Kabar pos

Selalu Dekat dengan Masyarakat, Pos Ind dan Pertiwi Jabar Gelar Operasi Katarak Gratis di RSUD Cikalong Wetan

Kompas.com - 17/01/2024, 18:19 WIB

KOMPAS.com – PT Pos Indonesia (Persero) atau Pos Ind berkolaborasi dengan Pertiwi Jawa Barat (Jabar) menggelar kegiatan bakti sosial (baksos) operasi katarak gratis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jabar, pada Selasa (16/1/2024) hingga Rabu (17/1/2024).

Penyelenggaraan kegiatan tersebut merupakan salah satu langkah Pos Ind untuk selalu hadir di tengah masyarakat.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Ketua Pertiwi Jabar Silvia Puspa Dianita, Direktur RSUD Cikalong dr Wisnu Pramulo Ady, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat dr Hernawan Widjajanto, dan Vice President Kantorpos Regional 3 Bandung Agus Purwantoro.

"RSUD Cikalong menjadi tempat kegiatan baksos yang diselenggarakan Pos Ind berupa operasi katarak gratis untuk warga wilayah Kabupaten Bandung Barat," ujar dr Wisnu dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu.

Wisnu mengatakan, operasi katarak gratis tersebut diikuti oleh 150 orang. Seluruh pasien akan dilayani selama dua hari. Selain operasi, pasien juga akan mendapat pelayanan kontrol pascaoperasi.

"Kegiatan pertama hari ini, operasi. Kegiatan kedua, kontrol ulang pada Rabu. Mereka harus kontrol untuk melihat (hasil) pascaoperasi," ucap Wisnu.

Wisnu juga memastikan, pihaknya telah mengerahkan tenaga kesehatan terbaik agar operasi berjalan lancar. Bahkan, pihaknya juga mendapat bantuan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami).

"Dokter yang bertugas kebetulan dari Perdami dan dokter spesialis mata dari wilayah kami juga. Total semua ada empat orang," ujarnya.

Sebagai informasi, kegiatan yang mendapat dukungan penuh dari Pos Ind itu awalnya diikuti oleh 100 peserta. Namun, antusiasme masyarakat mengikuti kegiatan ini ternyata cukup besar.

Sebelum pendaftaran ditutup pada Rabu (10/1/2024), tercatat sudah 150 orang mendaftarkan diri.

RSUD Cikalong Wetan dipilih sebagai lokasi kegiatan karena rumah sakit tersebut sudah lama tidak mengadakan operasi katarak. Selain itu, setelah dilakukan pendataan, banyak warga Kabupaten Bandung Barat yang mengalami gangguan penglihatan, khususnya para lanjut usia (lansia).

"Kemarin, (operasi katarak) sempat vakum pada 2019 karena pandemi. Sekarang, dilaksanakan kembali kegiatan ini. Kalau tidak dibatasi, mungkin bisa di atas 300-400 orang (yang mendaftar). Akan tetapi, kemampuan kami hanya sampai 150 orang,” tutur Wisnu.

Wisnu pun berharap, pada kegiatan berikutnya, pihaknya bisa kembali melaksanakan kegiatan operasi katarak gratis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Selalu dekat dengan masyarakat

Sementara itu, Agus mengungkapkan rasa bahagia atas kolaborasi Pos Ind dengan Pertiwi Jabar dalam kegiatan operasi katarak gratis itu. Menurutnya, kolaborasi ini menjadi salah satu langkah Pos Ind agar semakin dekat dengan masyarakat.

Kegiatan baksos operasi karatak gratis di RSUD Cikalong Wetan menjadi menjadi salah satu langkah Pos Ind agar semakin dekat dengan masyarakat. dok. Pos Ind Kegiatan baksos operasi karatak gratis di RSUD Cikalong Wetan menjadi menjadi salah satu langkah Pos Ind agar semakin dekat dengan masyarakat.

"Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kami punya penugasan-penugasan. Tidak hanya melakukan bisnis, tetapi juga pelayanan masyarakat. Kami bersyukur bisa ikut berperan serta dalam kegiatan bersama Pertiwi Jabar," kata Agus.

Agus berharap, Pos Ind bisa terus terlibat dalam kegiatan baksos serupa. Ia mengatakan, pihaknya selalu siap melayani dan memberikan manfaat kepada masyarakat.

"Insyaallah kami bisa melanjutkan program-program pelayanan masyarakat ini. Mudah-mudahan, semakin banyak (masyarakat) yang bisa kami bantu melalui Pertiwi Jabar," tuturnya.

Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa pihaknya berperan sebagai mitra penyaluran pemerintah dalam mendistribusikan beragam bantuan sosial (bansos), mulai dari bansos sembako, Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino, hingga Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (BP-CBP).

Agus menjelaskan, sebagai BUMN tertua di Indonesia yang telah berdiri selama 277 tahun, Pos Ind telah banyak bertransformasi, mulai dari Perum Pos hingga berubah menjadi perseroan terbatas.

