Advertorial

Strategi Pemasaran dan Jasa Pengiriman yang Tepat, Kunci Keberhasilan UMKM dalam Berekspansi

Kompas.com - 21/12/2023, 10:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Kompas.com bersama J&T Cargo menggelar pelatihan bertajuk “Kelas Jagoan Lokal: Efisiensi untuk UMKM Berekspansi” di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Sebanyak 50 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari komunitas UMKM dan Jagoan Lokal Kompas.com mengikuti kegiatan tersebut. Mereka berkesempatan belajar tentang strategi pengembangan bisnis secara digital langsung dari para ahlinya.

Adapun narasumber yang dihadirkan dalam acara itu adalah Head of Social Media and Video Production KG Media Luthfi Kurniawan, Owner Tambiyaku Bayu Hermawan, dan Network Manager J&T Cargo Muhammad Said Abdullah.

Mengembangkan usaha dengan memanfaatkan media sosial

Seperti diketahui, eksistensi media sosial (medsos) telah membantu banyak pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya, termasuk para pelaku UMKM. Hal ini pun diamini oleh Luthfi.

Menurutnya, medsos merupakan sarana efektif untuk memasarkan produk atau jasa dari suatu usaha. Lewat sarana ini, usaha dapat menjangkau lebih banyak konsumen di berbagai wilayah, tidak hanya di sekitar lokasi usaha.

Berdasarkan data dari We Are Social, pengguna medsos di Indonesia pada 2022 mencapai 191 juta orang. Jumlah ini setara dengan 68,9 persen dari total penduduk Indonesia yang mencapai 282 juta orang pada periode tersebut.

“Artinya, hampir 70 persen masyarakat Indonesia menggunakan medsos,” ujarnya.

Selain itu, Luthfi melanjutkan, menurut data Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), sebanyak 50 persen pengguna medsos di Indonesia menggunakan medsos untuk mencari informasi tentang produk atau jasa yang ingin dibeli.

“Dengan potensi seperti itu, medsos merupakan media yang tepat untuk menjangkau target pasar yang luas. Para pelaku usaha dapat memanfaatkannya untuk mempromosikan produk atau jasa, membangun brand awareness, dan meningkatkan penjualan,” lanjutnya.

Namun, untuk memaksimalkan potensi medsos, pelaku usaha perlu memiliki strategi pemasaran yang tepat.

Untuk mengoptimalkan pemasaran produk UMKM di medsos, ada tiga tahapan perjalanan konsumen (customer journey) yang perlu diperhatikan oleh para pelaku usaha tersebut.

Pertama, awareness, yaitu tahapan pengenalan produk kepada konsumen.

“Pada tahap tersebut, (pelaku usaha) perlu membuat konten yang menarik dan informatif untuk memperkenalkan produk kepada konsumen,” terang Luthfi.

Kedua, consideration, yaitu tahapan pertimbangan konsumen untuk membeli produk.

“Pelaku perlu membuat konten yang lebih mendalam agar calon konsumen semakin yakin bahwa produk tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka,” jelasnya.

Ketiga, conversion, yaitu tahapan pembelian produk. Pada tahap ini, perlu dibuat konten yang mendorong konsumen untuk segera membeli produk.

Luthfi juga tak lupa menyebutkan beberapa contoh konten yang dapat digunakan UMKM untuk memasarkan produknya di medsos.

Pertama, konten produk yang berisi informasi lengkap tentang produk, mulai dari keunggulan, fitur, warna, hingga harga.

Kedua, konten di balik layar dengan tujuan untuk menunjukkan pembuatan produk. Dengan begitu, konsumen dapat mengetahui kualitas dan komitmen pemilik usaha terhadap produk yang dihasilkan.

Ketiga, konten edukasi berisi informasi bermanfaat kepada konsumen, seperti cara menggunakan produk atau tips memilih produk sesuai preferensi.

Keempat, konten event yang menampilkan kegiatan usaha yang sedang digelar atau diikuti oleh UMKM.

Kelima, konten promosi yang memuat penawaran menggiurkan agar konsumen tertarik membeli produk.

“Sebagai contoh, ada studi kasus UMKM yang menjual fesyen dan alas kaki, seperti Hijack Sandal. Mereka menggunakan berbagai tema konten, termasuk ekspos produk, konten di balik layar, dan konten edukasi. Mereka menceritakan keunggulan produk, pembuatan, dan bahkan berbagi informasi edukatif tentang alas kaki,” tutur Luthfi.

Dengan cara tersebut, ia menambahkan, UMKM tidak sekadar dapat menciptakan konten yang menarik, tapi juga memberikan informasi bermanfaat yang meningkatkan keterlibatan konsumen dari awareness hingga conversion.

Kiat sukses jalani UMKM

Sukses menjadi impian para pelaku usaha, termasuk Bayu yang menekuni usaha pengolahan sorgum dengan produk bermerek “Tambiyaku”. Ia mengaku, nama usaha diambil dari bahasa Dayak yang berarti nenek.

Bayu menuturkan, dirinya telah mengenal sorgum sejak kecil dari neneknya yang sering membuat kudapan dari sorgum dan bercerita tentang manfaatnya.

