Advertorial

Begini Peran Teknik Industri dalam Pemanfaatan AI di Era Industri 4.0

Kompas.com - 11/12/2023, 17:16 WIB

KOMPAS.com – Implementasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam industri menjadi salah satu poin utama untuk merespons kompleksitas era digital.

Tidak hanya berpengaruh pada operasional bisnis, AI juga dapat membuka pintu bagi berbagai peluang inovatif.

Selain AI, era yang dikenal sebagai industri 4.0 menggambarkan integrasi teknologi canggih lain, seperti internet of things (IoT) dan big data, dalam proses industri. Integrasi ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Pada tingkat global, AI telah menjadi katalisator perubahan dalam industri. Menurut laporan dari Grand View Research, pasar AI diproyeksikan mencapai nilai triliunan dollar AS pada 2028 dengan tingkat pertumbuhan yang signifikan.

Hal senada juga disampaikan National Technology Officer Microsoft Indonesia Panji Wasmana. Menurutnya, teknologi AI dan komputasi awan (cloud) memainkan peranan penting dalam mewujudkan industri 4.0.

Bagi industri, keduanya dapat meningkatkan kolaborasi, automasi, produktivitas, dan kemampuan analisis data sehingga memungkinkan pelaku industri untuk tetap terdepan.

Sementara, survei yang dilakukan PwC menyebutkan, sebanyak 54 persen eksekutif perusahaan percaya bahwa AI berdampak positif terhadap rantai pasok karena dapat meningkatkan visibilitas dan responsif terhadap perubahan pasar.

Hal itu juga tecermin pada sektor manufaktur. Dengan menganalisis data secara besar-besaran, AI dapat memberikan prediksi yang akurat tentang permintaan pasar, mengoptimalkan persediaan, dan mengurangi pemborosan.

Meski demikian, hanya sebagian kecil perusahaan yang berhasil mengimplementasikan AI secara menyeluruh. Hal ini menunjukkan ada kesenjangan antara potensi dan implementasi yang berhasil.

Masalah utama yang dihadapi industri dalam mengadopsi AI adalah kompleksitas mengintegrasikan dan mentransformasikannya secara digital.

Sebagian besar perusahaan kesulitan memahami integrasi teknologi baru ke dalam infrastruktur yang sudah ada tanpa mengganggu operasional yang sedang berlangsung. Kondisi ini membuat perusahaan membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan memiliki pemahaman mendalam tentang implementasi AI.

Teknik industri jadi solusi

Untuk menghadapi kompleksitas transformasi industri yang didorong AI, ilmu teknik industri dapat menjadi garda terdepan dalam mendidik calon pemimpin yang memahami integrasi teknologi dan proses bisnis.

Salah satu perguruan tinggi yang menyediakan program studi teknik industri adalah Binus University.

Head of Industrial Engineering Study Program Binus University Ir Taufik, ST, MM, PhD, IPM menekankan bahwa profesional industri perlu memiliki pemahaman mendalam tentang cara mengoptimalkan kecerdasan buatan dalam bisnis dan operasi sehari-hari.

“Program studi Teknik Industri Binus University menyajikan kurikulum terkini serta relevan yang dapat menjembatani kesenjangan antara teknologi AI dan kebutuhan bisnis,” ujar Taufik dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (11/12/2023).

Dalam menghadapi revolusi AI yang tak terelakkan, lanjut dia, ilmu teknik industri tidak hanya menawarkan pendidikan yang relevan, tetapi juga memberikan fasilitas yang mendukung pemahaman mendalam tentang peran AI dalam dunia industri.

Taufik mengatakan, dengan teknologi terkini dan kurikulum yang terus diperbarui, ilmu teknik industri menjadi kunci untuk membekali calon penerus bangsa dengan kemampuan mengelola dan memimpin dalam era industri yang didorong oleh AI.

“Dengan upaya terus-menerus dalam pengembangan teknologi dan SDM yang terampil, kita dapat merangkul masa depan industri yang semakin cerdas dan inovatif,” ucap Taufik.

Sebagai informasi, untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terkait industri 4.0, Binus University juga menyediakan Laboratorium Digital Industry sebagai representasi industri termaju atau smart manufacturing.

Di laboratorium itu, mahasiswa tidak hanya mempelajari konsep dasar industri 4.0, seperti virtual reality (VR), augmented reality (AR), analisis dan visualisasi data, automasi, serta simulasi, tetapi juga mengimplementasikannya dalam sesuai dengan kebutuhan industri.

Melalui laboratorium tersebut, mahasiswa dapat mengendalikan mesin produksi dari tempat yang berbeda serta menjalankan proses manufaktur, seperti menghidupkan mesin, memonitor konsumsi energi, dan menanggapi penolakan produk.

Mahasiswa juga dapat mengolah database terkait proses produksi untuk memprediksi permintaan produk serga menentukan perbaikan pada proses dan sistem produksi.

Beberapa peralatan yang tersedia pada laboratorium meliputi Xite Automax 250, Rokoko Suite, Oculus/Meta Quest 2, dan Driving Simulation.

Selain itu, ada pula Computer Laboratory dengan 20 komputer yang memberikan akses langsung untuk mengimplementasikan konsep AI dalam berbagai proyek nyata dalam modeling, simulasi produksi, dan data.

Program yang berhasil diolah melalui komputer tersebut nantinya dapat diproses dalam Laboratorium Manufacturing Process. Dengan demikian, mahasiswa dapat memahami dan menganalisis proses industri manufaktur secara menyeluruh.

Sebagai persiapan untuk dunia industri nyata, laboratorium tersebut menjadi tempat bagi mahasiswa untuk mewujudkan konsep mereka menjadi produk, mengeksplorasi kreativitas dalam desain dan implementasi produk bersama tim, serta mempelajari langkah-langkah pembuatan produk.

Beberapa peralatan yang juga tersedia di sana adalah Mesin CNC Milling, Mesin Lathe, Mesin Gerinda, dan 3D Printing.

Tak hanya itu, Binus University juga menyediakan Laboratorium Human-Integrated Systems. Di laboratorium ini, mahasiswa dapat merancang sistem kerja dengan mempertimbangkan aspek ergonomis manusia. Dengan demikian, peningkatan produksi dapat tercapai seiring jaminan keselamatan pekerja.

Laboratorium tersebut dilengkapi sejumlah alat, seperti Ergo-bike dan Heart Rate Monitor. Kedua alat ini dapat membantu mahasiswa untuk menganalisis serta memberikan solusi efisiensi gerakan kerja dan memahami faktor manusia dalam lingkungan kerja.

Mahasiswa juga dapat merancang aplikasi bisnis proses yang berbasis kemudahan dan pengambilan keputusan.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang Program Studi Teknik Industri di Binus University, Anda bisa mengunjungi tautan berikut.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com