Advertorial

XJTLU Siapkan Lulusan yang Kompeten dan Kompetitif di Pasar Kerja Global

Kompas.com - 27/12/2023, 13:05 WIB

Semakin eratnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok telah membuka peluang kerja bagi masyarakat Indonesia.

Salah satu cara untuk meningkatkan peluang ini, baik di perusahaan Tiongkok di Indonesia atau perusahaan Indonesia yang pelanggannya berasal dari Tiongkok, adalah dengan melanjutkan pendidikan tinggi di Tiongkok. Hal ini dibuktikan oleh alumni Universitas Xi'an Jiaotong-Liverpool (XJTLU) asal Indonesia.

Para alumnus mengungkapkan bahwa belajar di universitas joint venture antara Universitas Liverpool di Inggris dan Universitas Xi'an Jiaotong di China tersebut memberikan keterampilan serta pengalaman berharga yang membantu dalam meraih kesuksesan di tempat kerja.

Kemampuan bahasa Mandarin dan pemahaman budaya Tiongkok

Salah satu alumnus, Leon Assangga Irfan yang kini bekerja sebagai account manager di Huawei Indonesia, mengatakan bahwa pengalaman berkuliah di China membantunya bisa diterima di perusahaan asal Negeri Tirai Bambu. Sebab, ia bisa belajar bahasa Mandarin dan mengenal budaya China secara langsung.

Lulusan XJTLU pada 2019 bergelar Bachelor of Arts (BA) International Business with a Language (Chinese) tersebut bercerita, perusahaan asal China di seluruh dunia mengalami pertumbuhan substansial dalam segi jumlah.

“Perusahaan-perusahaan China memprioritaskan orang yang fasih berbahasa Mandarin. Bahasa ini pun kini semakin sering digunakan di tempat kerja,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (15/12/2023).

“Saya juga jadi bisa beradaptasi dengan lancar dari segi bahasa dan budaya kerja di Huawei Indonesia,” imbuhnya.

Alumnus XJTLU asal Indonesia Sean Sutrisno yang mengambil jurusan BEng Architecture. Dok. XJTLU Alumnus XJTLU asal Indonesia Sean Sutrisno yang mengambil jurusan BEng Architecture.

Pengalaman yang sama juga turut disampaikan alumnus XJTLU lain, Sean Sutrisno. Pria yang kini bekerja sebagai asisten pembelian di PT Cipta Wijaya Mandiri ini mengungkapkan bahwa ia memutuskan berkuliah di China lantaran tertarik mendalami bahasa Mandarin.

Peraih gelar BEng Architecture di XJTLU pada 2023 itu menuturkan, semua pelajaran di kampus tetap diajarkan dalam bahasa Inggris. Meski demikian, mahasiswa XJTLU berkesempatan mempelajari bahasa Mandarin sembari berkuliah.

“Hal ini yang membedakan XJTLU dengan universitas lain. Saya rasa penting untuk berada di lingkungan berbahasa Mandarin. Sebab, hal ini dapat meningkatkan kemampuan bahasa secara signifikan dan memperdalam pemahaman terhadap budaya China,” tuturnya.

Lingkungan internasional yang beragam

Baik Irfan maupun Sutrisno sepakat bahwa kemampuan mereka untuk berkembang dalam konteks multikultural terasah berkat berkuliah di XJTLU.

Irfan mengatakan bahwa banyak soft skill bisa dipelajari di XJTLU, seperti keterampilan komunikasi dan hubungan interpersonal. Keterampilan ini dapat diasah berkat mengikuti berbagai klub dan kegiatan mahasiswa. Di sinilah, Irfan bertemu dengan teman-teman baru dari berbagai latar belakang.

Keterampilan-keterampilan pun bermanfaat dalam pekerjaannya yang membutuhkan kemampuan menjalin hubungan dengan pelanggan dari berbagai budaya.

Sutrisno bercerita, lingkungan internasional di XJTLU membantunya untuk melihat sudut pandang berbeda yang bermanfaat dalam mengelola isu-isu saat ini.

"Selama studi di XJTLU, lingkungan internasional benar-benar membantu saya dalam meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, berpikir kritis, dan berkomunikasi. Di sana, saya harus menghadapi perbedaan budaya dan sudut pandang. Ini membuat saya lebih kreatif, kompeten, dan terbiasa untuk memecahkan masalah di tempat kerja,” tuturnya.

