Advertorial

PDRB Tumbuh Positif, Begini Capaian Pembangunan Pemprov Lampung di Bidang Ekonomi

Kompas.com - 22/12/2023, 16:49 WIB

KOMPAS.com – Sebagai salah satu provinsi yang dekat dengan kawasan Ibu Kota Jakarta dan sekaligus pintu masuk Pulau Sumatera dari Jawa, Provinsi Lampung memiliki berbagai potensi, mulai dari alam, sosial, hingga ekonomi.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung pun menyadari potensi tersebut dan berkomitmen mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Lampung demi kesejahteraan serta peningkatan kualitas hidup masyarakat. Upaya ini pun mencatatkan capaian positif.

Di bawah kepemimpinan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang menjabat sejak 2019 hingga 2024, Provinsi Lampung terus bergerak melaksanakan pembangunan di segala sektor sesuai visi, misi, dan program kerja yang diwujudkan melalui 33 agenda kerja utama.

Berkat upaya itu, Lampung pun sukses mencatatkan sejumlah prestasi, salah satunya di sektor ekonomi.

Pada kegiatan Refleksi Akhir Tahun 2023 yang digelar di Hotel Novotel, Bandar Lampung, Senin (18/12/2023), Arinal memaparkan, meski sempat masuk ke dalam situasi darurat kesehatan akibat pandemi Covid-19 pada akhir 2020, perekonomian Lampung mampu menghasilkan pertumbuhan positif.

“Hal itu ditopang sektor pertanian yang tidak banyak terdampak pandemi dan perkembangan sektor teknologi informasi yang sangat cepat,” ujar Arinal.

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung pada triwulan III 2023 mencapai 4,27 persen secara kuartalan (c to c) dan diproyeksikan mencapai 4,50 persen pada akhir 2023.

Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi sebesar 28,30 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lampung. Laju pertumbuhan sektor ini 1,28 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Capaian pembangunan pilar ekonomi

Untuk mewujudkan pembangunan ekonomi di Provinsi Lampung, Arinal memiliki misi untuk membangun kekuatan ekonomi masyarakat berbasis pertanian dan wilayah perdesaan yang seimbang dengan wilayah perkotaan. Misi ini diwujudkan melalui sejumlah agenda kerja.

Berbagai agenda kerja di pilar ekonomi itu pun mencatatkan capaian positif jelang penghujung 2023. Pertama, program Kartu Petani Berjaya (KPB).

Program yang dalam pengembangannya bertransformasi menjadi e-KPB itu mampu menjaring anggota sebanyak 837.633 orang yang terdiri dari petani, petani hutan, nelayan, pekebun, pembudi daya ikan, peternak, dan kelompok tani (poktan).

Melalui program KPB, realisasi kredit usaha rakyat (KUR) juga meningkat menjadi Rp 2,28 triliun hingga September 2023. Capaian ini membuat KPB menjadi salah satu percontohan nasional program KUR kluster sektor pertanian.

Kemudian, transaksi penebusan pupuk bersubsidi dapat mencapai 5.427 transaksi dengan nilai Rp 41,8 miliar di 12 kabupaten dan kota berkat kehadiran program KPB.

Kedua, Beasiswa Mahasiswa Pertanian. Pemprov Lampung memberikan beasiswa kepada 641 akun orangtua yang mendapatkan Rekomendasi Beasiswa e-KPB. Rinciannya, sebanyak 541 mahasiswa Politeknik Negeri Lampung dengan total anggaran Rp 13,525 miliar dan 100 mahasiswa Universitas Lampung dengan anggaran Rp 600 juta per tahun.

Ketiga, Mencegah dan Memberantas Peredaran Pupuk Palsu. Beberapa capaian yang diraih program ini adalah percepatan implementasi penyaluran pupuk bersubsidi melalui program KPB, pemaksimalan pengawasan peredaran pupuk bersubsidi agar tepat sasaran, serta bimbingan teknis (bimtek) implementasi dan transaksi pupuk bersubsidi.

Keempat, revitalisasi lada Lampung. Selama 2020-2022, Pemprov Lampung melakukan rehabilitasi, peremajaan, dan intensifikasi tanaman lada seluas 750 hektare (ha).

Selain itu, dilakukan pula pembangunan Kawasan Sentra Pengembangan Komoditas Lada di beberapa wilayah serta pengembangan hilirisasi produk turunan lada hitam, seperti parfum lada, sirup lada, dan minuman lada gula aren bubuk.

