Advertorial

Tingkatkan Transparansi, BPJS Kesehatan Luncurkan Data Sampel 2023

Kompas.com - 19/12/2023, 18:28 WIB

KOMPAS.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan resmi meluncurkan Data Sampel 2023 pada Selasa (19/12/2023). Data ini diluncurkan untuk meningkatkan transparansi dan memenuhi kebutuhan penyusunan kebijakan berbasis data.

Data sampel yang dirilis mencakup data sampel general 2022, data sampel kontekstual diabetes melitus dengan peserta baru periode 2020-2022, data sampel tuberkulosis dengan peserta baru periode 2020-2022, serta data sampel kontekstual kesehatan ibu dan anak (KIA) periode 2018-2022.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengatakan, big data yang dikelola pihaknya itu menjadi komponen penting dalam penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), mulai dari perencanaan, penganggaran, implementasi dan evaluasi program, hingga pengukuran pencapaian kinerja.

Guna memudahkan proses pengolahan data oleh peneliti, akademisi, praktisi, dan pihak-pihak terkait lainnya, kata Ghufron, pihaknya juga telah menyediakan data sampel yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat merepresentasikan data yang dimiliki BPJS Kesehatan.

“Data yang kami miliki adalah aset yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan penelitian dan pengambilan kebijakan yang kredibel berbasis bukti (evidence based policy) dalam penyelenggaraan program JKN,” ujar Ghufron dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa.

Selain itu, imbuhnya, keberadaan data sampel tersebut juga bisa digunakan untuk menunjang proses analisis dan dasar pengambilan kebijakan program JKN yang adekuat.

Sebagai informasi, BPJS Kesehatan pertama kali meluncurkan data sampel pada 2019. Data ini disusun berdasarkan data kepesertaan dan pelayanan kesehatan sejak 2015-2016 dengan jumlah 4,4 juta baris data.

Setiap tahun, jumlah sampel terus ditambah. Kini, total jumlah data sampel sejak 2015-2022 yang dirilis BPJS Kesehatan telah mencapai 82,3 juta baris data.

Senior Health Specialist World Bank Somil Nagpal mengungkapkan bahwa pengelolaan data yang baik dalam sistem jaminan kesehatan sosial akan sangat membantu proses identifikasi, tren, pola, dan risiko yang perlu diantisipasi dalam analisis data klaim ke depan.

Menurutnya, aset data tersebut juga diperlukan dalam upaya pengelolaan penyakit kronis, efisiensi biaya, manajemen risiko, peningkatan kualitas layanan, serta pengembangan program secara jangka panjang.

Sementara itu, salah satu tim penyusun data sampel 2023 BPJS Kesehatan, Iwan Ariawan, menjelaskan bahwa semua data yang termasuk dalam data sampel itu merupakan data kohort dari pelayanan yang digunakan peserta BPJS Kesehatan. Artinya, data ini sudah mewakili seluruh peserta dan pelayanan kesehatan pada 2015-2022.

“Data sampel ini sudah banyak dipakai, baik untuk keperluan akademis maupun keperluan pengambilan kebijakan. Kami menggunakan data sampel ini untuk melihat prevalensi penyakit, lalu untuk proyeksi kebutuhan dokter dan dokter spesialis terkait perencanaan tenaga kesehatan,” papar Iwan.

Bisa diakses masyarakat

Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan menjelaskan, data sampel milik BPJS Kesehatan itu bisa diakses oleh masyarakat.

Sebelum mengakses, masyarakat harus melakukan pendaftaran akun terlebih dahulu dengan membuka Portal Data JKN pada link https://data.bpjs-kesehatan.go.id/ .

Pendaftaran itu dibutuhkan untuk memastikan transaksi data keluar terpantau dengan baik dan sesuai dengan tata kelola data berdasarkan regulasi yang berlaku.

“Setelah itu, masyarakat bisa melengkapi form pengajuan yang berisi pertanyaan tentang keperluan akses, jenis data sampel yang diperlukan, deskripsi singkat, asal instansi, tanda pengenal, dan pakta integritas,” kata Edwin.

Jika sudah mengisi, data akan otomatis dikirimkan melalui email yang didaftarkan pihak yang mengajukan permintaan data sampel.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com