Advertorial

BSI Raih Predikat Most Trusted Company pada Ajang Corporate Governance Perception Index

Kompas.com - 22/12/2023, 19:28 WIB

KOMPAS.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meraih predikat “Most Trusted Company” pada ajang Corporate Governance Perception Index (CGPI) di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2023).

Acara itu diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan majalah SWA.

Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas komitmen dan penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang dilakukan BSI.

Pada ajang tersebut, BSI meraih predikat “Sangat Terpercaya” dengan nilai 91,50. Pencapaian ini menjadi salah satu bukti bahwa implementasi tata kelola perusahaan di BSI berjalan dengan baik.

Direktur Compliance and Human Capital PT Bank Syariah Indonesia Tbk Tribuana Tunggadewi menegaskan, penerapan prinsip GCG menjadi pilar fundamental dalam mengelola bisnis secara etis dan berkelanjutan. Terlebih, BSI merupakan pemain utama di industri perbankan syariah.

Pada konteks tersebut, tata kelola (governance structure), proses tata kelola (governance process), dan hasil tata kelola (governance outcome) diimplementasikan dalam beberapa indikator menjadi nilai-nilai inti yang diterapkan dengan menggunakan perspektif pemangku kepentingan (stakeholder).

“BSI senantiasa menempatkan kebijakan tata kelola sebagai salah satu strategi keberlanjutan perseroan. Oleh karena itu, penghargaan tersebut menjadi motivasi bagi kami untuk senantiasa menerapkan tata kelola yang baik dalam operasional bisnis perusahaan,” kata Dewi dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (22/12/2023).

BSI, lanjut Dewi, juga terus mengimplementasikan berbagai langkah konkret. Sebut saja, pembenahan nilai penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), peningkatan efektivitas komunikasi terbuka dengan pemegang saham dan investor, penguatan struktur dan komposisi dewan komisaris, serta peningkatan kinerja dan tanggung jawab dewan komisaris.

Selanjutnya, optimalisasi keanggotaan dan struktur direksi, perbaikan tugas dan tanggung jawab direksi, peningkatan aspek tata kelola perusahaan melalui partisipasi aktif pemangku kepentingan, serta peningkatan transparansi informasi.

“Inisiatif tersebut mencerminkan keseriusan BSI dalam meningkatkan kualitas tata kelola perusahaan dan memberikan nilai tambah kepada stakeholders,” tutur Dewi.

Dewi melanjutkan bahwa dampak positif penerapan GCG oleh BSI tidak hanya terlihat dalam laporan keuangan, tetapi juga pada kinerja operasional. BSI mengalami pertumbuhan laba bersih Rp 4,20 triliun atau 31,04 persen secara tahunan pada kuartal III-2023.

Sementara itu, aset bank turut naik Rp 319,85 triliun atau sebesar 14,23 persen secara tahunan pada periode yang sama. Cost-to-income ratio (CIR) juga menunjukkan penurunan, yakni sebesar 48,43 persen secara tahunan pada kuartal III-2023. Sebelumnya, CIR BSI berada di angka 50,28 persen pada September 2022.

Pencapaian tersebut menunjukkan bahwa BSI berkomitmen untuk terus menjalankan GCG dalam kegiatan operasional serta memastikan integritas, transparansi, dan keberlanjutan tetap menjadi landasan utama dalam setiap langkah perjalanan bisnis.

“Kami tidak hanya menghasilkan pertumbuhan finansial, tetapi juga mendukung pertumbuhan berkelanjutan,” ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com