kami hanya ingin melihat perang dapat segera diselesaikan. Rantai pasok pangan, pupuk, dan energi yang terganggu akibat perang (juga perlu) segera diperbaiki,” tegas Presiden Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (12/11/2023).

Pentingnya pemahaman hubungan internasional dan keahlian diplomasi

Dalam menghadapi isu global yang multidimensi dan kompleks, keahlian diplomasi serta pemahaman hubungan internasional yang baik menjadi penting. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menekankan bahwa diplomasi adalah kunci dalam menanggapi tantangan global kontemporer.

Maka dari itu, pemimpin dengan pengetahuan mendalam saja tidak cukup. Pemimpin juga harus memiliki keterampilan diplomasi yang kuat untuk mencapai solusi yang berkelanjutan.

Menyikapi dunia global kontemporer, Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional (HI) di Binus University turut menyumbangkan pemikiran kritis dan solutif.

Kepala Program Studi HI Binus Rangga Aditya SSos, MSi, PhD, menyampaikan bahwa Prodi HI Binus University tidak hanya memberikan pengetahuan yang mendalam tentang isu-isu internasional, tetapi juga mengembangkan keterampilan analitis dan diplomasi praktis.

“(Kemampuan tersebut) sesuai dengan perkembangan dunia yang semakin dinamis,” jelasnya.

Prodi HI Binus University, lanjutnya, menawarkan kurikulum yang relevan, dosen berpengalaman, dan fasilitas pendukung pembelajaran yang memadai.

"Kami fokus pada pengembangan soft skill seperti keterampilan berbicara, diplomasi, dan negosiasi. (Kemampuan ini) dilengkapi dengan berbagai kompetensi terkini, seperti data science dan extended reality sehingga akan memberikan keunggulan bagi mahasiswa dalam berkarier di dunia internasional," tutur Rangga.

Melalui pendekatan yang holistik, praktis, dan mutakhir, Prodi HI Binus University dapat menjadi jawaban atas kompleksitas isu-isu global.

"Kami tidak hanya mencetak lulusan, tetapi mencetak pembelajar sepanjang hayat yang berjiwa pemimpin dan mampu membawa perubahan positif di tingkat global," kata Rangga.

Informasi lebih lanjut mengenai Prodi HI Binus University dapat ditemukan melalui tautan ini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com