Advertorial

Catat, Begini Cara Hitung Kebutuhan Rangka Baja Ringan untuk Atap Rumah Minimalis

Kompas.com - 14/12/2023, 09:00 WIB

KOMPAS.com – Seiring perkembangan tren sektor konstruksi, baja ringan tidak hanya digunakan untuk bangunan-bangunan besar, seperti pabrik dan gudang.

Kini, perumahan pun menggunakan material baja ringan, terutama untuk rangka atap. Bahkan, kebutuhan baja ringan kian meningkat hingga menggeser kepopuleran kayu sebagai rangka atap.

Kepopuleran baja ringan di dunia konstruksi bukan tanpa alasan. Untuk rangka atap rumah, baja ringan dinilai memiliki beberapa keunggulan.

Pertama, mudah dipasang. Karena memiliki bobot ringan, baja ringan menjadi lebih fleksibel dan mudah dipasang sesuai bentuk atap yang diinginkan.

Kedua, tahan api dan korosi. Material baja ringan BlueScope dengan lapisan pelindung karat aluminium zink 100 gr per m2. Kandungan ini membuat baja ringan tahan terhadap api dan korosi dibanding baja ringan lainnya.

Ketiga, tidak mudah lapuk. Berbeda dengan material kayu yang mudah dimakan rayap dan lapuk seiring warung berjalan, baja ringan justru lebih kuat dan tahan lama.

Keempat, harga terjangkau. Baja ringan BlueScope memiliki harga yang relatif terjangkau untuk penggunaan jangka Panjang karena dilindungi garansi ketahanan karat sampai 10 tahun.

Dengan berbagai keunggulan itu, baja ringan mulai dilirik untuk dipakai dalam pembangunan rumah minimalis, misalnya tipe 45, yang kerap ditinggali keluarga kecil atau pasangan muda.

Lantas, bagaimana cara menghitung kebutuhan rangka atap baja ringan untuk rumah minimalis tipe 45?

Sebelum menghitung kebutuhan baja ringan, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengukur rumah dan sudut kemiringan atap rumah.

Umumnya, rumah minimalis tipe 45 memiliki lebar 6 m dan panjang 7,5 m dengan overstek 1,5 m dan kemiringan atap Cos 35° atau 0,819.

Dengan demikian, panjang dan lebar bangunan bisa dihitung dengan rumus berikut.

  • Panjang bangunan = panjang rumah + (2 x panjang overstek) = 7,5+ (2 x 1,5) = 10,5 meter
  • Lebar bangunan = lebar rumah + (2 x panjang overstek) = (6 + (2 x 1,5) = 9 meter

Dari angka itu, volume atap bisa dihitung dengan rumus berikut.

Volume atap = (panjang rumah + panjang overstek di kedua sisi) x (lebar rumah + panjang overstek di kedua sisi)/derajat kemiringan atap

Jadi, volume atap baja ringan yang dibutuhkan adalah (10,5 x 9 )/0,819 = 115,384 atau sekitar 115 meter kubik

Kebutuhan kanal C dan reng

Saat memasang rangka baja ringan, kaso dan reng merupakan komponen penting yang juga perlu dihitung untuk mengetahui kebutuhan material yang digunakan. Perhitungan ini juga akan memudahkan Anda dalam penganggaran.

Jenis baja ringanDok. BlueScope Jenis baja ringan

Perhitungan kanal C bisa menggunakan perhitungan berikut.

Jumlah kanal C = (volume atap x 4) / (panjang baja ringan per batang) = (115 x 4) / 6 = 460/6 = 76,7 (atau sekitar 77 batang kanal C)

Kemudian, untuk menghitung jumlah reng bisa menggunakan perhitungan berikut.

Jumlah reng = jumlah kaso x jarak pemasangan reng = 77 x 1,2 = 92,4 (atau sekitar 93 batang reng).

Itulah cara menghitung kebutuhan baja ringan untuk pemasangan rangka pada rumah minimalis dengan tipe 45.

Kalkulator BlueScope ZacsDok. BlueScope Kalkulator BlueScope Zacs

Dengan perhitungan tersebut, Anda bisa menghitung estimasi biaya pemasangan rangka baja ringan. Agar lebih mudah, Anda bisa memanfaatkan kalkulator BlueScope Zacs.

Adapun pemasangan rangka baja ringan dapat dilakukan oleh pekerja konstruksi berpengalaman. Sebab, pemasangan ini membutuhkan teknik khusus guna memastikan atap rumah tetap kokoh dan tahan lama.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com