Kelima, meningkatkan daya saing kopi, kakao, dan komoditas unggulan lain. Upaya ini dilakukan dengan intensifikasi tanaman serta melakukan peremajaan tanaman. Hasilnya, komoditas lada, karet, kopi, dan kelapa sawit mampu mengalami peningkatan produktivitas.

Sebagai informasi, Provinsi Lampung merupakan penghasil kopi robusta terbesar di Indonesia dengan produksi 113.739 ton dan berkontribusi terhadap 70 persen ekspor kopi nasional.

Keenam, memfungsikan badan usaha milik daerah (BUMD) untuk menangani komoditas strategis bidang pertanian. Melalui Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2023, salah satu BUMD milik Pemprov Lampung, PT Wahana Raharja, ditugaskan untuk penyediaan dan pendistribusian pangan dengan harga murah bagi masyarakat.

Hasilnya, Pemprov Lampung mendapatkan penghargaan KUR Award 2022 dan BUMD Award 2023 untuk Bank Lampung dalam pembiayaan bidang pertanian.

Ketujuh, program Nelayan Berjaya. Pemprov Lampung menghadirkan jaminan sosial ketenagakerjaan melalui Asuransi Nelayan Berjaya untuk 1.050 nelayan dan tambahan 1.000 nelayan. Kemudian, memberikan bantuan alat tangkap ramah lingkungan serta bantuan benih ikan dan pakan.

Kedelapan, menjadikan Lampung sebagai salah satu tujuan utama wisata. Untuk mendukung agenda ini, Pemprov Lampung melaksanakan beberapa proyek pembangunan destinasi wisata, memberikan dukungan infrastruktur untuk kawasan wisata unggulan, melakukan rekonstruksi ruas jalan menuju kawasan wisata, serta menggelar beragam festival.

Hasilnya, kunjungan wisatawan ke Provinsi Lampung hingga September 2023 mencapai 10,26 juta wisatawan. Angka ini mengalami peningkatan hingga 123 persen ketimbang tahun sebelumnya sebesar 4,6 juta wisatawan.

Selain itu, Provinsi Lampung juga dinobatkan sebagai daerah dengan jumlah kunjungan wisatawan terbesar ke-3 se-Sumatera setelah Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

Kesembilan, mengembangkan ekonomi kreatif, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta koperasi. Pemprov Lampung menginisiasi berbagai program guna pengembangan UMKM, seperti pendampingan dan pengembangan usaha, pembinaan intensif untuk koperasi di sektor riil, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pelaku usaha dan koperasi, serta pemberian bantuan benang tapis.

Tak hanya itu, Pemprov Lampung juga tengah membangun Pasar UMKM Pkor Way Halim sebagai pusat promosi UMKM unggulan serta etalase berbagai produk unggulan UMKM dari 15 kabupaten/kota.

“Sinergi berbagai program itu mampu meningkatkan jumlah UMKM mencapai 27,30 persen pada 2022 dengan jenis produk yang semakin beragam serta indeks produksi yang juga meningkat,” kata Arial.

Kesepuluh, Lampung ramah usaha. Melalui program kerja ini, Provinsi Lampung telah menerbitkan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebanyak 224.497 NIB sampai 2023, menyediakan Mal Pelayanan Publik (MPP) digital, dan pelayanan elektronik digital untuk mempermudah perizinan.

Pemprov Lampung juga menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah. Berkat upaya ini, investasi di Provinsi Lampung dari 2018 hingga triwulan III 2023 mencapai Rp 63,46 triliun.

Kesebelas, mengembangkan industri pengolahan. Pemprov Lampung berkomitmen menjadikan industri pengolahan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru melalui berbagai upaya, di antaranya adalah pengembangan 73 sentra industri kecil dan menengah (IKM) yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota, melakukan business matching untuk 100 IKM, dan memfasilitasi sertifikasi halal untuk 250 IKM.

Kemudian, mengembangkan sentra industri dan sekaligus menjadikannya desa wisata, peningkatan kapasitas SDM pelaku usaha dan koperasi melalui bimtek terkait manajerial dan vokasional, serta pembinaan intensif kepada 20 koperasi di sektor riil, terutama yang bergerak dalam budi daya, pengolahan, dan pemasaran hasil pertanian.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com