Advertorial

Adopsi Teknologi Digital di Industri Logistik Perlu Dipercepat, Ini Alasannya

Kompas.com - 26/12/2023, 11:57 WIB

KOMPAS.com – Buku putih yang dirilis Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) bertajuk “Agenda Ekonomi dan Masyarakat 2024-2029” menyebutkan bahwa Indonesia terancam gagal menjadi negara maju pada 2045.

Hal itu disebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya mencapai 5 persen. Padahal, untuk menjadi negara maju, ekonomi Indonesia setidaknya harus tumbuh 7 persen selama 15 tahun berturut-turut.

Menanggapi isu itu, President waresix Eric Dharma berpendapat bahwa perbaikan di sektor logistik dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.

Untuk diketahui, menurut laporan Bank Dunia 2018, Indonesia merupakan negara dengan biaya logistik tertinggi di Asia Tenggara. Biaya tinggi ini dinilai berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi yang terhambat.

Sebagai informasi, waresix sendiri merupakan salah satu integrator logistik terbesar di Indonesia yang menyediakan layanan end-to-end logistik untuk sektor business-to-business (B2B).

Mengelola lebih dari 60.000 armada dan 150.000 meter persegi area pergudangan, serta dipercaya oleh lebih dari 1.600 perusahaan terkemuka, waresix hadir untuk mendorong efisiensi logistik melalui teknologi digital dan artificial intelligence (AI).

Terkait perbaikan pada sektor logistik, Eric menilai bahwa pelaku industri logistik perlu mempercepat adopsi teknologi digital untuk mendorong efisiensi.

“Logistik yang lebih efisien dapat mengurangi biaya operasional. Pada jangka panjang, penghematan ini dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan dan pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Eric dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (20/12/2023).

Menurut Eric, digitalisasi logistik menawarkan berbagai keunggulan yang berujung pada efisiensi. Pertama, automasi proses. Adapun teknologi digital dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pengelolaan dan pemantauan serta mempercepat proses administrasi dan pencarian armada.

Kedua, optimasi rute dan peningkatan utilisasi armada. Eric mengatakan, pemanfaatan teknologi, seperti sistem manajemen transportasi (TMS) serta perangkat lunak optimasi rute, dapat mengidentifikasi rute tercepat dan paling efisien untuk pengiriman.

“Sistem itu tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi karbon,” tegas Eric.

Ketiga, visibilitas lebih baik. Melalui teknologi, lanjut Eric, para pelaku industri logistik dapat melakukan pelacakan seluruh rantai pasokan secara real-time.

Dengan demikian, perusahaan dapat mengidentifikasi potensi masalah dan mengambil tindakan korektif lebih cepat untuk mengurangi risiko ketidakpastian dalam rantai pasokan.

waresix telah mengadopsi teknologi digital, salah satunya lewat waresix Operating System (wOS). Dok. waresix waresix telah mengadopsi teknologi digital, salah satunya lewat waresix Operating System (wOS).

Keempat, katalis pertumbuhan. Eric mengatakan, dengan digitalisasi, layanan logistik diharapkan dapat menjadi lebih efisien sehingga pelanggan dapat lebih fokus untuk mengurus bisnis, bahkan melakukan ekspansi.

“Adanya ekspansi bisnis pelanggan dapat menciptakan peluang pertumbuhan ekonomi,” ucap Eric.

Kelima, penggunaan analitik data untuk pengambilan keputusan. Eric menjelaskan, pengiriman menghasilkan data dalam jumlah besar. Digitalisasi sendiri dapat mempercepat pengolahan data itu secara akurat.

Data tersebut, lanjut dia, nantinya dapat digunakan untuk memprediksi gangguan, mengidentifikasi tren pasar dan peluang pertumbuhan, serta mempercepat pengambilan keputusan bisnis.

Terkait efisiensi logistik, Eric menjelaskan bahwa waresix sendiri telah mengadopsi teknologi digital. Salah satunya lewat waresix Operating System (wOS).

“Dengan wOS, waresix menawarkan layanan logistik yang lebih efisien,” kata Eric.

Dia menjelaskan, wOS menghadirkan sejumlah fitur yang dapat melakukan perencanaan muatan dan pencarian armada dalam hitungan detik, membuat proses administrasi secara lebih terintegrasi, serta memantau pengiriman.

Bahkan, kata Eric, wOS dapat diintegrasikan dengan sistem operasi internal pelanggan sehingga data pengiriman dapat diakses pelanggan secara langsung.

“Dengan mengintegrasikan teknologi digital dalam operasi logistik, perusahaan dapat mencapai level efisiensi yang lebih tinggi, meningkatkan daya saing, dan pada akhirnya memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuh Eric.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com