Fasilitas dan program yang berkualitas

Selain kemampuan bahasa Mandarin, pemahaman budaya China, dan lingkungan internasional yang beragam, fasilitas dan program yang berkualitas di XJTLU juga turut berkontribusi terhadap kesuksesan para alumnusnya.

Irfan mengatakan bahwa program gelar sarjana ganda yang ditawarkan oleh XJTLU sangat menguntungkannya. Ia memperoleh dua gelar yang diakui secara internasional, yaitu gelar Bachelor of arts (BA)International Business with A Language (Chinese) dari XJTLU dan gelar BA International Business dari Universitas Liverpool.

"Gelar ganda tersebut telah membuka banyak peluang bagi saya. Saya dapat melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di luar negeri dan memiliki keunggulan dalam persaingan di dunia kerja,” terangnya.

Sutrisno juga mengatakan bahwa fasilitas di XJTLU sangat membantunya dalam menyelesaikan studi. Sebagai mahasiswa jurusan arsitektur, ia memanfaatkan Design Fab Lab kelas dunia yang dimiliki oleh Sekolah Desain XJTLU dengan kelengkapan berbagai peralatan canggih untuk mendukung proses pembelajaran.

“Alat pemotongan laser, kayu, printer berukuran besar yang dapat digunakan untuk mencetak poster, 3D printer, computer numerical control (CNC) milling, dan masih banyak lagi,” sebutnya.

Hal tersebut membantu Sutrisno dalam mengembangkan keterampilan desainnya. Ia juga bisa membuat prototipe dan model dengan lebih cepat dan efisien sehingga proyek-proyeknya dapat selesai tepat waktu.

Komunitas alumni yang solid

Selain keuntungan-keuntungan yang disebutkan di atas, para alumnus XJTLU juga mengungkapkan bahwa mereka merasa terbantu dengan keberadaan komunitas alumni yang solid. Komunitas ini memberikan dukungan dan bimbingan kepada sesama alumni, baik dalam hal pengembangan karier maupun kehidupan pribadi.

XJTLU menawarkan berbagai layanan dan keuntungan bagi alumni, termasuk diskon biaya studi Magister. Layanan bimbingan pengembangan karir tersedia hingga lima tahun keatas setelah kelulusan.

Pelayanan ini diwujudkan dalam bentuk penyediaan Kantor Pengembangan Karir XJTLU. Kantor ini membantu alumni dalam perencanaan karir dan menawarkan layanan konsultasi pribadi.

Ilmu terkait pembuatan resume, lamaran pekerjaan, wawancara, dan informasi pekerjaan terkini turut diajarkan di kantor tersebut. Begitu juga dengan bimbingan dan dukungan kepada para alumnus yang berwirausaha.

Soliditas alumni XJTLU dapat terlihat dari pertemuan yang kerap digelar secara rutin dalam skala regional. Salah satunya terselenggara di Jakarta, pada hari Jumat tanggal 15 Desember.

Acara pertemuan alumni Indonesia dari XJTLU yang diadakan pada tanggal 15 Desember lalu Dok. XJTLU Acara pertemuan alumni Indonesia dari XJTLU yang diadakan pada tanggal 15 Desember lalu

Alumni XJTLU Indonesia menghadiri reuni di Jakarta untuk membangun relasi dan saling bertukar kabar. Acara ini merupakan wadah bagi lulusan Indonesia agar bisa terhubung kembali dengan teman lama, menjalin koneksi baru, dan mengenang pengalaman bersama di XJTLU.

“Pertemuan alumni bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekaligus menyambut para alumnus. Mereka bisa membangun koneksi yang dibutuhkan dalam mendukung pertumbuhan pribadi dan profesional. Dalam acara tersebut, para alumnus tidak hanya dapat bertukar pengalaman dan wawasan, tapi juga saling memberikan bimbingan dan nasihat yang beragam,” tutur perwakilan XJTLU Indonesia dan penyelenggara reuni, Ira Winati.

Kunjungi XJTLU untuk info lebih lanjut: www.xjtlu.edu.cn/en

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com