"Baru-baru saja ini kami mengubah logo. Kalau yang sekarang logo kami, Pos Ind, logistik Indonesia. Sekarang, logonya sudah berubah. Kami ingin bertransformasi menyesuaikan dengan persaingan bisnis," ucap Agus.

Untuk diketahui, dalam hal pendistribusian bansos, Pos Ind menggunakan teknologi digital aplikasi Pos Giro Cash (PGC) untuk memudahkan penyaluran agar lebih efisien, tepat sasaran, dan akuntabel.

Dengan menggunakan PGC, penerima yang telah mendapatkan bantuan dapat diketahui dari foto diri bersama dengan identitas yang dibawa, yaitu kartu tanda penduduk (KTP) atau kartu keluarga (KK) dengan fitur face recognition.

Tak hanya itu, aplikasi PGC juga menyertakan geotagging, yaitu titik lokasi penerima mendapatkan bantuan sehingga dapat dilacak melalui peta.

Agus mengatakan, saat penyerahan bantuan, petugas Pos Ind tidak hanya memotret bantuan yang telah diberikan.

"Itu sebenarnya (aplikasi PGC) bisa merekam mata dari penerima bantuan. Jadi, kalau tidak sesuai dengan data di aplikasi berarti orangnya berbeda, bukan dia yang bersangkutan dan bisa ditolak. Alatnya Pos itu bisa sampai seperti itu, merekam matanya," ujarnya.

Kolaborasi Pos Ind dan Pertiwi Jabar

Sementara itu, Silvia mengatakan, kegiatan operasi katarak gratis bersama Pos Ind merupakan salah satu bentuk dan langkah pihaknya dalam mendukung kesehatan masyarakat.

Bakti sosial operasi karatak gratis dari Pos Ind dan Pertiwi Jabar diikuti oleh 150 peserta dari berbagai daerah.dok. Pos Ind Bakti sosial operasi karatak gratis dari Pos Ind dan Pertiwi Jabar diikuti oleh 150 peserta dari berbagai daerah.

"Pertiwi Jabar adalah organisasi perempuan di bidang keperempuanan. Jadi, kami mendukung semua (aspek) kesehatan perempuan, pendidikan perempuan. Untuk (aspek) sosial, kami akhirnya memilih operasi katarak sebagai kegiatan baksos kami," kata Silvia.

Menurut Silvia, masyarakat sangat menanti kegiatan seperti ini. Hal ini mengingat kegiatan baksos tersebut terakhir kali digelar pada 2018.

“Kami terakhir mengadakan kegiatan ini pada 2018. Kami pikir banyak sekali yang membutuhkan," katanya.

Kegiatan baksos operasi katarak itu pun mendapat sambutan positif dari Pertiwi Indonesia. Mereka mengapresiasi inisiatif Pertiwi Jabar yang menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat, terutama dalam hal kesehatan.

"Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Pertiwi Jabar karena bisa menjadi pilot project untuk cabang Pertiwi-Pertiwi lain yang ada di seluruh Indonesia. Saya melihat manfaatnya bagus sekali untuk para senior. Operasi katarak itu mahal. Operasi katarak gratis ini dapat membantu banyak orang," kata Sekretaris Jenderal Pertiwi Indonesia Dara Eriza Iswari.

Dara juga memberikan apresiasi untuk Pos Ind atas dukungan yang diberikan. Menurutnya, kerja sama dengan Pos Ind bukan yang pertama kali dilakukan oleh Pertiwi Indonesia.

Sebelumnya, Pos Ind dan Pertiwi Indonesia pernah berkolaborasi dalam kegiatan sosialisasi kesehatan melalui film Kartu Pos Wini.

“(Film) itu sangat bagus karena memberikan edukasi kepada keluarga (penderita kanker), orang-orang terdekat, tentang bagaimana cara penanganan dan cara merangkul penderita," kata Dara.

Dara berharap, kolaborasi pihaknya bersama Pos Ind bisa berkelanjutan. Sebab, ia percaya banyak manfaat yang dirasakan masyarakat dan pihaknya saat berkolaborasi dengan BUMN tertua di Tanah Air itu.

"Saya ingin (kolaborasi) berlanjut lagi. Kalau ada kolaborasi lagi lain yang berhubungan dengan kesehatan atau digital sustainability. Di Pertiwi Indonesia, anak mudanya itu ada digital and sustainability. Mereka daur ulang, sampah. Kemudian, green life. Itu mungkin bisa dilanjutkan. Selain kesehatan, bisa dilanjutkan lagi oleh program-program lainnya," ujarnya.

Kegiatan baksos operasi katarak gratis itu pun dirasakan manfaatnya oleh para pasien. Salah satunya adalah warga Desa Karangsari, Kabupaten Bandung Barat, Jabar, Mae.

Ia bersyukur bisa mendapat kesempatan operasi itu. Meskipun memiliki darah tinggi, Mae tetap bisa menjalani operasi dengan lancar.

"Saya punya darah tinggi, tetapi alhamdulillah saya lolos (skrining untuk tindakan operasi)," kata Mae.

Mae pun mengucapkan terima kasih kepada Pertiwi Jabar dan Pos Ind atas kesempatan tersebut.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com