Advertorial

Perjalanan Karier Cak Awi, dari Wartawan hingga Jadi Ketua DPRD Kota Surabaya

Kompas.com - 17/12/2023, 21:42 WIB

KOMPAS.com - Dominikus Adi Sutarwijono adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya periode 2019–2024 dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Sebelum menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Surabaya, pria yang akrab disapa Cak Awi itu menjabat sebagai anggota DPRD Surabaya periode 2009–2014 pada 2012 dan 2014–2019.

Selain aktif di DPRD Kota Surabaya, Cak Awi juga menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kota Surabaya menggantikan posisi Whisnu Sakti Buana yang merupakan mantan Wali Kota (Walkot) Surabaya.

Cak Awi lahir pada 4 Agustus 1968. Ia dibesarkan dari keluarga sederhana di Blitar. Ayahnya, JA Mochtar, merupakan seorang guru sekolah dasar (SD). 

Adapun sejak duduk di bangku SD, Awi menyukai bacaan mengenai kisah perjuangan para tokoh dan pejuang pada masa lampau.

Ia menamatkan sekolahnya di SMA Negeri 1 Kota Blitar. Selanjutnya, Awi muda merantau ke Surabaya untuk kuliah di Jurusan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Airlangga.

Di sana, ia aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan pernah menjadi anggota Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) pada 1990.

Setelah lulus pada 1993, Cak Awi menyalurkan ilmunya menjadi wartawan. Di sinilah perjalanan kariernya dimulai, yakni menjadi wartawan Harian Surya periode 1996-2000 dan Majalah Tempo pada 1999-2003.

Minat Cak Awi dalam dunia politik semakin terasah saat menjadi wartawan. Ia konsisten memberitakan peristiwa politik, seperti pergolakan 1996 di tubuh PDI Pro Mega dan reformasi.

"Ketika menjadi wartawan, berita harus ditulis berdasarkan perspektif kerakyatan," ujar Cak Awi dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (6/12/2023).

Pengalaman tersebut yang membuatnya mantap untuk bergabung dengan PDI-P pada 2003. Ia pun mendaftar sebagai calon legislatif (caleg) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2004.

Sayangnya, keberuntungan belum berpihak padanya kala itu. Cak Awi yang kalah suara kembali mencalonkan diri pada 2009 dan kembali gagal.

Meski tak terpilih dalam Pemilu 2004 dan 2009, karier Cak Awi terus berkembang bersama DPC PDI-P Kota Surabaya.

Ia menjadi Wakil Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi pada 2005-2010, Wakil Ketua DPC Kota Surabaya Bidang Politik pada 2010-2015, serta Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Bidang Pemilu pada 2015-2019.

Tekad dan kesabaran Cak Awi untuk menjadi wakil rakyat mulai menemukan titik terang pada 2012. Pasalnya, ia berhasil menjadi anggota DPRD Kota Surabaya atas Pergantian Antar Waktu (PAW).

"Saya akhirnya jadi anggota dewan karena PAW," katanya.

Cak Awi kembali mencalonkan diri sebagai caleg pada 2014. Masyarakat Surabaya yang sudah mengetahui kinerja Cak Awi menaruh kepercayaan padanya. Ia pun berhasil terpilih dan meraih kursi di DPRD Kota Surabaya.

Pada 2019, Cak Awi berhasil menjadi anggota legislatif. Ia bahkan didapuk sebagai Ketua DPRD Kota Surabaya periode 2019-2024. Selama menjadi anggota dewan, Cak Awi juga merangkap sebagai Ketua DPC PDI-P Kota Surabaya.

"Pada 2012-2014, Fraksi PDIP menugaskan saya untuk berada di Komisi C DPRD Bidang Pembangunan. Selanjutnya, saya ditugaskan menjadi Wakil Ketua Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan pada 2014-2019. Lalu, partai menugaskan saya menjadi Ketua DPRD Kota Surabaya pada 2019-2024," paparnya.

Perjuangkan aspirasi rakyat

Cak Awi dikenal luwes saat melaksanakan tugasnya sebagai anggota legislatif dan Ketua DPRD Kota Surabaya. Ia responsif terhadap pengaduan masyarakat Surabaya yang dilayangkan melalui telepon dan WhatsApp, bahkan saat malam hari.

Menurut Cak Awi, ajaran itu bersumber dari PDI-P. Partai berlogo banteng ini selalu mengajarkan semangat pengabdian kepada masyarakat. Semangat inilah yang menjadi daya juang para kader banteng.

“Tanpa jiwa pengabdian, saya tidak mungkin sampai sejauh ini selama berkiprah hampir 20 tahun di dunia politik,” ujar Cak Alwi.

Cak Awi konsisten menuntaskan masalah pembangunan dan kesejahteraan warga Kota Surabaya sejak 2012. Inisiatif ini diwujudkan dalam kerja kolektif antara DPRD dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Adapun penanganan fasilitas umum yang telah ditangani Cak Awi, di antaranya pembangunan kampung, pemenuhan air bersih ke kampung, serta penerangan jalan kampung.

Cak Awi juga memperjuangan supaya akses pendidikan dan kesehatan bisa diakses wong cilik atau masyarakat kecil.

Kehidupan kampung, kata Cak Awi, merupakan basis kuat kehidupan warga Kota Surabaya. Kemajuan di kota ini dapat terjadi karena disangga oleh keberadaan kampung-kampung.

Perjuangan Cak Awi serta kader PDI-P dalam pembangunan kampung, pengentasan kemiskinan, dan pemerataan pendidikan, akan kembali dilanjutkan.

Cak Awi kembali maju sebagai caleg DPRD Kota Surabaya Daerah Pemilihan (Dapil) III pada Pemilu 2024. Ia menjadi Caleg PDI-P nomor urut 1 di Dapil III untuk DPRD Kota Surabaya.

“Mohon doa, pada Pemilu 2024, saya akan kembali maju di Dapil III Kota Surabaya untuk meneruskan kerja kerakyatan bersama masyarakat," imbuh ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com