Sorgum adalah tanaman serealia yang mengandung nutrisi yang melimpah, seperti protein, serat, vitamin B kompleks, zat besi, magnesium, dan zinc. Selain itu, sorgum juga rendah kolesterol dan lemak.

Untuk mencapai posisinya saat ini, Bayu mengungkapkan, banyak tantangan yang harus dilalui, di antaranya anggapan bahwa makanan sehat mahal dan tidak enak dari segi rasa.

Namun, dengan tekad kuat, permasalahan itu dapat teratasi. Bahkan, Tambiyaku yang awalnya hanya dikenal di kalangan komunitas tertentu, pelan-pelan bisa berhasil berekspansi ke pasar yang lebih luas, termasuk supermarket.

Bayu membeberkan sejumlah strategi yang dilakukan dalam memperluas pasarnya. Pertama, membangun kesadaran masyarakat tentang sorgum lewat edukasi dan promosi.

Kedua, membangun hubungan dengan komunitas, seperti komunitas hidup sehat dan komunitas pencinta produk lokal. Hal ini dilakukan untuk memperkenalkan produk-produk Tambiyaku kepada komunitas tersebut.

Ketiga, mencari distributor agar produk dapat dipasarkan secara lebih luas. Pemilihannya harus berdasarkan kriteria tertentu, seperti pengalaman dan reputasi.

Terakhir, melakukan kolaborasi dengan UMKM lain untuk saling mendukung dalam mengembangkan bisnis.

Selain itu, Bayu juga menekankan pentingnya menyusun strategi pemasaran yang tepat. Contohnya, aktif di medsos dan mengikuti pameran.

“Penggunaan konten yang murah, seperti pertukaran produk dengan influencer atau kolaborasi dengan komunitas, menjadi alternatif yang efektif,” ujarnya.

Tak kalah penting, Bayu juga menyoroti aspek pengiriman. Ia mengimbau, agar pelaku UMKM memilih jasa pengiriman yang dapat diandalkan dan aman, serta menawarkan efisiensi dari segala hal. Sebagai contoh, J&T Cargo.

Network Manager J&T Cargo Muhammad Said Abdullah memaparkan visi dan misi J&T Cargo dalam membantu bisnis di Indonesia.KOMPAS.com/Hotria Mariana Network Manager J&T Cargo Muhammad Said Abdullah memaparkan visi dan misi J&T Cargo dalam membantu bisnis di Indonesia.

Merespons hal tersebut, Network Manager J&T Cargo Muhammad Said Abdullah menuturkan, pihaknya telah mencatatkan pertumbuhan signifikan sejak diluncurkan pada Agustus 2021.

Salah satu prestasi itu dapat dilihat pada November 2023. J&T Cargo tersebut mampu mengirimkan 1.500 ton barang per hari. Kemampuan ini tak lepas dari inventaris yang dimiliki J&T Cargo.

“J&T Cargo mampu melayani pengiriman paket dengan berat di atas 10 kg dengan segmentasi pengguna B2B, B2C, dan C2C,” terang Said.

Sebagai informasi, hingga saat ini, J&T Cargo memiliki 98 gateway atau warehouse dengan total 3.330 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia dan jumlah fleet lebih dari 2.500 unit yang terdiri dari truk, pesawat, dan kapal. Dengan begitu, perusahaan dapat membantu para pelaku UMKM untuk menjangkau konsumen lebih luas, bahkan hingga daerah pelosok.

Untuk pengiriman menggunakan J&T Cargo, Said menjelaskan, biayanya ditentukan berdasarkan berat barang, jarak pengiriman, dan layanan yang dipilih. Nominalnya pun terbilang kompetitif jika dibandingkan dengan jasa pengiriman lain.

Dengan demikian, para pelaku UMKM bisa melakukan penghematan biaya distribusi dan mengalihkannya untuk peningkatan kualitas produk.

Penghematan juga semakin terasa karena J&T Cargo kerap memberikan diskon bagi penggunanya.

“Jika harga belum sesuai, mereka dapat meminta diskon tambahan. Ini penting untuk mempertahankan kontinuitas dan kepuasan pelanggan. Alternatif tanpa memberikan diskon mungkin tidak diinginkan, namun kita perlu memastikan bahwa memberikan diskon tidak merugikan perusahaan,” tutur Said.

Terkait keamanan pengiriman, ia melanjutkan, J&T Cargo telah memiliki sistem pelacakan yang akurat dan mudah digunakan, serta CCTV untuk memantau pengiriman barang. Selain itu, perusahaan juga memberikan layanan asuransi dengan jaminan sampai Rp 200 juta per resi.

Tak berhenti sampai di situ, J&T Cargo juga unggul dalam hal efisiensi distribusi. Dengan sebaran mitra hingga daerah terpencil, perusahaan ini dapat memberikan layanan lebih cepat ketimbang kompetitor yang mungkin harus menunggu lebih lama karena terkumpulnya barang.

“Jadi, kami tidak menunggu paket penuh untuk pengiriman,” imbuhnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com