Advertorial

Sopir Perusahaan Ini Rasakan Manfaat Layanan Skrining Riwayat Kesehatan di Aplikasi JKN Mobile

Kompas.com - 21/12/2023, 16:11 WIB

KOMPAS.com – Tak hanya memberikan jaminan kesehatan jika peserta jatuh sakit, Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) juga mempromosikan upaya preventif dengan menghadirkan layanan skrining riwayat kesehatan melalui aplikasi Mobile JKN.

Melalui layanan tersebut, peserta dapat mengetahui potensi risiko penyakit kronis yang mungkin dialami, mulai dari diabetes mellitus, hipertensi, ginjal kronik, hingga jantung koroner.

Salah satu peserta Program JKN, Ahmad Rifai (32), turut merasakan manfaat positif dari layanan skrining riwayat kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Menurutnya, proses skrining riwayat kesehatan di aplikasi Mobile JKN sangat mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja.

“Saya sudah melakukan skrining riwayat kesehatan melalui Aplikasi Mobile JKN. Mudah dan tidak ribet. Siapa saja pasti bisa (menggunakan fitur tersebut). Tinggal mengisi (data yang dibutuhkan) melalui gawai kita masing-masing. Setelah itu, hasil skrining bisa langsung dilihat,” ujar Rifai dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (21/12/2023).

Sopir di salah satu perusahaan swasta itu mengatakan, layanan skrining riwayat kesehatan di aplikasi Mobile JKN tidak dipungut biaya dan bisa dilakukan secara mandiri.

Hal itu pun membuat Rifai tidak merasa ragu untuk mengetahui kondisi kesehatannya melalui layanan tersebut. Apalagi, kondisi kesehatannya berpengaruh besar terhadap pekerjaan yang dia jalani sehari-hari.

“Bekerja sebagai sopir, apalagi di perusahaan, pastinya saya harus menjaga kondisi badan saya agar selalu sehat. Karena kalau tidak sehat akan membahayakan orang lain ketika saya mengemudi. Untuk memastikan badan saya sehat, saya melakukan skrining riwayat kesehatan (di aplikasi Mobile JKN) karena gratis dan bisa dilakukan sendiri,” tambah Rifai.

Hadir di berbagai kanal

Selain melalui aplikasi Mobile JKN, peserta dapat mengakses layanan skrining riwayat kesehatan melalui situs resmi BPJS Kesehatan, Chat Assistant BPJS Kesehatan (CHIKA), dan aplikasi P-Care di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

Jika hasil skrining riwayat kesehatan ditemukan potensi risiko penyakit kronis, peserta dapat melakukan konsultasi dengan dokter di FKTP peserta terdaftar.

Rifai menceritakan bahwa dirinya sudah terdaftar sebagai peserta JKN sejak empat tahun lalu. Selama ini, dirinya mengetahui bahwa BPJS Kesehatan telah membuat inovasi yang memberikan kemudahan bagi peserta, yaitu aplikasi Mobile JKN.

“Saya sudah lama mengetahui dan mengunduh aplikasi Mobile JKN. Di dalamnya semakin banyak fitur-fitur yang dihadirkan. Bagi saya, (fitur-fitur) itu semua memudahkan peserta. Saya juga sudah melakukan skrining riwayat kesehatan (selama) dua tahun ini,” ujar Rifai.

Manfaat positif lain yang dirasakan Rifai selama menjadi peserta JKN adalah kemudahan akses layanan dengan digitalisasi layanan.

Rifai mengaku telah beberapa kali berobat ke fasilitas kesehatan (faskes) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Ia pun merasakan layanan BPJS Kesehatan semakin mudah lantaran tidak perlu lagi menyiapkan fotokopi identitas atau kartu peserta Program JKN, cukup menyiapkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai identitas peserta.

“Semakin lama layanan JKN saya rasakan semakin bagus dan memudahkan peserta. Dulu kalau berobat diminta fotokopi berkas macam-macam, sekarang sudah tidak diminta fotokopi. Berobat hanya menunjukkan NIK Kartu Tanda Penduduk (KTP) sudah langsung dapat dilayani,” ujar Rifai.

Rifai berharap agar Program JKN terus ada dan hadir untuk menjamin layanan kesehatan bagi masyarakat. Sebab, program ini merupakan perlindungan kesehatan yang dibutuhkan agar masyarakat tidak terbebani biaya pengobatan dan perawatan saat jatuh sakit.

“Semoga BPJS Kesehatan tetap konsisten memberikan pelayanan yang bagus untuk peserta JKN,” tutur Rifai.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com